Sukses

Shinzo Abe Meninggal, Ini Reaksi Donald Trump

PM Jepang Shinzo Abe menjabat ketika Donald Trump menjadi presiden AS.

Liputan6.com, Tokyo - Mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump angkat bicara usai mendengar kabar Shinzo Abe meninggal. Melalui media sosial Truth miliknya, Trump memuji Abe sebagai sosok pemersatu. Kematian Abe lantas dinilai sebagai kabar yang sangat buruk. 

Donald Trump juga berharap agar pelaku pembunuhan bisa dihukum dengan keras. 

"Sungguh KABAR BURUK UNTUK DUNIA! Mantan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe meninggal. Ia dibunuh dan semoga ditangani dengan cepat dan keras," tulis Donald Trump, dikutip Fox News, Jumat (8/7/2022).

Lebih lanjut, Donald Trump berkata hanya sedikit orang yang mengetahui bahwa Abe adalah sosok yang hebat. Ia yakin bahwa sejarah akan mengajarkan tentang Abe dengan baik. 

"Ia adalah sosok pemersatu yang tak seperti yang lain, tetapi di atas segalanya, ia adalah seorang laki-laki yang mencintai dan menghargai negaranya yang luar biasa, Jepang. Shinzo Abe akan sangat dirindukan. Tidak akan ada lagi yang seperti dia!" tulis Donald Trump.

Jepang adalah salah satu sekutu penting AS di kawasan Asia. Donald Trump dan Melania Trump juga sempat berkunjung ke Jepang pada 2019. 

Dalam kunjungannya, Donald Trump sempat nonton acara sumo bersama Shinzo Abe, menyantap menu tradisional Jepang bersama para istri mereka, serta yang memberi makan ikan koi.

Penyerangan tokoh politik di Jepang bukanlah yang pertama kali, namun tak biasanya berhasil. Terakhir kali ada perdana menteri yang dibunuh di Jepang adalah Tsuyoshi Inukai pada 1932. 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Pelaku Mengaku Sudah Lama Berniat Bunuh Shinzo Abe

Pria bernama Tetsuya Yamagami langsung ditangkap usai menembak mantan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe saat berpidato kampanye di Nara, Jepang. Setelah dilarikan ke rumah sakit, nyawa Shinzo Abe tidak tertolong dan dinyatakan meninggal dunia. 

Pelaku berusia 41 tahun itu diketahui merupakan mantan Marinir Angkatan Laut dan pasukan bela diri Jepang hingga 2005. Tetsuya Yamagami diketahui menggunakan senjata rakitan sendiri. 

Saat kejadian, terdengar dua kali tembakan di lokasi. Motif Tetsuya Yamagami melakukan penembakan diakui karena kecewa dengan Abe saat menjabat sebagai PM dan telah berniat membunuh Abe sejak lama.

Abe terkena luka di dada dan tenggorokan dan detak jantungnya berhenti. Ia langsung dibawa ke salah satu rumah sakit di Nara dengan helikopter, dan diterbangkan lagi ke Tokyo, sebelum akhirnya dinyatakan meninggal dunia.

Berita kematian Abe sangat mengejutkan ketika media pertama kali mendengar bahwa dia telah ditembak sekitar pukul 11.30 waktu setempat pagi ini di kota Nara.

Jepang saat ini sedang melakukan pemilihan parlemen yang akan datang pada Minggu ini dan itulah sebabnya Shinzo Abe turun ke jalan memberikan pidato mendukung salah satu kandidat di kota itu, demikian dikutip dari laman BBC, Jumat (8/7).

Rupanya kunjungan itu baru dikonfirmasi tadi malam sehingga bagaimana tersangka berhasil mengetahui hal ini dan mempersiapkannya masih menjadi pertanyaan terbuka. Kekerasan semacam ini sangat jarang terjadi di Jepang.

3 dari 4 halaman

Mantan Anggota Pasukan Bela Diri Jepang

Pelaku yang langsung dibekuk usai menembak Abe merupakan mantan anggota Pasukan Bela Diri Jepang, menurut sumber di pemerintahan. Tetsuya Yamagami ditangkap di lokasi penembakan atas tuduhan percobaan pembunuhan, kata kepolisian, dikutip dari Kyodo, Jumat (8/7). 

Tetsuya Yamagami adalah pria berusia 41 tahun dan merupakan warga kota di kawasan barat itu.

Menurut kepolisian, Shinzo Abe ditembak dari belakang sekitar pukul 11.30 waktu setempat ketika menyampaikan pidato di depan stasiun kereta api Yamato-Saidaiji, bagian dari perusahaan KA Kintetsu Railway. Abe jatuh ke tanah dalam keadaan tak sadarkan diri setelah dua tembakan terdengar, kata kepolisian.

Sosok berusia 67 tahun itu, yang pernah sekian lama menjadi pemimpin Partai Demokratik Liberal (LDP), dilarikan ke rumah sakit dalam keadaan berlumuran darah di kemejanya. Saat dibawa ke rumah sakit, Shinzo Abe tidak menunjukkan tanda-tanda vital fungsi tubuh.

Seorang anggota DPR dari LDP mengatakan ada informasi yang menyebutkan bahwa Abe tertembak di bagian kiri tubuh bagian atas. Kepala Sekretaris Kabinet Hirokazu Matsuno mengatakan kepada pers bahwa aksi brutal dalam bentuk apa pun tidak boleh ditoleransi.

"Kami mengutuk keras aksi ini," kata juru bicara pemerintah itu.

4 dari 4 halaman

Shinzo Abe Meninggal Dunia

Shinzo Abe dilaporkan telah meninggal dunia setelah menjalani perawatan beberapa saat akibat luka tembak yang dideritanya.

Sejumlah media memberitakan bahwa Shinzo Abe meninggal dunia di usia 67 tahun, setelah sebelumnya mengalami gagal jantung. Kematiannya pertama kali dilaporkan oleh lembaga penyiaran publik NHK.

Mantan Perdana Menteri (PM) Jepang Shinzo Abe dilaporkan mengalami gagal jantung setelah tampaknya ditembak selama pidato kampanye Jumat di Nara, Jepang bagian barat, televisi publik NHK melaporkan pada Jumat (8/7).

Penyiar menayangkan rekaman yang menunjukkan Shinzo Abe ditembak lalu pingsan di jalan, dengan beberapa penjaga keamanan berlari ke arahnya. Abe memegangi dadanya ketika dia pingsan, dengan bajunya berlumuran darah. NHK mengatakan Abe dilarikan ke rumah sakit.

Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida akan kembali ke kantornya di Tokyo dari Prefektur Yamagata, tempat ia sedang berkampanye, dan semua anggota Kabinet sudah diminta berkumpul di ibu kota tersebut, kata Matsuno.

Abe merupakan pemimpin Jepang dengan masa jabatan terlama setelah menjabat dari 2006 hingga 2007 dan kemudian dari 2012 sampai 2020. Ia kemudian mengundurkan diri karena menderita penyakit usus kronis.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.