Sukses

Pakar HI Hikmahanto Juwana Raih Penghargaan Jepang Soal Riset Laut China Selatan

Dubes Kamasugi Kenji menyerahkan Penghargaan Menteri Luar Negeri Jepang Reiwa 4 untuk seorang peneliti dan dosen hukum internasional Indonesia, Hikmahanto Juwana.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Luar Negeri Jepang kembali memberikan penghargaan untuk peneliti Indonesia di akhir periode 2022 ini.

Duta Besar Jepang untuk Indonesia Kamasugi Kenji menyerahkan “Penghargaan Menteri Luar Negeri Jepang Reiwa 4” kepada seorang peneliti hukum internasional Hikmahanto Juwana, pada Selasa (20/12/2022) di kediamannya di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

“Penghargaan Menteri Luar Negeri Jepang (Foreign Minister Commendations) diberikan kepada individu atau organisasi yang berkontribusi besar atas promosi persahabatan dan kerja sama antara Jepang dengan negara-negara lain,” kata Dubes Kamasugi.

Kamasugi menyebutkan, Hikmahanto telah berkontribusi dalam memberikan pandangan dan pertimbangan untuk kedutaan besar Jepang terkait dengan kebijakan diplomasi di Indonesia dan di kawasan sekitarnya.

Menurut Hikmahanto, penghargaan ini juga terkait dengan riset akademisnya yang mengkaji tentang hukum internasional dan hubungan internasional di kawasan Laut China Selatan.

Terlebih, pada Februari 2020, guru besar hukum Internasional Fakultas Hukum Universitas Indonesia (UI) itu mengadakan workshop terkait isu kemaritiman yang juga membahas tentang gagasan ‘Indo Pasifik yang Bebas dan Terbuka’ – gagasan yang sedang dipromosikan oleh Jepang.

Dosen UI itu mengatakan cukup terkejut dan tidak menyangka bahwa hasil risetnya mendapatkan apresiasi dari dunia internasional, termasuk Jepang. “Saya sangat berterima kasih bahwa hasil-hasil riset ini ada yang menghargai,” ujar Hikmahanto.

Acara penganugerahan itu juga dihadiri oleh perwakilan dari Kementerian Luar Negeri (Kemlu) yakni Direktur Jenderal (Dirjen) Asia-Pasifik dan Afrika Abdul Kadir Jailani, Dirjen Hukum dan Perjanjian Internasional Amrih Jinangkung, serta mantan Dubes Indonesia untuk Vietnam dan China Juwana.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Guru Besar UI Terima Penghargaan Atas Kontribusinya Terhadap Hubungan Indonesia-Jepang

Sebelumnya, Kedutaan Besar Jepang untuk Indonesia mengadakan upacara penyerahan penghargaan untuk seorang Guru Besar Ilmu Susastra Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya (FIB) Universitas Indonesia (UI) pada Rabu, 5 Oktober 2022.

Upacara yang dilaksanakan di Kediaman Dubes Jepang di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan ini turut dihadiri oleh Wakil Rektor UI, Wakil Rektor Senior UI, Rektor Senior UI, Dekan FIB UI, dan Sultan Palembang.

Dubes Kenji menyerahkan Penghargaan Menteri Luar Negeri Jepang Tahun 2022 (Reiwa 4) kepada Dosen FIB UI, Prof. Dr. Bambang Wibawarta, S.S., M.A. atas sumbangsihnya dalam melakukan Promosi Penelitian Jepang di Indonesia.

Dalam sambutannya, Kanasugi Kenji menyebutkan, penghargaan tersebut diberikan kepada Bambang sebagai apresiasi terhadap rangkaian penelitiannya yang telah berkontribusi dalam peningkatan hubungan Indonesia-Jepang. 

Sejak didirikannya Pusat Studi Jepang (PSJ) di UI pada 1995, berbagai macam penelitian tentang kebudayaan dan bahasa di kedua negara tersebut dilakukan.

Saat ini, lebih dari 700 ribu pelajar Indonesia mempelajari bahasa Jepang. Nilai tersebut menunjukkan bahwa Indonesia menduduki peringkat pertama di Asia dan peringkat kedua di dunia tentang pelajar asing yang melakukan studi Jepang. 

“Prof. Bambang memegang peran penting untuk penelitian Jepang di Indonesia atas kontribusi istimewanya dalam penelitian kebudayaan yang dapat meningkatkan kerjasama di antara Jepang dan Indonesia di masa mendatang,” pungkas Kenji dalam sambutannya.

