Sukses

Laut China Selatan Sedang Tegang, Coast Guard AS Tertarik Latihan Bareng Jepang

Coast Guard AS tertarik bekerja sama dengan para penjaga pantai di kawasan Asia Timur dan Tenggara.

Liputan6.com, Jakarta - Pihak Coast Guard Amerika Serikat (AS) mengungkap ketertarikan untuk meningkatkan kolaborasi dengan Coast Guard di Jepang, serta di negara-negara lain di kawasan. Hal itu dijawab oleh Komandan Coast Guard AS Admiral Linda Fagan ketika menjawab soal situasi tegang di Laut China Selatan. 

Masalah lain yang sedang dialami Jepang adalah kapal China yang mendekati Pulau Senkaku yang menjadi sengketa. Admiral Fagan berkata AS memiliki komitmen kuat dengan Jepang. 

"Kami menikmati kemitraan yang panjang dan produktif dengan Coast Guard Jepang dan kami terus berkomitmen terhadap kemitraan tersebut," ujar Admiral Fagan dalam pers briefing virtual, Selasa (30/5/2023).

Lebih lanjut, Fagan menyorot pentingnya peningkatan komunikasi agar Coast Guard AS dan Jepang bisa saling memahami kemampuan satu sama lain, serta memperkuat kemampuan operasional bersama (interoperability). Itu juga berlaku dengan Coast Guard lain di kawasan. 

"Mencari peluang, tidak hanya engagement bilateral, tetapi engagement multilateral, menjadi hal penting dalam percakapan dan peluang-peluang untuk menambah kapasitas, dan kapabilitas, dan memahami pihak-pihak yang hadir di kawasan," jelasnya. 

Admiral Fagan turut menegaskan bahwa kolaborasi dapat dilaksanakan begitu pihak Coast Guard AS memiliki kapal yang available di kawasan, maka akan ada kesempatan untuk meningkatkan kolaborasi demi menjaga keamanan bersama dan hukum internasional.

"Saat ada kapal yang tersedia dan beroperasi di kawasan, kami akan berusaha mencari kesempatan untuk bermitra, berkomunikasi, beroperasi bersama Coast Guard di Jepang, salah satunya, begitu ada kesempatan," jelas Fagan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Ini Kata Jokowi Soal Rivalitas AS-Tiongkok hingga Ketegangan di Laut China Selatan

Sebelumnya dilaporkan, Indonesia akan melanjutkan sikap 'non-blok' di tengah meningkatnya konfrontasi antara Amerika Serikat dan China di kawasan Asia-Pasifik.

Hal itu disampaikan Presiden RI Joko Widodo dalam sebuah wawancara dengan surat kabar Jepang The Asahi Shimbun, Kamis 18 Mei 2023.

Menjawab apa yang nampaknya sebuah pertanyaan mengenai sikap Indonesia soal persaingan AS - China, dan, bagaimana Jakarta merespons rivalitas yang telah menjadi ketengan geopolitik tersebut, Jokowi mengatakan:

"Banyak yang bilang Indonesia dekat dengan Amerika Serikat," kata Presiden RI dikutip dari The Asahi Shimbun (20/5).

"Banyak juga yang bilang Indonesia dekat dengan China. Saya ingin mengatakan bahwa kedua pernyataan itu benar. Amerika Serikat dan China adalah mitra penting Indonesia," lanjutnya, menegaskan politik luar negeri bebas aktif Indonesia.

Akan tetapi, pada saat yang sama, Jokowi tidak mengabaikan masalah teritorial yang ada antara China dengan sejumlah negara Asia Tenggara di Laut China Selatan.

Sejumlah kapal badan keamanan maritim Tiongkok (China Coast Guard atau CCG) kerap dilaporkan muncul di Zona Ekonomi Ekslusif (ZEE) Indonesia di Laut Natuna Utara. Ocean Justice Initiative (IOJI) dalam laporannya pada Desember 2022 melaporkan penampakan Kapal CCG 5402 di ZEE Indonesia sepanjang periode November - Desember 2022.

Tiongkok --menggunakan justifikasi Nine-Dash Line-- menyatakan klaim atas perairan Laut China Selatan, dan turut bersinggungan dengan wilayah ZEE Indonesia di Laut Natuna Utara.

"Penghormatan terhadap hukum internasional sangat penting," kata Jokowi. "Ini adalah kunci dalam menciptakan perdamaian dan stabilitas di Laut China Selatan."

Jokowi menambahkan bahwa ada kebutuhan untuk secara bijaksana menyusun kode etik untuk mencegah terjadinya konflik di Laut China Selatan.

"Negosiasi 'Code of Conduct on the South China Sea' sedang dikerjakan dalam platform ASEAN tahun ini," kata Jokowi, di mana Indonesia memegang presidensi kelompok negara Asia Tenggara tersebut.

3 dari 3 halaman

Kepala Staf AD AS Temui Menhan Prabowo, Bahas Kerja Sama Militer Atasi Peningkatan Aksi China di Indo-Pasifik

Pada kabar lain, Kepala Staf Angkatan Darat Amerika Serikat (AS) James McConville bertemu dengan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto pada Jumat (12/5) untuk mendorong ikatan keamanan yang lebih kuat di tengah meningkatnya aktivitas maritim China di kawasan Indo-Pasifik.

Dikutip VOA Indonesia, Minggu (14/5/2023), McConville mengatakan dia dan Prabowo membahas cara-cara untuk memperdalam kerja sama, termasuk peningkatan latihan militer antarnegara.

"Kami memiliki banyak teman di wilayah ini, dan kami bekerja sama dengan erat. Kami semua memiliki kepentingan yang sama untuk kawasan ini: perdamaian, keamanan, stabilitas," kata McConville.

"Itulah sebabnya kami bekerja sama untuk mempertahankan Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka bagi semua orang," tambahnya.

Prabowo mengatakan upaya menjaga perdamaian dan stabilitas di kawasan "adalah perhatian kami bersama."

Namun, ia menekankan posisi Indonesia yang bersikap netral karena ingin menjaga hubungan dengan semua negara, "terutama semua (negara dengan) kekuatan besar."

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.