Sukses

Raja Terakhir Yunani Constantine II Meninggal

Constatine II naik takhta sebagai Raja Yunani pada tahun 1964, saat berusia 23 tahun. Sosoknya populer juga sebagai atlet. Dia meraih emas pada Olimpiade Musim Panas 1960 dalam cabang olahraga layar.

Liputan6.com, Athena - Mantan sekaligus raja terakhir Yunani, Constantine II, meninggal di sebuah rumah sakit swasta di Athena. Dia berpulang pada usia 82 tahun.

Dokter di Rumah Sakit Hygeia mengatakan bahwa Constantine II tutup usia pada Selasa (10/1/2023) malam setelah dirawat di unit perawatan intensif.

"Constantine II, sepupu Raja Charles III dari Inggris, meninggal karena strok. Dia dirawat sejak pekan lalu karena masalah pernapasan," ungkap laporan media lokal seperti yang dilansir The Guardian, Rabu (11/1).

Constatine II naik takhta pada tahun 1964, saat berusia 23 tahun. Sosoknya populer juga sebagai atlet. Dia meraih emas pada Olimpiade Musim Panas 1960 dalam cabang olahraga layar.

Namun, Constantine II, disebut menyia-nyiakan kepopulerannya saat itu dengan aktif terlibat dalam intrik yang bertujuan menjatuhkan pemerintahan Perdana Menteri George Papandreou. Babak itu kemudian menggoyahkan tatanan konstitusional dan memicu kudeta militer pada tahun 1967, di mana Constantine II bentrok dengan penguasa militer dan dipaksa hidup di pengasingan.

Kediktatoran Yunani kemudian menghapuskan monarki pada tahun 1973 dan ketika demokrasi pulih setahun setelahnya, hampir 70 persen warga Yunani memilih penghapusan monarki melalui referendum. Dengan demikian, berakhirlah dinasti yang dimulai oleh kakek buyut Constantine II, George I, pada tahun 1863.

Sebuah jajak pendapat pada tahun 2008 mengungkapkan bahwa kurang dari 12 persen warga Yunani mendukung kembalinya monarki konstitusional, sementara 43 persen menyalahkan Constantine II atas kemunculan diktator.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Ayah Baptis Pangeran William

Constantine II lahir pada 2 Juni 1940 di Athena. Ia adalah anak kedua dari Raja Paul dan Ratu Frederica dan satu-satunya putra mereka.

Pangeran Paul yang bertakhta sebagai raja pada 1947-1964 merupakan sepupu pertama Pangeran Philip, suami Ratu Elizabeth II. Sementara itu, Constantine II adalah ayah baptis dari Pangeran William.

Kakak perempuan Constatine II, Sophia, adalah istri dari mantan Raja Spanyol Juan Carlos I.

Constantine II menikah dengan Putri Anne-Marie dari Denmark pada tahun 1964. Anne-Marie merupakan adik dari Ratu Denmark Margrethe II.

Pasangan Constantine II dan Anne-Marie dikaruniai lima anak, yaitu Alexia, Pavlos, Nikolaos, Theodora dan Philippos, serta sembilan cucu.

 

3 dari 4 halaman

Tetap Menganggap Dirinya Raja

Ketika kediktatoran runtuh pada Juli 1974, Constantine II dilaporkan sangat ingin kembali ke Yunani. Namun, langkah tersebut tidak disarankan oleh politikus veteran Constantine Karamanlis, yang kembali dari pengasingan untuk memimpin pemerintahan sipil.

Hingga hari-hari terakhirnya, Constantine II, terus menyebut dirinya sebagai raja Yunani dan anak-anaknya sebagai pangeran dan putri meskipun negara itu tidak lagi mengakui gelar bangsawan.

Selama di pengasingan, Constantine II menghabiskan waktu dengan tinggal di Hampstead Garden Suburb di London utara. Ia digambarkan sangat dekat dengan sepupu keduanya Raja Charles III.

4 dari 4 halaman

Kembali ke Yunani

Setidaknya butuh waktu selama 14 tahun bagi Constantine II untuk kembali ke negaranya. Ia sempat pulang sebentar untuk menguburkan ibunya pada tahun 1981, sebelum akhirnya memutuskan pindah permanen.

Pada tahun 1994, terjadi perselisihan lanjutan. Pemerintah sosialis saat itu mencabut kewarganegaraan Constantine II dan mengambil alih apa yang tersisa dari properti keluarga kerajaan.

Constantine II menggugat di pengadilan hak asasi manusia Eropa. Ia kemudian mendapat 12 juta euro pada tahun 2002, jumlah yang tergolong sedikit dari 500 juta euro yang dikejarnya.

Perselisihan lanjutan tersebut membuat Constantine II bepergian dengan paspor Denmark, sebagai seorang pangeran Denmark.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.