Sukses

Toilet Siram Berusia 2.400 Tahun Ditemukan di China, Diyakini yang Tertua di Dunia

Para arkeolog di China telah menemukan sisa-sisa toilet siram tertua yang diketahui di dunia.

Liputan6.com, Beijing - Para arkeolog di China telah menemukan sisa-sisa toilet siram tertua yang pernah diketahui di dunia.

Temuan bagian toilet berusia 2.400 tahun termasuk pipa siram yang bengkok, digali musim panas lalu oleh tim peneliti di antara reruntuhan istana kuno di situs arkeologi Yueyang di pusat kota Xi'an, menurut media pemerintah China.

Dilansir dari CNN, Rabu (1/3/2023), detail temuan ini dipublikasikan pekan kedua Februari kemudian memicu perhatian khalayak di China dan menawarkan wawasan langka tentang dunia elit penguasa negara kuno yang istimewa dan relatif maju.

Toilet ini digambarkan oleh para peneliti sebagai luxury object (benda mewah), diperkirakan terletak di dalam istana, dengan pipa yang mengarah ke lubang luar, menurut outlet berita milik negara China Daily. 

Liu Rui, seorang peneliti di Institute of Archeology at the Chinese Academy of Social Sciences (Institut Arkeologi di Akademi Ilmu Sosial Tiongkok) yang merupakan bagian dari tim penggalian, mengatakan kepada media pemerintah, bahwa toilet tersebut kemungkinan besar disediakan untuk pejabat tinggi selama Warring States Period (Periode Negara Berperang pada 475-221 Sebelum Masehi) dan kemudian Dinasti Han (206 Sebelum Masehi-220 Masehi).

Liu Rui menambahkan bahwa para pelayan kemungkinan akan menuangkan air ke dalam mangkuk toilet setiap kali digunakan. "Toilet siram adalah bukti nyata pentingnya sanitasi bagi orang China kuno," kata Liu.

Liu Rui juga menambahkan bahwa hanya ada sedikit catatan tentang toilet dalam ruangan di zaman kuno.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Xi Jinping Berjanji untuk Revitalisasi Toilet Pedesaan

Akses ke toilet siram yang bersih tetap menjadi masalah di beberapa bagian China modern. Di awal masa jabatannya, pemimpin China Xi Jinping berjanji untuk "merevolusi" toilet negara, sebagai bagian dari upaya meningkatkan kebersihan pedesaan.

"Masalah toilet bukanlah hal kecil, ini merupakan aspek penting dalam membangun kota dan pedesaan yang beradab," kata Xi dalam sebuah artikel milik negara, People's Daily pada tahun 2018.

"Pekerjaan ini harus ditingkatkan sebagai tugas khusus revitalisasi pedesaan dan kekurangan seperti itu yang mempengaruhi kualitas hidup masyarakat harus diisi dengan upaya besar," tuturnya kembali.

Sebelum penemuan yang baru ini diumumkan, penemuan toilet siram pertama secara luas dikreditkan ke punggawa Inggris John Harington, yang diduga memasang satu untuk Ratu Elizabeth pada abad ke-16, meskipun sistem drainase berusia 4.000 tahun yang mungkin telah terhubung dengan toilet ditemukan di barat laut India.

Reruntuhan dari Yueyang, bekas ibu kota Negara Bagian Qin dan kemudian ibu kota pertama Dinasti Han, ditemukan pada 1980 an. Penemuan baru-baru ini adalah bagian dari upaya yang lebih luas untuk memahami dinasti Tiongkok kuno, termasuk bagaimana orang hidup dan bagaimana kota mereka dibangun, kata institut dalam sebuah pernyataan yang mengumumkan penemuan tersebut.

Arkeolog kemudian menganalisis sampel tanah yang dikumpulkan dari toilet dengan harapan menemukan apa yang dimakan orang selama waktu itu, menurut China Daily.

3 dari 4 halaman

Sejarah Toilet Diciptakan

Selain penemuan toilet yang mungkin tertua di dunia, ternyata terciptatnya sebuah toilet juga mempunyai sejarah yang cukup panjang. Toilet paling awal yang diketahui berasal dari sekitar 5.000 tahun yang lalu di Mesopotamia kuno.

Toilet ini berbentuk pispot bergaya lubang yang dilapisi dengan serangkaian tabung keramik panjang untuk menjaga agar isinya tidak larut ke tanah di sekitarnya, dan juga memungkinkan cairan merembes keluar perlahan melalui lubang kecil.

Sayangnya, nama yang merancangnya hilang dari sejarah.

Toilet yang lebih kompleks pertama kali pun muncul hampir satu milenium kemudian, di peradaban Minoan kuno di Pulau Kreta (kemudian diambil alih oleh orang Yunani Mycenaean).

Toilet umum ini menunjukkan bukti pertama penggunaan air untuk membuang limbah, sebuah praktik yang kemudian dilakukan oleh orang Romawi. Walaupun jamban Romawi sangat mirip dengan pendahulunya di Yunani, menampilkan deretan kursi bangku dengan lubang yang ditempatkan di atas saluran pembuangan, mereka memang memiliki satu inovasi canggih, dan itu adalah pemipaan terpusat, jelas Christoph Lüthi, seorang perencana sanitasi dan infrastruktur di Federal Swiss Institute of Aquatic Science and Technology.

Ini berarti bahwa daripada setiap individu mencuci limbah mereka dengan pot keramik terdekat yang berisi air, semua bahan yang tidak diinginkan disalurkan ke selokan terpusat dengan air yang bergerak lambat, di mana limbah tersebut terbawa ke sungai atau aliran yang sama.

4 dari 4 halaman

Toilet Siram Modern Pertama

Toilet siram modern pertama dirancang pada 1596 oleh pria Inggris Sir John Harington, seorang penggawa Ratu Elizabeth I.

"Sampai saat itu, semuanya hanya tentang lubang," kata Lüthi.

Harington memiliki model toilet Ajax (pelesetan dari jakes yang merupakan bahasa gaul untuk "toilet") miliknya yang dipasang di rumahnya sendiri dan di Istana Richmond, sebuah kediaman kerajaan di tepi sungai di Inggris.

Dilaporkan membutuhkan 7,5 galon (28 liter) air untuk disiram dan terkenal tidak memiliki tikungan berbentuk "S" yang berarti baunya dapat tercium kembali ke dalam ruangan tanpa dibatasi.

Alhasil, toilet Ajax tidak pernah menarik perhatian publik. 

Pada 1775, penemu asal Skotlandia Alexander Cumming mengajukan paten toilet siram pertama. Desainnya termasuk tikungan berbentuk "S" dengan sistem katup yang lebih canggih, yakni mirip dengan yang ada di toilet saat ini.

Pipa yang melengkung di bawah toilet tersebut secara alami akan terisi air dan dengan demikian membentuk segel dan menjebak bau busuk limbah agar tidak masuk ke dalam ruangan.

Baca selengkapnya disini...

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.