Sukses

Aktris Iran Taraneh Alidoosti Dibebaskan Setelah Dibui karena Dukung Protes Antipemerintah

Aktris Iran Taraneh Alidoosti dibebaskan dengan jaminan setelah dituduh mengunggah konten yang menghasut.

Liputan6.com, Teheran - Pihak berwenang Iran membebaskan Taraneh Alidoosti, seorang aktris top negara itu, yang ditangkap bulan lalu setelah menyatakan solidaritasnya terhadap pengunjuk rasa antipemerintah. Kebebasan perempuan berusia 38 tahun itu disambut teman-temannya di luar penjara Evin di Teheran.

Taraneh Alidoosti dibebaskan dengan jaminan setelah dituduh mengunggah konten yang menghasut. Konten yang diunggahnya di media sosial menunjukkan ia tidak mengenakan jilbab dan mengutuk eksekusi demonstran. Demikian seperti dikutip dari BBC, Kamis (5/1/2023).

Sejumlah aktor, musisi, dan selebritas Iran lainnya juga melakukan hal serupa dengan Taraneh Alidoosti, secara terbuka mendukung protes antipemerintah.

Protes di Iran meletus hampir empat bulan lalu menyusul kematian Mahsa Amini, seorang perempuan usia 22 tahun, yang ditahan oleh polisi moral karena diduga melanggar aturan berpakaian di negara itu. Otoritas setempat menggambarkan demonstrasi sebagai kerusuhan yang didukung kekuatan asing dan meresponsnya dengan keras.

Human Rights Activists' News Agency (HRANA) mencatat, setidaknya 516 pengunjuk rasa tewas, termasuk di antaranya 70 anak-anak. Adapun 19.250 lainnya ditangkap. Korban tewas dari pihak keamanan sendiri dilaporkan mencapai 68 jiwa.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Proses Hukum yang Dipertanyakan

Eksekusi pengunjuk rasa belum berhenti. Bulan lalu, dua demonstran dieksekusi setelah dinyatakan bersalah atas tuduhan keamanan nasional tentang "permusuhan terhadap Tuhan".

Kelompok-kelompok hak asasi manusia mengutuk persidangan mereka sebagai kegagalan keadilan yang parah. Mereka dilaporkan disiksa untuk mengaku dan kehilangan akses ke pengacara yang mereka pilih.

Beberapa hari sebelum penangkapannya pada 17 Desember 2022, Taraneh Alidoosti mendesak orang-orang untuk angkat bicara menanggapi eksekusi pengunjuk rasa demonstran bernama Mohsen Shekari.

"Setiap organisasi internasional yang menyaksikan pertumpahan darah ini dan tidak mengambil tindakan adalah aib bagi kemanusiaan," tulisnya di akun Instagram-nya, yang memiliki jutaan pengikut sebelum dinonaktifkan.

Pada November 2022, Taraneh Alidoosti berpose tanpa jilbab dengan memegang tanda bertuliskan "Wanita, hidup, kebebasan", yang menjadi slogan utama gerakan protes.

Taraneh Alidoosti dikenal sebagai salah satu aktris Iran yang paling sukses. Dia menjadi bintang wanita utama dalam film drama "The Salesman", yang memenangkan Academy Award pada 2016 atas kategori Film Internasional Terbaik.

Kini, Taraneh Alidoosti memutuskan menghentikan kariernya untuk mendukung keluarga pengunjuk rasa yang tewas. Ia pun telah bersumpah untuk tetap berada di Iran dengan risiko apapun.

Dua aktris Iran lainnya, Hengameh Ghaziani dan Katayoun Riahi, juga ditangkap pada November 2022 karena mendukung aksi protes. Sama halnya dengan Taraneh Alidoosti, mereka telah dibebaskan dengan jaminan.

3 dari 4 halaman

Iran Wajibkan Perempuan Berjilbab di Mobil

Polisi Iran kembali memperingatkan bahwa perempuan wajib menggunakan jilbab, termasuk saat di dalam mobil. Demikian dilaporkan media lokal Fars seperti dikutip dari VOA pada Selasa (3/1).

"Pelepasan jilbab di dalam kendaraan dipantau: Penting untuk menghormati norma masyarakat dan memastikan tindakan ini tidak terulang," demikian isi pesan yang dilaporkan dikirim oleh polisi Iran dan diunggah di media sosial.

Mengutip seorang perwira polisi senior Iran, Fars melaporkan bahwa babak baru dari program Nazer 1 (yang artinya pengawasan dalam bahasa Persia), diberlakukan di seluruh negeri. Program Nazer yang diluncurkan pada tahun 2020 turut mengatur penggunaan jilbab di mobil.

Saat diluncurkan pada tahun 2020, pemilik mobil akan dikirimi pesan via SMS yang memperingatkan mereka tentang pelanggaran aturan berpakaian di dalam kendaraan. Pesan tersebut juga disertai peringatan tindakan hukum bila diulangi.

Namun, merujuk pada pesan yang diunggah di media sosial, kali ini polisi meniadakan ancaman tindakan hukum.

4 dari 4 halaman

Iran Berang Charlie Hebdo Ejek Ayatullah Ali Khamenei

Terkait isu lainnya, pada Rabu (4/1), pemerintah Iran berjanji memberikan "tanggapan tegas" terhadap majalah Prancis Charlie Hebdo yang menerbitkan serangkaian kartun yang mengejek Pemimpin Tertinggi Ayatullah Ali Khamenei.

Charlie Hebdo mengatakan telah menerima lebih dari 300 kartun dan "ribuan ancaman" setelah meluncurkan kompetisi bulan lalu. Mereka menyebut aksi ini untuk "mendukung perjuangan rakyat Iran yang berjuang untuk kebebasan mereka".

"Tindakan menghina dan ofensif dari publikasi Prancis dalam merilis kartun melawan otoritas agama dan politik (Iran) tidak akan dibiarkan tanpa tanggapan yang efektif dan tegas," twit Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir-Abdollahian.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.