Sukses

Putin Tuduh Ukraina Jadi Dalang Ledakan di Jembatan Krimea

Ledakan di Jembatan Krimea dianggap sebagai aksi teroris yang bertujuan menghancurkan infrastruktur sipil penting milik Rusia.

Liputan6.com, Krimea - Ledakan di Jembatan Krimea dianggap sebagai aksi teroris yang bertujuan menghancurkan infrastruktur sipil penting milik Rusia, kata Presiden Rusia Vladimir Putin pada Minggu (9/10).

"Ukraina adalah inisiator dan dalangnya," kata Putin saat bertemu dengan Ketua Komite Investigasi Rusia Alexander Bastrykin.

Mengkonfirmasi pernyataan Putin, Bastrykin mengatakan bahwa warga Rusia dan negara asing juga terlibat dalam insiden tersebut.

"Kami sudah menetapkan rute truk yang meledak. Mereka melewati Bulgaria, Georgia, Armenia, Ossetia Utara, dan Wilayah Krasnodar," kata Bastrykin, dikutip dari situs berita Xinhua pada Senin, (10/10/2022).

"Kami juga telah mengidentifikasi pembawa bom melakukannya dengan bantuan agen FSB (Federal Security Service), kami dapat mengidentifikasi tersangka yang mengatur aksi teroris dan mereka aktif di Federasi Rusia," katanya.

Pada Sabtu kemarin, ledakan mematikan menghantam Jembatan Krimea sepanjang 19 km, yang terdiri dari dua rute paralel untuk mobil dan kereta api di atas Selat Kerch.

Sebuah truk meledak di jembatan jalan, menyebabkan tujuh tangki bahan bakar sebuah kereta api yang menuju ke Semenanjung Krimea terbakar.

Tiga orang tewas dalam ledakan itu, yang juga menyebabkan runtuhnya sebagian dari dua bentang jembatan jalan.

Insiden di Jembatan Krimea adalah operasi khusus yang dilakukan oleh Dinas Keamanan Ukraina (SSU), kata kantor berita Interfax-Ukraina mengutip lembaga penegak hukum Ukraina.

Sementara, SSU belum mengomentari insiden itu.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Jembatan Penting

Jembatan yang menghubungkan Krimea ke Rusia terbakar pada Sabtu pagi dan menyebabkan lalu lintas terhenti.

Jembatan Kerch, sepasang jembatan paralel untuk jalan dan jalur kereta api, adalah rute pasokan utama bagi Rusia yang dibangun setelah pencaplokan Krimea pada 2014, Anadolu Ajansi mewartakan sebagaimana dikutip dari Antara, Minggu (10/9/2022).

Rekaman dan gambar yang dibagikan secara luas di media sosial menunjukkan bahwa bagian jalan runtuh dan gerbong kereta api terbakar di jembatan terpanjang di Eropa itu.

Sebuah ledakan besar terdengar sebelum kebakaran besar terjadi, menurut saksi mata dan rekaman video.

Layanan kereta api ke Krimea untuk sementara dihentikan setelah ledakan dan penjualan tiket dihentikan sementara, menurut Russian Railways.

Pihak berwenang juga membatalkan perjalanan bus dari Krimea.

Presiden Rusia Vladimir Putin telah memerintahkan pembentukan komisi negara untuk menyelidiki insiden tersebut, menurut laporan kantor berita resmi TASS berdasarkan keterangan Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov.

Oleg Kryuchkov, seorang penasihat kepemimpinan Krimea, mengatakan di Telegram bahwa tangki penyimpanan bahan bakar telah terbakar, menurut laporan awal.

"Terlalu dini untuk berbicara tentang penyebab dan konsekuensinya. Pemadaman api sedang berlangsung," kata dia.

3 dari 4 halaman

Penyelidikan oleh Kementerian Transportasi Rusia

Kementerian Transportasi Rusia mengatakan mereka sedang menilai kerusakan yang terjadi di jembatan tersebut.

Kementerian Energi Rusia mengatakan Krimea memiliki cadangan bahan bakar sedikitnya untuk 15 hari dan pasokan bahan-bahan penting selama dua bulan.

Meskipun Ukraina tidak secara langsung mengeklaim bertanggung jawab atas serangan di jembatan tersebut, beberapa pernyataan oleh pejabat tinggi Ukraina menunjukkan kemungkinan itu.

Mykhailo Podolyak, penasihat senior Presiden Ukraina, mengatakan apa yang terjadi di jembatan itu hanyalah "permulaan."

"Semua yang ilegal harus dihancurkan, semua yang dicuri harus dikembalikan ke Ukraina, semua yang diduduki Rusia harus diusir," kata Podolyak di Twitter.

4 dari 4 halaman

Kata Ukraina

Sekretaris Dewan Keamanan dan Pertahanan Nasional Ukraina Oleksiy Danilov membagikan video yang terdiri dari dua bagian gambar, satu bagian menampilkan api di Jembatan Kerch dan bagian lainnya memainkan lagu "Happy Birthday Mr. President" yang terkenal dari Marilyn Monroe.

"Putin seharusnya bahagia. Tidak semua orang mendapat hadiah mahal di hari ulang tahun mereka," kata seorang pejabat Ukraina kepada New York Times, yang berbicara secara anonim.

Presiden Rusia Vladimir Putin berulang tahun ke-70 pada Jumat (7/10).

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.