Sukses

Presiden Ukraina Cabut Kewarganegaraan 4 Tokoh, Salah Satunya Sekutu Vladimir Putin

Dari empat tokoh yang dicabut kewarganegaraannya, salah satunya adalah politikus Viktor Medvedchuk, sekutu Presiden Vladimir Putin.

Liputan6.com, Kyiv - Presiden Volodymyr Zelensky mencabut kewarganegaraan Ukraina dari empat tokoh, termasuk politikus Viktor Medvedchuk. 

"Saya telah memutuskan untuk mengakhiri kewarganegaraan empat orang Andriy Leonidovych Derkach, Taras Romanovych Kozak, Renat Raveliyovych Kuzmin, dan Viktor Medvedchuk," ungkap Zelensky pada Selasa malam seperti dikutip dari Al Jazeera, Rabu (11/1/2023).

"Jika wakil rakyat memilih untuk tidak melayani Ukraina, melainkan para pembunuh yang datang ke Ukraina maka tindakan kami tepat," imbuhnya.

Medvedchuk, sekutu dekat Presiden Vladimir Putin, merupakan pemimpin partai pro-Rusia Opposition Platform – For Life. Ia menghadapi tuduhan makar sebelum ditransfer ke Moskow pada September.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Pertukaran Tahanan

Sosok Medvedchuk dilaporkan bertemu Putin untuk pertama kalinya pada tahun 2003. Ia turut serta berperan dalam kampanye Viktor Yanukovich, kandidat presiden yang sangat pro-Moskow.

Medvedchuk sebelumnya dikenal sebagai raja media, di mana ia tercatat memiliki tiga jaringan televisi dan sejumlah media cetak. Ia ditangkap pada April lalu oleh dinas khusus Ukraina dan dituduh melakukan pengkhianatan tingkat tinggi karena berusaha mencuri sumber daya alam Krimea yang dianeksasi Rusia serta menyerahkan rahasia militer Ukraina ke Moskow.

Pada September 2022, Medvedchuk menjadi salah satu dari lebih dari 50 tahanan yang diserahkan ke Rusia dengan imbalan 215 tentara Ukraina yang dipenjara.

3 dari 4 halaman

Tentara Bayaran Rusia Rebut Kota Soledar

Pemimpin kelompok tentara bayaran Rusia, Wagner, mengklaim berhasil mengambil alih Kota Soledar di Ukraina.

"Unit Wagner telah menguasai seluruh wilayah Soledar," ungkap Yevgeny Prigozhin dalam pesan audio yang dirilis di saluran Telegram pada Selasa malam seperti dilansir The Guardian.

Prigozhin mengklaim bahwa pasukan Ukraina terkepung di pusat kota. Sementara itu, jumlah tahanan dari kota itu akan diumumkan segera.

Dalam pengumumannya, Prigozhin turut merilis foto dirinya yang dikelilingi oleh anggota Wagner, yang diduga diambil di salah satu tambang garam di Soledar.

Sejauh ini belum ada konfirmasi langsung dari Ukraina atas klaim Prigozhin.

4 dari 4 halaman

Target Rusia Berikutnya: Bakhmut

Di luar Soledar, target Rusia berikutnya adalah Bakhmut, yang telah coba direbut sejak musim panas. Pertahanan Bakhmut yang kuat disebut telah memberikan kepentingan simbolis bagi Kyiv.

"Meskipun tekanan meningkat pada Bakhmut, Rusia tidak mungkin menyelimuti kota itu dalam waktu dekat karena pasukan Ukraina mempertahankan garis pertahanan yang stabil secara mendalam dan mengendalikan rute pasokan," sebut pengarahan Kementerian Pertahanan Ukraina.

Peran Wagner dalam serangan ke Soledar diprediksi memperdalam pertempuran untuk mendapatkan kekuasaan dan pengaruh dalam perencanaan invasi Rusia.

Prigozhin, seorang pemilik restoran di Saint Petersburg yang terkenal sebagai "koki Putin", disebut telah mengambil peran publik yang jauh lebih banyak sejak invasi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.