Sukses

Airlangga Hartarto dan Anies Baswedan, Capres yang Sama-Sama Lulusan Luar Negeri

Airlangga Hartarto dan Anies Baswedan berhasil menempuh pendidikan di universitas top luar negeri.

Liputan6.com, Jakarta - Konstelasi politik semakin jelas terlihat menjelang pilpres 2024 di Indonesia. Nama-nama populer yang disorot mulai dari Anies Baswedan, Airlangga Hartarto, Puan Maharani, hingga Ganjar Pranowo. 

Ada juga nama populer yang masih muda seperti Menteri BUMN Erick Thohir dan Menteri Pariwisata Sandiaga Uno. Namun, dua teman lama itu belum memiliki basis yang kuat di partai politik. Sementara, Airlangga memiliki dukungan dari Partai Golkar, dan Anies didukung Partai Nasional Demokrat (Nasdem).

Airlangga Hartarto yang kini masih menjabat sebagai menteri juga semakin disorot karena mendapat dukungan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. 

Di antara para capres potensial, Airlangga Hartarto dan Anies Baswedan memiliki kesamaan di bidang pendidikan, yakni keduanya lulus dari luar negeri. Berikut profil kedua tokoh tersebut: 

1. Airlangga Hartarto

Berdasarkan informasi di situs Partai Golkar, Senin (23/1/2023), Airlangga awalnya lulus dari SMA Kolese Kanisius Jakarta pada tahun 1981. Selanjutnya, ia kuliah di Universitas Gadjah Mada (UGM). 

Airlangga sempat juga mengambil Advance Management Program (AMP) di Wharton School, Amerika Serikat. Namun, untuk S2 dan S3, Airlangga memilih berkuliah di Australia. 

Ia mendapatkan gelar MBA dari Monash University pada 1996 dan Master of Management Technology (MMT) dari University of Melbourne pada 1997. 

Airlangga merupakan putra dari Hartarto Sastrosoenarto yang merupakan menteri perindustrian di pemerintahan Presiden Soeharto. Sama seperti ayahnya, Airlangga juga memegang jabatan yang sama di kabinet Presiden Jokowi jilid I.

 

Berikutnya, Anies Baswedan...

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Pendidikan Anies Baswedan

Anies Baswedan merupakan putra dari keluarga akademisi. Ia pernah menyebut bahwa kedua orang tuanya mengajar selama setengah abad. 

"Ibu, Prof. Dr. Aliyah M.Pd dan Almarhum Ayah, Drs. Rasyid Baswedan, SU, keduanya mengajar selama lebih dari 50 tahun. Sehingga muridnya tersebar di mana-mana," ujar Anies Baswedan pada November lalu. 

Mengikuti jejak orang tuanya, Anies juga sebetulnya seorang akademisi. Ia pernah menjadi rektor dari Universitas Paramadina di Jakarta. 

Sama seperti Airlangga, dulu Anies diterima masuk di UGM. Airlangga kuliah jurusan teknik, sementara Anies jurusan ekonomi. 

Situs Relawan Anies mencatat bahwa Anies Baswedan mendapatkan beasiswa Fulbright dari AMINEF untuk melanjutkan kuliah masternya dalam bidang keamanan internasional dan kebijakan ekonomi di School of Public Affairs, University of Maryland, College Park pada tahun 1997.

Ia kemudian dianugerahi William P. Cole III Fellow di universitasnya, dan lulus pada bulan Desember 1998. Tak hanya itu, setelah lulus dari Maryland, Anies kembali mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan kuliahnya dalam bidang ilmu politik di Northern Illinois University pada tahun 1999. 

"Disertasinya yang berjudul Regional Autonomy and Patterns of Democracy in Indonesia menginvestigasi efek dari kebijakan desentralisasi terhadap daya respon dan transparansi pemerintah daerah serta partisipasi publik, menggunakan data survei dari 177 kabupaten/ kota di Indonesia," tulis situs Relawan Anies.

3 dari 4 halaman

Siapa Cawapres Anies?

Sebelumnya dilaporkan, Wakil Ketua Umum Partai NasDem Ahmad Ali mengatakan, pihaknya tak ingin terburu-buru membahas sosok calon wakil presiden (cawapres) Anies Baswedan.

NasDem ingin terlebih dahulu memastikan syarat mengusung Anies di Pilpres 2024. 

