Sukses

Kekurangan Staf, RS di AS Tetap Izinkan Pegawainya Bekerja Meski Positif COVID-19

Rumah sakit di Amerika Serikat tetap memperkerjakan pegawainya yang positif COVID-19.

Liputan6.com, Washington D.C - Sejumlah rumah sakit di Amerika Serikat (AS) mengambil langkah luar biasa dengan mengizinkan perawat dan petugas lain yang terjangkit Virus Corona COVID-19 untuk tetap bekerja. Dengan syarat mereka hanya memiliki gejala ringan atau tidak memiliki gejala sama sekali (asimtomatik).

Dikutip dari laman VOA Indonesia, Rabu (12/1/2022), langkah ini diambil karena sejumlah rumah sakit mengalami kekurangan staf dalam jumlah yang sangat tinggi dan lonjakan kasus akibat varian Omicron.

Otoritas kesehatan di California akhir pekan lalu mengumumkan bahwa staf rumah sakit yang hasil uji medisnya terbukti positif tetapi tidak memiliki gejala, dapat terus bekerja.

Beberapa rumah sakit di Rhode Island dan Arizona juga memberitahu karyawan bahwa mereka dapat tetap bekerja jika tidak memiliki gejala atau hanya mengalami gejala ringan.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Penyebaran Varian Omicron

Varian Omicron yang sangat menular telah membuat jumlah kasus baru COVID-19 di Amerika melonjak lebih dari 700.000 kasus per hari, menghapus rekor yang dibuat setahun lalu. Jumlah warga Amerika yang dirawat di rumah sakit karena virus corona kini mencapai sekitar 108.000 orang. Jumah tersebut hanya berselisih kecil dari rekor jumlah orang yang dirawat di rumah sakit pada Januari 2021 yang mencapai 124.000 orang.

Banyak rumah sakit tidak saja dibanjiri kasus virus corona, tetapi juga kekurangan staf karena begitu banyak staf yang tidak bekerja akibat terjangkit COVID-19. Omicron tampaknya menyebabkan penyakit yang lebih ringan dibanding varian Delta.

Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (CDC) bulan lalu mengatakan petugas kesehatan yang tidak memiliki gejala dapat kembali bekerja setelah tujuh hari, dengan hasil uji medis negatif, tetapi masa isolasi mereka dapat dipotong jika ada kekurangan staf.

Prancis minggu lalu juga mengumumkan akan mengizinkan petugas medis yang memiliki gejala ringan atau tidak memiliki gejala sama sekali untuk tetap merawat pasien, dibanding mengisolasi mereka.

3 dari 3 halaman

Infografis Jurus Kemenkes Cegah Laju Omicron:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

  • Penyebaran Covid-19 ke seluruh penjuru dunia diawali dengan dilaporkannya virus itu pada 31 Desember 2019 di Wuhan, China

    COVID-19

  • Varian Omicron dikenal sebagai garis keturunan B.1.1.529, adalah sebuah varian SARS-CoV-2, sebuah koronavirus yang menyebabkan COVID-19.

    COVID-19 omicron

  • Gejala awal infeksi Covid-19 bisa berupa gejala flu, seperti demam, pilek, batuk kering, sakit tenggorokan, dan sakit kepala.
    Gejala awal infeksi Covid-19 bisa berupa gejala flu, seperti demam, pilek, batuk kering, sakit tenggorokan, dan sakit kepala.

    covid update

  • Setelah Covid-19 varian Delta dan Delta Plus, kini varian Omicron menimbulkan kekhawatiran di berbagai negara.
    Setelah Covid-19 varian Delta dan Delta Plus, kini varian Omicron menimbulkan kekhawatiran di berbagai negara.

    varian omicron

  • Setelah Covid-19 varian Delta dan Delta Plus, kini varian Omicron menimbulkan kekhawatiran di berbagai negara.

    Omicron

  • VOA Indonesia

  • Rumah Sakit