Sukses

25 Maret 2002: Gempa di Nahrin Afganistan Juga Getarkan Pakistan, 1.800 Orang Tewas

Gempa yang berpusat di wilayah Nahrin, Pegunungan Hindu Kush, Afghanistan, diperkirakan menewaskan sekitar 1.800 orang, lima desa dan 200 rumah hancur.

Liputan6.com, Nahrin - Tepat 21 tahun lalu, Afghanistan dan Pakistan dilanda musibah besar yang menewaskan seribuan orang. 

Satu hari setelah gempa mengguncang Afghanistan Utara dan Pakistan Barat Laut, media memberitakan sebanyak 1.500 orang dikhawatirkan tewas.

Melansir situs The Guardiangempa tersebut berpusat di wilayah Nahrin, Pegunungan Hindu Kush.

Pada tanggal 25 Maret 2002, gempa terjadi sekitar pukul 19.30 waktu setempat diikuti gempa susulan yang berlanjut hingga pagi hari keesokannya.

Guncangan dirasakan di Afghanistan utara dan Pakistan barat laut, menghancurkan sebanyak lima desa sekitar 90 mil sebelah utara Kabul.

Tanggal 26 Maret, lembaga bantuan melaporkan bahwa jumlah korban tewas dalam gempa Nahrin tersebut telah mencapai sedikitnya 300 orang.

Jasad korban berhasil ditemukan dengan "bantuan" dari guncangan yang membuat tanah bergemuruh, guncangan tersebut juga yang menjadi penyebab terus bertambahnya korban tewas.

Gempa bumi susulan datang setiap lima menit.

Jenderal Khalil, komandan militer Afghanistan setempat, mengatakan bahwa peningkatan jumlah korban tewas terus terjadi.

"Kami tidak melihat rumah yang masih berdiri di dalam dan sekitar desa sekitar Nahrin. Mungkin ada sekitar 1.000 atau 1.200 orang tewas,” katanya.

Sementara itu, Asian Disaster Reduction Center (ADRC) melaporkan sebanyak 1.800 orang mungkin tewas di Afghanistan Utara.

Ketakutan warga Afghanistan saat itu tergambar nyata, setiap orang berusaha mencari anggota keluarganya baik dari reruntuhan, tembok yang hancur, dan segala yang mungkin.

"Gempa sedang terjadi, dan setiap saat orang-orang sangat ketakutan," ucap Khalil.

Hamid Karzai, perdana menteri sementara Afghanistan pada saat itu, meyakini bahwa korban tewas bisa mencapai 1.800 orang, sama halnya dengan yang dilaporkan ADRC.

Utusan khusus Amerika Serikat untuk Afghanistan, Zalmay Khalilzad, mengatakan kepada wartawan bahwa dia memahami alasan Hamid Karzai meyakini jumlah tersebut.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Bukan Gempa Terbesar, tetapi Akibatkan Kerusakan Besar

Berdasarkan pernyataan juru bicara PBB saat itu, Manoel de Almeida e Silva, bantuan segera dilarikan ke tempat kejadian tersebut.

Ia mengatakan bahwa laporan awal menunjukkan lebih dari 200 rumah rusak di sekitar Nahrin.

Sebuah badan pemantau geologi pemerintah AS mengatakan gempa tersebut tercatat berkekuatan magnitudo 5,9.

Sebelumnya pada tanggal 3 Maret di tempat yang sama, Afghanistan telah diguncang gempa dengan kekuatan yang bahkan lebih besar, yaitu magnitudo 7,2.

Gempa tersebut menewaskan lebih dari 100 orang, merupakan gempa terkuat di kawasan tersebut sejak 1983, meskipun United States Geological Survey (USGS) mengatakan kedalaman dan besarnya lindu mengesampingkan hubungan apapun dengan pengeboman sebelumnya.

Di dekat titik pertemuan lempeng tektonik Eurasia dan India, Hindu Kush merupakan area dengan aktivitas seismik tinggi. 

Rata-rata ada sekitar empat gempa berkekuatan lima atau bahkan lebih besar di wilayah tersebut setiap tahunnya.

Meskipun gempa 25 Maret lebih lemah daripada yang terjadi di awal bulan Maret, tetapi diketahui bahwa pusat gempa tersebut lebih dangkal, sekitar 40 mil dari permukaan, yang artinya lebih mungkin menyebabkan kerusakan.

Komunikasi yang buruk di Afghanistan membuat laporan kerusakan sulit didapatkan, seringkali butuh berhari-hari untuk menyampaikannya.

3 dari 4 halaman

Gempa M 6,5 di Pakistan dan Afghanistan Tewaskan 11 Orang, Picu Kepanikan hingga Warga Berlarian

Baru-baru ini, Afganistan kembali diguncang gempa berkekuatan besar. Kali ini tak hanya Afganistan, Pakistan ikut merasakan getarannya.

Gempa berkekuatan magnitudo 6,5 mengguncang sebagian besar Pakistan dan Afghanistan pada Selasa 21 Maret 2023, menyebabkan warga yang panik melarikan diri dari rumah dan kantor. Guncangan gempa juga menakuti orang-orang di desa-desa terpencil. Sedikitnya 11 orang tewas di kedua negara tersebut.

Lebih dari 100 orang dibawa ke rumah sakit di wilayah lembah Swat di Provinsi Khyber Pakhtunkhwa barat laut Pakistan dalam keadaan syok, kata Bilal Faizi, juru bicara layanan darurat Pakistan kepada The Associated Press yang dikutip Rabu (22/3/2023).

"Orang-orang yang ketakutan ini jatuh, dan beberapa dari mereka jatuh karena guncangan gempa bumi," katanya. Faizi mengatakan sebagian besar kemudian keluar dari rumah sakit.

Faizi dan pejabat lainnya mengatakan sembilan orang tewas ketika atap runtuh di berbagai bagian barat laut Pakistan. Puluhan lainnya terluka dalam gempa yang berpusat di Afghanistan dan juga terasa di perbatasan Tajikistan. Gempa tersebut memicu tanah longsor di beberapa daerah pegunungan, mengganggu lalu lintas.

Baca selengkapnya di sini...

4 dari 4 halaman

Jakarta Masuk Daftar 12 Kota Paling Rentan Gempa di Dunia, Ini Selengkapnya

Gempa bumi datang tiba-tiba. Jika kekuatannya besar maka efek yang dihasilkan pun bisa membahayakan. Momen lindu terakhir yang disorot terjadi di Turki, karena menelan hampir 40 ribu korban jiwa.

Meski waspada adalah cara terbaik saat terjadi guncangan gempa, namun beberapa kota di seluruh dunia nyatanya ada yang lebih rentan terhadap gempa bumi daripada yang lain.

Beberapa faktor yang mempengaruhi rentannya sebuah kota adalah kepadatan penduduk, bangunan yang dirancang dengan buruk, dan kedeketan lokasi dengan jalur patahan yang berbahaya. 

Di mana saja wilayah rawan gempa tersebut?

Berikut ini Liputan6.com rangkum daftar sejumlah kota yang rentan akan gempa bumi, mengutip WorldAtlas, Minggu (18/3/2023):

  1. Beirut, Lebanon
  2. Tokyo, Jepang
  3. New Delhi, India
  4. Jakarta, Indonesia
  5. Manila, Filipina
  6. Los Angeles, Amerika Serikat
  7. Quito, Ekuador
  8. Teheran, Iran
  9. Instanbul, Turki
  10. Kathmandu, Nepal
  11. Lima, Peru
  12. Kota Meksiko, Meksiko

Baca selengkapnya di sini...

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.