Sukses

Sebelum Temui Vladimir Putin, Presiden China Xi Jinping Kunjungi Uzbekistan

Presiden China Xi Jinping mengunjungi Uzbekistan sebelum menemui Vladimir Putin.

Liputan6.com, Beijing - Presiden China Xi Jinping mengunjungi Uzbekistan pada Rabu (14 September 2022), kata media pemerintah, menjelang pertemuan dengan pemimpin Rusia Vladimir Putin.

"Presiden China Xi Jinping tiba di sini (di Samarkand) Rabu malam untuk melakukan kunjungan kenegaraan ke Uzbekistan dan menghadiri pertemuan ke-22 Dewan Kepala Negara Organisasi Kerjasama Shanghai (SCO)," kata kantor berita resmi Xinhua.

Dilansir Channel News Asia, Kamis (15/9/2022), SCO - didirikan pada tahun 2001 sebagai organisasi politik, ekonomi dan keamanan untuk menyaingi institusi Barat - akan mempertemukan Xi dan Putin, serta para pemimpin dari India, Pakistan, Kazakhstan, dan negara-negara Asia Tengah bekas Soviet lainnya.

Xi bertemu di bandara dengan para pejabat termasuk Presiden Uzbekistan Shavkat Mirziyoyev dan Perdana Menteri Abdulla Aripov, lapor Xinhua.

Pemimpin China itu akan mengadakan pembicaraan dengan Mirziyoyev tentang "memperdalam kerja sama bilateral, dan isu-isu regional dan internasional yang menjadi kepentingan bersama. Xi berharap untuk menghadiri KTT SCO Samarkand, dan bekerja dengan semua pihak untuk melanjutkan semangat Shanghai."

Xi terbang ke Samarkand dari Nur-Sultan di Kazakhstan, di mana ia bertemu dengan Presiden Kassym-Jomart Tokayev dalam perjalanan pertamanya ke luar negeri sejak masa-masa awal pandemi virus corona.

Di sana, presiden China berjanji mendukung penuh negara Asia Tengah itu, yang telah ditakuti oleh invasi Rusia ke Ukraina.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Kazakhstan

Kazakhstan adalah bagian dari Inisiatif Sabuk dan Jalan (BRI) Beijing, dorongan triliunan dolar untuk meningkatkan hubungan perdagangan di seluruh dunia dengan membangun infrastruktur penting.

Perjalanan Xi Jinping

Xi meninggalkan China untuk pertama kalinya dalam lebih dari dua tahun untuk perjalanan minggu ini ke Asia Tengah di mana dia akan bertemu Putin, hanya sebulan sebelum dia ditetapkan untuk memperkuat posisinya sebagai pemimpin China paling kuat sejak Mao Zedong.

"Para presiden akan membahas agenda bilateral dan topik utama regional dan internasional," kata ajudan Kremlin Yuri Ushakov pada briefing di Moskow.

"Tentu saja, mereka akan memberikan penilaian positif tentang tingkat kepercayaan tinggi yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam kemitraan strategis bilateral," tambahnya.

3 dari 4 halaman

Bakal Temui Putin

Kemitraan "tanpa batas" yang semakin dalam antara negara adidaya China yang sedang bangkit dan raksasa sumber daya alam Rusia adalah perkembangan geopolitik yang disaksikan Barat dengan cemas.

Pertemuan itu akan memberi Xi kesempatan untuk menggarisbawahi pengaruhnya sementara Putin dapat menunjukkan kecenderungan Rusia terhadap Asia.

Selain kedua pemimpin dapat menunjukkan penentangan mereka terhadap Amerika Serikat seperti halnya Barat berusaha untuk menghukum Rusia atas apa yang disebut Moskow sebagai "operasi militer khusus" di Ukraina.

4 dari 4 halaman

Kerja Sama Dagang China-Rusia

China adalah pembeli minyak terbesar Rusia, salah satu sumber utama pendapatan untuk kas negara Moskow.

Rusia juga berusaha untuk meningkatkan penjualan gasnya ke China dan membangun jaringan pipa baru ke negara itu karena pasokan gasnya ke Eropa telah dibatasi secara signifikan di tengah kebuntuan di Ukraina.

Ushakov mengatakan Moskow menghargai posisi China terhadap apa yang disebutnya "krisis Ukraina", dengan mengatakan Beijing telah melakukan "pendekatan seimbang" terhadap konflik tersebut.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.