Diketahui, saat ini Partai NasDem, Demokrat, dan PKS tengah menjajaki koalisi. Namun, ketiganya belum mendeklarasikan secara resmi.

"Tentunya kita juga belum tahu nih partai apa aja yang mendukung Anies, kita belum tahu partai apa yang mendukung Anies, sampai hari ini baru NasDem. Jadi tidak elok kalau di luar pembicaraan cawapres tapi kita juga belum pernah mendengar pernyataan dukungan terbuka dari partai-partai tersebut," kata Ali, saat dikonfirmasi, dikutip Minggu (22/1/2023).

Menurutnya, Partai Demokrat dan PKS terlebih dahulu mendeklarasikan sosok capres. Sebelum umumkan sosok cawapres dan koalisi.

"Kita sedang mencari teman koalisi, memang intens, diskusi antara NasDem, Demokrat dan PKS, tapi sejauh ini kita belum pernah mendengarkan pernyataan mereka secara terbuka, belum mendengarkan secara terbukaa tentang dukungan terhadap Anies," tegas Ali.

4 dari 4 halaman

Sandiaga dan Erick Thohir Jadi Cawapres?

Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) tengah menunggu kehadiran calon anggota baru. Sehingga belum melakukan deklarasi capres dan cawapres Pemilu 2024. Bahkan, PPP kini tengah dekat dengan Sandiaga Uno. Sejumlah acara parpol, kerap dihadiri Sandiaga. Sementara PAN dengan Erick Thohir. 

Ketua DPP Golkar, Dave Laksono menyambut baik kedekatan Sandiaga dan Erick dengan parpol KIB. Namun menurut dia, peluang Sandiaga dan Erick diusung KIB tergatung kesepakatan ketua umum parpol KIB yakni, Golkar, PPP dan PAN. 

"Itu dinamika biasa yah, toh akhirnya harus diputuskan bersama dengan para ketum KIB,” tegas Dave saat dihubungi merdeka.com, Kamis (19/1/2023).

Termasuk soal peluang Airlangga Hartarto yang bakal diduetkan dengan Sandiaga atau Erick Thohir nantinya, Dave menyerahkan sepenuhnya kepada ketua umum Golkar.

"Mengenai pasangan capres, itu adalah hal prerogatif ketum untuk umumkan. Jadi kita tunggu waktu yang tepat untuk umumkan hal tersebut,” imbuhnya.

Menurut dia, terlalu dini untuk menentukan yang terbaik antara Airlangga-Sandiaga atau Airlangga-Erick Thohir. Dia menegaskan, yang pasti Golkar tetap akan mengusung Airlangga sebagai Capres.

"Yang pasti kami hanya fokus kepada Pak Airlangga, kami yakin yang berpasangan dengan Pak Airlangga, adalah yang terbaik,” ujar dia.

Sementara itu, Peneliti BRIN, Wasisto Rahardjo Jati menilai, Pemilu 2024 akan dimanfaatkan betul bagi para tokoh populer untuk maju sebagai capres atau cawapres. Termasuk oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno.

Wasisto mengatakan, Pemilu 2024 akan menjadi momentum bagi nama-nama populer untuk bisa meneruskan estafet kepemimpinan. 

"Sandiaga Uno yang selama ini menjadi bagian dari nama-nama populer berdasarkan beberapa rilis survei tentu berkeinginan maju,” ujar Wasisto saat dihubungi merdeka.com, Senin (17/1).

Wasisto melihat, komunikasi yang dibangun Sandiaga dengan PPP hal yang wajar. Meskipun hal tersebut berdampak pada hubungan yang memanas antara internal Gerindra dan Sandiaga. 

Wasis menambahkan, kalaupun nantinya PPP bakal mengusung Sandiaga di 2024, maka peluang munculnya duet Airlangga Hartarto dan Sandiaga Uno di 2024 sangat mungkin terjadi.

"Formulasi itu berpotensi dan dimungkinkan. Namun tetap perlu melihat dinamika antar koalisi seperti apa,” katanya.

Wasis menambahkan, terjadinya duet Airlangga dan Sandiaga berpeluang besar. Terlebih, kombinasi ini dinilai melengkapi generasi senior dan junior. "Saya pikir peluang itu ada, terlebih kombinasi ini mencerminkan relasi sinergis generasi senior dan muda,” tutur dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.