Bambang mengemukakan, ia merasa terhormat bisa menerima penghargaan luar biasa ini. Ia meneruskan, penghargaan ini bukanlah pencapaiannnya sendiri melainkan hasil karya dari berbagai pihak, termasuk kampus FIB UI dan para ilmuwan Jepang. 

Bambang juga memuji Jepang atas kerjasamanya menjalin hubungan dengan Indonesia.

“Jepang adalah mitra dagang utama, donor pembangunan utama, dan mitra ekspor utama untuk Indonesia. Tak hanya di bidang ekonomi, tapi juga Budaya sebagai medium untuk memperkuat hubungan keduanya,” kata Guru Besar UI tersebut.

3 dari 4 halaman

Yenny Wahid dapat Penghargaan dari Pemerintah Jepang

Beberapa bulan sebelumnya, Kementerian Luar Negeri Jepang memberikan penghargaan kepada Direktur Wahid Foundation, Yenny Wahid, atas kontribusinya yang signifikan dalam membangun hubungan Indonesia-Jepang.

Duta Besar Jepang untuk Indonesia, Kanasugi Kenji, mengatakan, putri kedua Presiden Indonesia Keempat Gus Dur itu telah berkomitmen untuk mempromosikan masyarakat yang demokratis, plural dan toleran berdasarkan ide-ide moderat.

"Beliau memiliki rekam jejak yang panjang dalam mempromosikan hubungan persahabatan antara Jepang dan Indonesia, baik melalui berbagai upaya pertukaran budaya maupun melalui kerja kolaborasi yang lebih khusus," jelas Dubes Kanasugi Kenji dalam acara penyerahan penghargaan tersebut, Kamis malam (16/6/2022).

Yenny Wahid juga dinilai berhasil mengembangkan inisiatif Desa Damai (Peace Village), yang merupakan prakarsa bersama Wahid Foundation dan UN Women untuk memperkuat perempuan di tingkat akar rumput dalam mencegah intolansi dan ekstremisme kekerasan. Pemerintah Jepang memberi dukungan signifikan terhadap pengembangan Desa Damai, khususnya di awal fase perintisan. Sejak 2017, Desa Damai telah menjangkau ribuan perempuan akar rumput di lebih dari 30 desa di Pulau Jawa, dan kini berkembang di luar Pulau Jawa.

Menurut Dubes Kenji, penghargaan tersebut diharapkan dapat kian menggerakkan individu dan organisasi yang berperan kuat dalam memajukan persahabatan dan kerjasama antara Jepang dan Indonesia.

Pemerintah Jepang juga menilai, Yenny Wahid banyak memainkan peran dalam mempererat hubungan Indonesia-Jepang di berbagai bidang, termasuk di bidang politik, ekonomi, pendidikan, sosial dan budaya.

4 dari 4 halaman

Peneliti: Kebangkitan Militer China, Ketegangan Meningkat di Kawasan Indo-Pasifik

Sementara itu, bagaimana dengan situasi di kawasan Indo-Pasifik? Di antaranya, ketegangan antara China-Taiwan terpantau kembali meningkat.

Selasa 12 Desember 2022 kemarin, belasan jet bomber China dikirim ke zona identifikasi pertahanan udara Taiwan. Tindakan ini menyusul pembatasan China atas impor produk-produk Taiwan.

Ketegangan di Selat Taiwan itu telah terjadi sejak 2016 lalu dan semakin menghangat atas seruan Presiden China Xi Jinping yang menghendaki penyatuan kembali (reunifikasi) Tiongkok – termasuk Taiwan yang diakuinya masih bagian dari wilayah China.

Selat Taiwan sendiri menghubungkan Laut China Selatan dan Samudra Pasifik, serta memisahkan daratan China dengan pulau Taiwan. Wilayah ini merupakan bagian dari kawasan strategis Indo-Pasifik.

"Mengingat ASEAN Chairmanship atau Keketuaan Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara oleh Indonesia pada 2023, tensi tersebut menjadi tantangan tersendiri bagi Indonesia untuk menjaga stabilitas dan perdamaian regional," ujar seorang peneliti dalam acara diskusi yang diselenggarakan oleh Indonesian Council on World Affairs (ICWA) kerja sama dengan Taipei Economic and Trade Office (TETO), di Menara Batavia, Jakarta, Selasa 13 Desember 2022.

Peneliti dari Research and Operations on Technology and Societies, Adriana Elisabeth mengatakan, “Taiwan tengah mengalami ketidakamanan atas invasi China dan tengah mencari pengakuan politik secara internasional."

Elizabeth menambahkan, "Ini adalah masalah yang komplek dan saling ketergantungan dari berbagai pihak".

Selengkapnya klik di sini ...

 

Penulis: Safinatun Nikmah.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.