Sukses

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky Tur ke Inggris, Prancis, dan Belgia demi Bantuan Persenjataan

Tur presiden Ukraina ke sejumlah negara tersebut menjadi perjalanan luar negeri keduanya sejak invasi Rusia pada 24 Februari 2022.

Liputan6.com, London - Presiden Volodymyr Zelensky terus menguatkan dukungan Barat terhadap Ukraina. Teranyar, upaya tersebut dilakukannya lewat tur ke sejumlah negara Eropa.

Zelensky berkunjung ke Inggris dan Prancis pada Rabu (8/2/2023), di mana dia mendorong pengiriman jet tempur untuk memerangi Rusia lewat sebuah pidato dramatis di Parlemen Inggris. Kemudian dia bertolak ke Paris untuk bertemu dengan pemimpin Prancis dan Jerman dalam sebuah makan malam di Istana Elysee.

Pada Kamis (9/2), Zelensky akan bergabung dengan para pemimpin Uni Eropa dalam pertemuan puncak di Brussels, yang digambarkan Kanselir Jerman Olaf Scholz sebagai sinyal solidaritas dan komunitas Eropa.

Tur Eropa Zelensky dan permintaannya untuk senjata yang lebih canggih datang saat Ukraina bersiap untuk menghadapi serangan baru Rusia. Selama ini, dukungan Barat telah menjadi kunci pertahanan Kyiv.

Dalam pidatonya di Parlemen Inggris, Zelensky berterima kasih kepada rakyat Inggris atas dukungan mereka sejak hari pertama invasi Rusia.

"London telah mendukung Kyiv sejak hari pertama. Sejak detik dan menit pertama perang skala penuh, Inggris Raya, Anda mengulurkan tangan ketika dunia belum memahami bagaimana harus bereaksi," ujar Zelensky seperti dikutip dari CNN, Kamis (9/2/2023).

Pada kesempatan yang sama, Zelensky juga menyerahkan helm pilot pesawat tempur Ukraina kepada Ketua DPR Inggris Lindsay Hoyle. Di helm tersebut terdapat tulisan, "Kami memiliki kebebasan. Berikan kami sayap untuk melindunginya."

Sementara itu, PM Inggris Rishi Sunak mengatakan, jet tempur adalah bagian dari pembicaraan tentang bantuan ke Ukraina.

"Semua langkah mungkin dipertimbangkan," kata PM Sunak. "Kita harus mempersenjatai Ukraina dalam jangka waktu pendek, tapi kita harus memperkuat Ukraina dalam jangka waktu panjang."

Zelensky menuturkan, Ukraina membutuhkan semua jenis pasokan, tidak hanya pesawat, tapi juga amunisi dan rudal jarak jauh.

"Tanpa itu, akan ada stagnasi yang tidak akan menghasilkan sesuatu yang baik," kata Zelensky, yang menyebut bahwa kunjungannya ke Inggris sangat bermanfaat.

Inggris sejauh ini telah mengirimkan bantuan senilai lebih dari US$ 2,5 miliar ke Ukraina dalam bentuk senjata dan peralatan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Barat Melunak?

Zelensky masih harus berjuang untuk melunakkan Barat agar mengirimkan jet-jet tempur canggih mereka. Inggris telah berulang kali mengatakan bahwa tidak praktis menyediakan Ukraina jet tempur Inggris, namun pada Rabu, mereka mengakui tengah mempertimbangkan dan mendiskusikannya dengan sekutu.

"Kami pikir tepat untuk menyediakan peralatan jangka pendek… yang dapat membantu memenangkan perang, tetapi juga melihat jangka menengah hingga jangka panjang untuk memastikan Ukraina memiliki semua kapasitas yang dibutuhkan," ujar Max Blain, juru bicara PM Inggris.

Meski bantuan terkait jet tempur belum jelas, Inggris telah mengumumkan akan melatih pilot Ukraina di Inggris dengan jet tempur standar NATO selama beberapa minggu.

Ukraina telah mengincar jet tempur Barat sejak awal perang untuk memperkuat kekuatan pesawat tempur MiG-29 dan Su buatan Uni Soviet.

Di lain sisi, Kedutaan Besar Rusia di London telah memperingatkan Inggris agar tidak memasok jet tempur ke Ukraina.

"Inggris akan memikul tanggung jawab atas eskalasi lain dan konsekuensi militer-politik berikutnya untuk Benua Eropa dan seluruh dunia," ungkap Kedubes Rusia di London menggarisbawahi risiko pengiriman jet tempur.

3 dari 3 halaman

Lanjut ke Prancis

Dari Inggris, Zelensky bertolak ke Paris untuk makan malam bersama Presiden Emmanuel Macron dan Kanselir Scholz.

Zelensky disambut pada Rabu malam di tangga Istana Elysee dengan pelukan oleh Macron, kemudian ketiganya beranjak ke dalam. Kunjungan ini dinilai menandai perubahan haluan dalam hubungan Zelensky dengan Prancis dan Jerman, yang pada awal perang dicurigai banyak orang tidak cukup membantu.

"Ukraina dapat mengandalkan Prancis, mitra dan sekutu Eropanya untuk memenangkan perang. Rusia tidak bisa dan tidak boleh menang," ujar Presiden Macron sebelum jamuan makan malam.

Kantor Macron kemudian merilis pernyataan yang mengonfirmasi bahwa Zelensky akan menghadiri KTT pada Kamis di Brussels, di mana para pemimpin Uni Eropa akan menjanjikan dukungan mereka untuk rakyat Ukraina.

Terkait jet tempur, Macron mengungkapkan, pihaknya tidak mengesampingkan opsi tersebut. Namun, ada persyaratannya, yaitu tidak mengarah pada peningkatan ketegangan atau menggunakan jet tempur untuk menyentuh tanah Rusia dan tidak mengakibatkan melemahnya kapasitas tentara Prancis.

Rumit untuk diterbangkan atau khawatir meningkatkan eskalasi dinilai menjadi dua alasan utama mengapa Barat belum juga memutuskan mengirimkan jet-jet tempur mereka ke Ukraina.

Tur Zelensky ke sejumlah negara tersebut menjadi perjalanan luar negeri keduanya sejak invasi Rusia pada 24 Februari 2022. Sebelumnya, pada Desember 2022, Zelensky melawat ke Amerika Serikat untuk bertemu dengan Joe Biden, di mana dia juga berpidato di Kongres AS.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.