Sukses

Jelang Ukraina Masuk UE, Zelensky Ingatkan Serangan Rusia Bisa Makin Meningkat

Volodymyr Zelensky memperingatkan keputusan itu bisa membuat Rusia meningkatkan serangannya.

Liputan6.com, Kiev - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky telah memperingatkan Rusia akan mengintensifkan serangan terhadap negaranya dalam beberapa hari mendatang, karena Kiev menunggu berita tentang upayanya untuk bergabung dengan Uni Eropa.

Anggota blok itu diperkirakan akan memutuskan apakah akan memberikan "status kandidat" kepada Kiev akhir pekan ini, demikian dikutip dari laman BBC, Senin (20/6/2022).

Langkah itu akan memulai proses aksesi Ukraina ke aliansi, yang bisa memakan waktu bertahun-tahun untuk diselesaikan.

Tapi Zelensky memperingatkan keputusan itu bisa membuat Rusia meningkatkan serangannya.

Berbicara dalam pidato malamnya dari Kiev, pemimpin Ukraina itu mengatakan, dia dan penasihatnya mengharapkan "aktivitas permusuhan yang lebih besar" dari Moskow, tetapi mengatakan kepada warga bahwa pasukannya "sedang bersiap" dan siap untuk setiap serangan baru.

Dia berjanji untuk mendorong maju dengan apa yang dia sebut ambisi "bersejarah" Ukraina untuk bergabung dengan UE, yang didukung oleh eksekutif blok itu, Komisi Eropa, pekan lalu.

Tapi sekarang keputusan ada pada Dewan Eropa, sebuah badan yang terdiri dari para pemimpin Negara Anggota, yang akan bertemu pada pertemuan puncak di Brussels pada hari Kamis dan Jumat.

"Saya pikir jelas bagi semua orang bahwa sejak 1991 hanya ada sedikit keputusan yang menentukan bagi Ukraina seperti yang kita harapkan sekarang," kata Zelensky, merujuk pada tahun ketika Ukraina mendeklarasikan kemerdekaan dari Uni Soviet.

"Dan saya yakin bahwa hanya keputusan positif yang memenuhi kepentingan seluruh Eropa."

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Kiev Daftar Masuk Uni Eropa

Kiev mendaftar untuk bergabung dengan UE hanya empat hari setelah Rusia melancarkan invasi pada 24 Februari.

Pada hari Jumat, pemimpin Rusia Vladimir Putin mengatakan dia "tidak menentang" ambisi Ukraina untuk bergabung dengan aliansi, tetapi juru bicaranya Dmitry Peskov memperingatkan bahwa setiap langkah menuju aksesi akan membutuhkan "peningkatan perhatian" di pihak Moskow.

"Kita semua tahu tentang intensifikasi diskusi di Eropa tentang penguatan komponen pertahanan UE," kata Peskov. "Komponen militer, pertahanan dan keamanan sedang dibahas, dan semua jenis transformasi terjadi di sana, dan kami, tentu saja, mengamati semuanya dengan seksama."

Dan Zelensky memperingatkan anggota UE lainnya bahwa mereka juga dapat mengharapkan pembalasan dari Moskow dalam beberapa hari mendatang.

"Jelas, kita harus mengharapkan aktivitas permusuhan yang lebih besar dari Rusia," katanya.

"Dan tidak hanya melawan Ukraina, tetapi juga melawan negara-negara Eropa lainnya."

Peringatan pemimpin Ukraina itu muncul di tengah serangan Rusia yang sedang berlangsung di timur Ukraina. Pasukan Moskow di wilayah tersebut telah berusaha untuk mengambil kendali penuh atas Donbas, yang sebagian telah dikuasai oleh separatis pro-Rusia sebelum pecahnya konflik.

3 dari 4 halaman

Zelensky Puji Rekomendasi Komisi Eropa bagi Keanggotaan Ukraina di UE

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky memuji rekomendasi oleh Komisi Eropa agar memberi memberi Ukraina status keanggotaan di Uni Eropa.

Hari Jumat (17/6), Zelensky mengirim cuitan yang memuji keputusan itu, dan menambahkan, “Ini merupakan langkah pertama bagi keanggotaan Uni Eropa yang pasti akan semakin dekat mengantar kami ke kemenangan.”

Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen Jumat di Brussels mengatakan, “Kami tahu bahwa warga Ukraina bersedia untuk mengorbankan diri bagi perspektif Eropa. Kami ingin mereka hidup bersama dengan cita-cita Eropa itu.”

Rekomendasi Komisi Eropa ini merupakan langkah pertama bagi Kiev dalam proses panjang untuk menjadi anggota dari blok 27 negara itu, demikian dikutip dari laman VOA Indonesia, Sabtu (18/9/2022).

Pemimpin Uni Eropa akan bertemu bulan ini untuk mempertimbangkan rekomendasi komisi. Komisi juga merekomendasikan pencalonan Moldova, tetapi tidak untuk Georgia.

Kementerian Luar Negeri Rusia menuduh Brussel (ibu kota Belgia yang menjadi markas Uni Eropa) telah memanipulasi Ukraina, demikian menurut kantor berita Rusia.

4 dari 4 halaman

Volodymyr Zelensky: Rusia Rebut 20 Persen Wilayah Ukraina

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan pasukan Rusia telah merebut 20 persen wilayahnya. Invasi Rusia ke Ukraina telah berlangsung sejak Februari 2022.

Dilaporkan BBC, Jumat (3/6/2022), hal itu diungkap Presiden Zelensky dalam video kepada anggota-anggota parlemen Luksemburg.

"Semua formasi-formasi militer Rusia yang siap tempur sedang terlibat di agresi ini," ujar Presiden Zelensky.

Ia menyorot serangan yang makin intensif di kota Severodonetsk di wilayah timur Donbas. Sementara, pejabat pertahanan Inggris berkata Rusia telah merebut banyak kota-kota dan terus unggul berkat konsentrasi berat artileri mereka.

Severodonetsk adalah kota Ukraina yang paling timur. Ukraina masih mencoba mempertahankan kendali di kota tersebut dari serangan Rusia dari berbagai penjuru.

Gubernur Serhiy Haidai yang memimpin Severodonetsk menyebut tentara Ukraina berusaha melakukan serangan balik dan mendapatkan tawanan. Namun, pertempuran di jalan yang sengit membuat evakuasi sulit dan sangat berbahaya. 

Volodymyr Zelensky berkata tak ada perubahan drastis di wilayah Donbas, tetapi ia berkata prajurit Ukraina mencetak sejumlah "keberhasilan" di pertempuran Severodonetsk. Masih ada 15 ribu orang yang terperangkap di kota itu. 

Sebelumnya, Presiden Ukraina menuduh Rusia melakukan "kegilaan" karena menyerang pabrik kimia Azot yang berukuran besar. Pabrik itu menjadi shelter bagi para pengungsi perang di Ukraina.

Di selatan, Wali Kota Mariupol Vadym Boychenko berkata Rusia mengeksekusi sejumlah warga sipil di Mariupol. Boychenko berhasil evakuasi sebelum kota itu jatuh ke tangan Rusia. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.