Sukses

Total Korban Tewas Gempa Turki dan Suriah Melampaui 12 Ribu Orang

Presiden Erdogan mengutuk kritik terhadap pemerintah yang dinilai lamban dan tidak memadai dalam melakukan upaya pencarian dan penyelamatan korban gempa Turki.

Liputan6.com, Ankara - Jumlah orang yang tewas akibat gempa Turki dan Suriah magnitudo 7,8 pada Senin (6/2/2023), meningkat menjadi 12.049.

Dikutip dari The Guardian pada Kamis (9/2), Kelompok Pertahanan Sipil Suriah mengatakan sedikitnya 2.992 orang tewas di Suriah barat laut. Sementara itu, ada lebih dari 2.850 orang terluka.

Sebelumnya, Presiden Recep Tayyip Erdogan mengonfirmasi bahwa jumlah korban tewas di negaranya telah meningkat menjadi 9.057 orang.

Presiden Erdogan mengutuk kritik terhadap pemerintah yang dinilai lamban dan tidak memadai dalam melakukan upaya pencarian dan penyelamatan korban gempa Turki.

"Ini adalah waktu untuk bersatu, solidaritas. Dalam periode seperti ini, saya tidak dapat membiarkan orang melakukan kampanye negatif untuk kepentingan politik," kata Erdogan, seraya menambahkan bahwa siapapun tidak mungkin siap menghadapi bencana dengan skala seperti itu.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Aliran Bantuan ke Suriah

Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu menjelaskan bahwa pihaknya tengah berupaya untuk membuka dua lagi gerbang perbatasan dengan Suriah untuk memungkinkan bantuan kemanusiaan mengalir ke negara itu.

Cavusoglu mengatakan bahwa kerusakan di sisi jalan Suriah menuju gerbang perbatasan Cilvegozu, yang hanya dibuka untuk bantuan kemanusiaan sebagai bagian dari otorisasi Dewan Keamanan PBB, menyebabkan kesulitan dalam merespons kebutuhan pasca gempa.

"Ada beberapa kesulitan dalam hal bantuan Turki dan komunitas internasional (mencapai Suriah). Untuk alasan ini, upaya sedang dilakukan untuk membuka dua gerbang perbatasan lagi," kata Cavusoglu.

3 dari 3 halaman

PBB: Kesampingkan Dulu Isu Politik

Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus mengungkapkan, pihaknya akan mengirimkan delegasi tingkat tinggi untuk mengoordinasikan tanggapan serta tiga penerbangan dengan pasokan medis, salah satunya sudah dalam perjalanan ke Istanbul.

Wakil WHO untuk Suriah Iman Shankiti menuturkan, "Kebutuhan kesehatan luar biasa."

Secara terpisah, seorang pejabat terkemuka PBB meminta pemerintah Suriah untuk memfasilitasi akses bantuan ke daerah-daerah yang dikuasai pemberontak di Suriah barat laut, memperingatkan bahwa stok bantuan akan segera habis.

"Kesampingkan politik dan biarkan kami melakukan pekerjaan kemanusiaan kami," kata Koordinator Kemanusiaan PBB di Suriah El-Mostafa Benlamlih dalam wawancara dengan AFP.

Dia memperingatkan, "Kami tidak dapat menunggu dan bernegosiasi. Pada saat kita bernegosiasi maka selesai semua."

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.