Sukses

Jungkook BTS Jadi Korban Stalker Sebelum Diancam Dibunuh

Stalker adalah perilaku yang mengganggu kehidupan pribadi seseorang. Jungkook BTS menjadi korbannya.

Liputan6.com, Seoul - Jungkook BTS dilaporkan menjadi korban ancaman pembunuhan. Ancaman itu datang tak lama setelah Jungkook menjadi korban stalker. 

Stalker adalah perilaku yang mengganggu kehidupan pribadi orang lain, seperti pekerjaan atau tempat tinggal. Stalking bisa terjadi secara online atau dunia nyata. 

Berdasarkan penjelasan situs Stalking Prevention, Awareness, & Resource Center (SPARC), Selasa (16/5/2023), beberapa contoh perilaku stalking adalah terus-terusan menghubungi seseorang, memberikan sesuatu yang tak diinginkan, memonitor seseorang, hingga mengancam.

Perilaku stalking bisa berbahaya karena bisa berujung ke doxxing informasi pribadi seseorang. Tindakan tersebut dianggap membahayakan dan ilegal di beberapa negara. 

Apa yang terjadi pada Jungkook adalah alamat rumah pribadinya bocor, kemudian ada stalker yang terus mengirim makanan-makanan ke rumahnya. Jungkook akhirnya memberikan ultimatum agar para stalker berhenti. 

"Saya mohon kepada kamu. Jika kam mengirim makanan sekali lagi, saya akan mengecek nomor kertas pesanan dan mengambil tindakan," ujar Jungkook, dikutip Insider.

Penolakan penyanyi 25 tahun itu ternyata berujung ke ancaman pembunuhan. Ada fans yang merasa tersinggung dan ingin membunuhnya. 

"Saya akan membunuh Jungkook. Tunggu saja," tulis pemilik akun Instagram @chu02859 seperti dikutip Koreaboo. Setelah ditelusuri, ia juga diidentifikasi sebagai sasaeng (fans obsesif) yang mengirim makanan ke rumah Jungkook, beberapa waktu lalu.

Sasaeng asing itu diduga tinggal di Korea Selatan dan mendapatkan alamat rumah pribadi Jungkook. Namun, fans ARMY menyadari alamat IP-nya saat ini terdeteksi di Indonesia, jadi mereka berharap tidak ada kerugian yang dapat terjadi pada Jungkook. 

Berikut ciri-ciri para stalker:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Menghadapi Stalker di Medsos

Kasus stalking merupakan hal serius, karena selain menggaggu privasi dan memberikan tekanan psikologis kepada korban, terkadang stalking bisa berujung ke pembunuhan. Pada 2022, ada 10 upaya pembunuhan di Jepang dan satu pembunuhan akibat stalking ini.

Menurut situs Tell Japan, pelaku stalking bisa saja dilakukan mantan kekasih, kenalan, anggota keluarga, atau bahkan orang asing.

Situs itu mengungkap perilaku stalker tak hanya menghubungi seseorang secara terus-terusan, berikut beberapa ciri-cirinya:

  • Menghubungi orang terus-terusan, padahal tak diinginkan.
  • Mencari-cari dan memposting foto seseorang untuk diancam.
  • Melecehkan anggota keluarga, sahabat, atau teman kerja seseorang.
  • Mencari-cari informasi secara obsesif, baik itu di internet, bahkan di tempat sampah.
  • Melacak keberadaan diri orang dengan GPS atau kamera tersembunyi.
  • Merusak properti seseorang.
  • Menyebarkan rumor di internet atau dunia nyata.
  • Menunggu seseorang di rumah atau tempat kerja.
  • Mencoba melakukan hacking kepada targetnya.
  • Memberikan seseorang hadiah yang tak diinginkan.

Tindakan stalker memang bisa diblokir, tetapi jika tindakan mereka sudah sangat menganggu maka jangan ragu untuk mengambil tindakan keamanan diri. 

Berikut cara mengatasi stalker berdasarkan informasi Tell Japan:

3 dari 3 halaman

Tips Melawan Stalker

Aksi stalking bisa berlangsung lama, sehingga target harus mendapat support supaya merasa aman dan tidak anxious.

Berikut sejumlah tips aman untuk melawan stalker yang terus mengganggu privasi:

1. Hubungi pihak berwajib jika merasa situasi sudah berbahaya, atau jika sudah ada ancaman.

2. Percayai instingmu. Jika merasa dalam bahaya, mungkin itu memang benar.

3. Dokumentasi segala hal yang terjadi saat stalking terjadi. Buat catatan.

4. Informasikan keadaan kepada seseorang yang bisa kamu percaya, termasuk ke sekolah atau tempat kerja, untuk membantu rencana keamanan. 

5. Tunjukkan muka stalker serta kendaraannya ke pihak tempat sekolah atau kerja kamu.

6. Beritahu juga ke tetangga untuk antisipasi jika stalker itu datang ke area rumah.

7. Jangan menyalahkan korban stalking.

8. Jangan membagikan informasi tentang korban ke si stalker tersebut.

9. Jika khawatir, berjalanlah bersama teman di tempat umum. Coba ganti rute ke tempat kerja atau sekolah.

10. Bangun koneksi dengan otoritas penyedia bantuan bagi korban.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.