Sukses

Mengenal Budaya Freikorperkultur Warga Jerman, Alasan Diizinkannya Wanita Bertelanjang Dada di Kolam Renang Umum Berlin

Sedang ramai jadi pemberitaan di Indonesia maupun Jerman, usai otoritas kota Berlin memutuskan wanita bisa bertelanjang dada saat berenang di kolam renang umum.

Liputan6.com, Berlin - Sedang ramai jadi pemberitaan di Indonesia maupun Jerman, usai otoritas kota Berlin memutuskan wanita bisa bertelanjang dada saat berenang di kolam renang umum.

Hal ini rupanya terjadi lantaran sejumlah alasan. Bukan hanya dianggap agar tak ada diskriminasi oleh otoritas kota, namun rupanya ini juga bicara soal budaya.

Ada istilah Freikorperkultur atau budaya tubuh bebas.

Dikutip dari laman dictionary.cambridge.org, Jumat (10/3/2023) Freikorperkultur juga berarti praktek tidak memakai baju (telanjang) biasanya karena dianggap sehat.

Budaya ini bahkan belakangan menjadi sebuah gerakan yang populer di Jerman yaitu FKK atau singkatan dari Freikorperkultur yang menyebut bahwa orang harus menjunjung budaya tubuh yang bebas, dikutip dari laman DW.com.

Dizinkannya aturan bertelanjang dada bagi wanita di kolam renang umum terjadi ketika seorang wanita mengambil langkah hukum usai dirinya diusir dari kolam renang umum lantaran berjemur dalam keadaan topless.

Wanita kedua yang juga pernah melakukan hal serupa mengatakan, "Saya disuruh menutupi tubuh saat berada di kolam renang indoor pada Desember 2022."

Pihak berwenang setuju bahwa mereka telah menjadi korban diskriminasi dan mengatakan bahwa semua pengunjung kolam renang Berlin sekarang berhak untuk bertelanjang dada, dikutip dari BBC, Jumat (10/3/2023).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Pengunjung Asing Sering Terkejut Saat Melihat Warga Jerman Telanjang

Pengunjung asing sering terkejut dan terkadang benar-benar bingung saat melihat orang Jerman telanjang ketika bermain di danau.

Tapi, Jerman adalah negara yang menganggap telanjang di publik merupakan hal yang pantas, apabila dilakukan pada tempat yang semestinya.

Masalahnya kemudian apakah, dan sejauh mana, hal itu diperbolehkan di kolam renang. Lantaran ada juga sebagian warga yang merasa terganggu.

Musim panas lalu, Göttingen di Lower Saxony dan Siegen di North Rhine Westphalia mengizinkan wanita berenang tanpa penutup dada.

Operator kolam renang Berlin, Berliner Bäderbetriebe (BBB), sebenarnya tidak mengubah peraturannya, yang bersikeras bahwa pakaian renang harus menutupi alat kelamin.

BBB hanya mengklarifikasi bahwa ini berlaku untuk setiap pengunjung, terlepas dari jenis kelaminnya.

3 dari 4 halaman

Kota Gottingen Sudah Izinkan Wanita Bertelanjang Dada Saat Renang

Sementara itu, Göttingen di Jerman tengah menjadi kota pertama yang mengizinkan aturan perempuan berenang telanjang tersebut. Keputusan itu muncul setelah pertikaian identitas gender.

Mengutip DW Indonesia, komite olahraga kota di Lower Saxony telah merekomendasikan bahwa semua perenang di kolam renang dalam dan luar ruangan harus diizinkan berenang tanpa busana pada akhir pekan mulai 1 Mei 2022, kata juru bicara pemerintah setempat.

Juru bicara itu menambahkan bahwa fase uji coba akan diberlakukan hingga 31 Agustus 2022.

Rekomendasi tersebut dibuat setelah seorang perenang diminta untuk menutup tubuhnya di kolam renang setempat.

Perenang itu memprotes, bagaimanapun, dengan mengatakan dia diidentifikasi sebagai laki-laki. Terlepas dari pernyataan tersebut, otoritas kolam mengusir perenang itu, yang kemudian dilarang datang ke tempat tersebut, kata juru bicara.

4 dari 4 halaman

Sikap Santai Jerman Terhadap Ketelanjangan

Mayoritas sauna di Jerman menggabungkan antara laki-laki dan perempuan, tetapi masih mengharuskan pelanggan menanggalkan pakaian untuk alasan higienis.

Selain itu, Jerman juga memiliki gerakan nudis populer yang dikenal sebagai "FKK" — yang merupakan singkatan dari Freikörperkultur atau budaya tubuh bebas. Namun, hingga saat ini perempuan di kolam renang umum di seluruh Jerman diharapkan untuk menutupi payudara mereka, dan seperti pria, bagian bawah mereka.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.