Sukses

Joe Biden-Emmanuel Macron Janjikan Dukungan Tak Putus untuk Ukraina Hadapi Invasi Rusia

Joe Biden menyambut hangat Emmanuel Macron, pemimpin pertama yang melakukan kunjungan kenegaraan pada masa kepresidenannya. Isu Ukraina hingga pengaruh China di Indo-Pasifik jadi fokus pertemuan.

Liputan6.com, Washington D.C - Pada Kamis 1 Desember 2022 Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden dan Presiden Prancis Emmanuel Macron bertemu di Gedung Putih. Dalam pertemuan tersebut, keduanya menjanjikan dukungan yang tak putus bagi perjuangan Ukraina melawan invasi Presiden Rusia Vladimir Putin.

"Prancis dan Amerika Serikat menentang ambisi Vladimir Putin," ungkap Biden setelah menyambut hangat Macron, pemimpin pertama yang melakukan kunjungan kenegaraan pada masa kepresidenan pimpinannya, seperti dikutip dari laporan VOA Indonesia, Jumat (2/12/2022).

"Aliansi antara kedua negara kita tetap penting untuk pertahanan kita," ungkap Biden. "Prancis adalah mitra terbaik AS." Ia menggambarkan Prancis sebagai “sekutu tertua kita dan mitra yang tak tergoyahkan dalam memperjuangkan kebebasan."

Sementara itu, Emmanuel Macron mengatakan, dengan invasi Putin yang memasuki bulan kesepuluh, AS dan Prancis "perlu menjadi saudara seperjuangan lagi."

Ia mengatakan, Washington dan Paris "memiliki keyakinan yang sama terhadap nilai-nilai kebebasan dan demokrasi."

Kedua pemimpin diperkirakan akan membahas berbagai topik selain dukungan keduanya bagi Ukraina.

Pejabat AS dan Prancis mengatakan pengaruh China di kawasan Indo-Pasifik, program nulir Iran dan kondisi keamanan di wilayah Sahel di Afrika juga termasuk dalam agenda pembicaraan. Setahun yang lalu, AS membuat marah Prancis dengan menyepakati penjualan kapal selam bertenaga nuklir ke Australia, sehingga Canberra membatalkan kesepakatan hampir $100 miliar untuk membeli kapal selam bertenaga diesel-listrik dari Prancis.

"Jika Anda memerhatikan apa yang sedang terjadi di Ukraina, yang terjadi di Indo Pasifik dan ketegangan dengan China, Prancis benar-benar berada di tengah itu semua," kata Juru Bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih John Kirby sebelum kunjungan Macron.

"Untuk itu Presiden merasa ini adalah negara yang tepat dan paling pantas untuk menjadi pembuka kunjungan kenegaraan."

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Ungkit Sumber Ketegangan AS-Prancis

Sehari sebelumnya, Rabu 30 November, Macron mengungkit satu sumber ketegangan Prancis dengan AS ketika ia berdiskusi dengan anggota Kongres, yaitu mengenai UU Penurunan Inflasi (IRA) yang disepakati Biden.

Macron mengutip ketentuan dalam UU tersebut tentang pemberian subsidi untuk produk-produk buatan AS, dengan mengatakan bahwa langkah itu “sangat agresif” terhadap perusahaan-perusahaan Eropa.

"Konsekuensi UU IRA adalah, kalian mungkin akan memperbaiki masalah kalian, tapi kalian akan memperburuk masalah saya," ungkapnya. Ia mengatakan bahwa Prancis membuat "produk-produk yang persis sama dengan buatan kalian."

3 dari 4 halaman

Kemegahan Kunjungan Kenegaraan

Kemegahan kunjungan kenegaraan pemimpin asing ke Gedung Putih terasa sangat kental, dengan Biden dan Ibu Negara Jill Biden meyapa Macron dan istrinya, Brigitte Macron. Kemudian mereka menyaksikan penampilan band berseragam kolonial memainkan lagu kebangsaan kedua negara, dan tembakan penghormatan pun diletuskan bagi kunjungan Macron.

Kedua presiden dan istri mereka melambaikan tangan dari balkon Gedung Putih sebelum Biden dan Macron kemudian masuk untuk melakukan pembicaraan. Makan malam kenegaraan juga rencananya akan diselenggarakan pada malam harinya.

Biden dan istrinya, Jill dikabarkan bersantap malam dengan Macron dan istrinya, Brigitte, di sebuah restoran di Washington pada hari Rabu.

4 dari 4 halaman

Pemimpin Dunia Pertama Kunjungan Kenegaraan ke AS Sejak Pandemi COVID-19

Presiden Prancis Emanuel Macron tiba di Amerika Serikat pada Selasa 29 November sebagai tamu untuk kunjungan kenegaraan pertama dalam masa kepresidenan Joe Biden.

Acara pada minggu ini itu merupakan kebangkitan kembali sambutan kebesaran secara diplomatik yang sempat tertunda karena pandemi COVID-19.

Hubungan Biden-Macron kini telah membaik setelah sempat mengalami kerenggangan beberapa waktu lalu.

Presiden Macron secara singkat memanggil duta besar Prancis untuk Amerika Serikat pada tahun lalu setelah Gedung Putih mengumumkan kesepakatan untuk menjual kapal selam nuklir ke Australia sehingga membatalkan kontrak untuk penjualan kapal selam bertenaga diesel dari Prancis.

Kini, presiden Prancis itu telah menjadi salah satu sekutu Eropa terdepan bagi Biden dalam upaya Barat untuk merespons invasi Rusia ke Ukraina.

Dalam kunjungannya, Presiden Prancis Emmanuel Macron juga mendatangi Makam Prajurit Tak Dikenal di Taman Makam Nasional Arlington pada hari Rabu (30/11) di sela kunjungannya ke Amerika Serikat.

Macron meletakkan karangan bunga di makam yang menghormati tentara AS yang kehilangan nyawa mereka dalam tugas negara.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.