Sukses

Ramalan Cuaca Hari Ini: Jakarta Tak Lagi Hujan Malam Hari, Hanya Berawan

Situs Weather di AppStore memprediksi bahwa hujan di Jakarta akan berenti pada sore hingga malam hari.

Liputan6.com, Jakarta - Situs Weather di AppStore memprediksi bahwa hujan di Jakarta akan berenti pada sore hingga malam hari.

Sejak pagi, Jakarta sempat dilanda hujan dengan intensitas berbeda, demikian pantauan Liputan6.com dari berbagai unggahan pengguna media sosial.

Berikut perkiraan cuaca dari aplikasi Weather, Minggu (5/3/2023):

  • 15.00 : 31 derajat Celcius status berawan
  • 16.00: 30 derajat Celcius status berawan
  • 17.00: 30 derajat Celcius status berawan cerah
  • 18.00: 30 derajat Celcius status berawan cerah
  • 19.00: 28 derajat Celcius status berawan
  • 20.00: 27 derajat Celcius status berawan
  • 21.00: 26 derajat Celcius status berawan
  • 22.00: 26 derajat Celcius status berawan
  • 23.00: 26 derajat Celcius status berawan
  • 00.00: 25 derajat Celcius status berawan

Hujan Guyur Jabodetabek Siang Hari Tanggal 4 Maret 2023

Sementara itu, hari sebelumnya tanggal 4 Maret 2023, cuaca hujan dengan intensitas ringan hingga mengguyur seluruh wilayah Jakarta pada siang, demikian dilaporkan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

Pada malam harinya, seluruh langit Ibu Kota Jakarta diprakirakan cerah berawan, sebut BMKG kemarin.

"Waspada potensi hujan disertai kilat/petir dan angin kencang di wilayah Jakbar pada siang hari," terang peringatan dini BMKG melalui laman resminya www.bmkg.go.id.

Untuk wilayah penyangganya yaitu Bekasi, Depok, dan Kota Bogor, Jawa Barat, pagi dan malam hari diprediksi berawan, siangnya hujan berintensitas sedang.

"Waspada potensi hujan yang dapat disertai kilat/petir dan terjadinya angin kencang pada rentang waktu siang hingga malam hari di sebagian wilayah Kabupaten dan Kota Bogor, Kota Depok, Kabupaten dan Kota Bekasi, Kabupaten Karawang, Kabupaten Purwakarta," jelas peringatan dini BMKG.Senada, Kota Tangerang, Banten, pagi dan malam hari diprediksi berawan, siangnya hujan berintensitas sedang.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Hujan Es Bikin Heboh Warga Bilato Gorontalo

Sudah beberapa pekan ini, wilayah Provinsi Gorontalo tengah diguyur hujan deras. Namun kali ini berbeda, hujan deras disertai dengan butiran kristal terjadi di beberapa desa di Kecamatan Bilato, Kabupaten Gorontalo.

Kejadian itu sekitar pukul 16.30 WITA dan berlangsung kurang lebih satu jam Sabtu, (04/03/2023). Guyuran hujan disertai es tersebut bahkan baru pertama kali terjadi di tanah serambi madinah.

Fenomena langka itu menghebohkan warga setempat, dan beberapa warga sempat mengabadikan momen fenomena itu dengan video. Tidak hanya butiran es, suhu saat itu terasa begitu dingin.

Kepala Desa Sukadamai Arfan Yahya, membenarkan kejadian tersebut. Dirinya juga mengaku kaget, jika terjadi fenomena hujan es batu di wilayahnya.

“Hujan es batu kristal ini tidak merata, cuman di beberapa titik saja yang ada di desa saya. Begitu juga dengan desa lain yang ada di Kecamatan Bilato,” ujarnya.

Menurutnya, hujan es dan angin kencang membuat beberapa fasilitas rusak. Seperti atap masjid rusak akibat angin kencang dan kristal es tersebut.

“Hujannya sangat deras, bahkan di atap rumah hujan jatuh tak biasanya. Tadi atap rumah rasa-rasanya seperti dilempari batu kerikil yang banyak,” bebernya.

3 dari 3 halaman

Menurut BMKG

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) merilis hujan es sering terjadi pada siang hingga sore hari, namun dapat juga terjadi pada malam hari. Hujan es seperti itu memang kerap terjadi di beberapa wilayah di Gorontalo.

Faktor kuat pemicu terjadinya hujan es adalah gaya angkat massa udara yang kuat akibat adanya pemanasan yang kuat sebelumnya, sehingga uap air dengan mudah naik ke atas menjadi awan cumulonimbus yang besar, menjulang tinggi dengan dasar awan yang rendah. Kejadian hujan es sering disertai dengan angin kencang berdurasi singkat.

Fenomena terjadinya hujan es dapat dianalisis dengan satelit dan radar cuaca. Pada satelit cuaca, fenomena hujan es ditandai dengan penurunan secara drastis suhu puncak awan. Pada radar cuaca terlihat adanya nilai reflektivitas yang tinggi, lebih dari 50 dBz.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.