Sukses

Jumlah Pasien COVID-19 di Singapura Meningkat, Sisa 60 Tempat Tidur ICU

Dari 366 tempat tidur ICU di rumah sakit umum, 306 di isi pasien menurut pernyataan dari Kementerian Kesehatan.

Liputan6.com, Singapura - Jumlah pasien COVID-19 yang sakit parah di Singapura telah meningkat sedemikian rupa sehingga 83,6 persen.

Sehingga, tempat tidur unit perawatan intensif di rumah sakit Singapura yang dikelola pemerintah telah terisi, dan hanya 60 yang saat ini kosong, demikian dikutip dari laman Times of India, Kamis (28/10/2021).

Dari 366 tempat tidur ICU di rumah sakit umum, 306 di isi pasien menurut pernyataan dari Kementerian Kesehatan.

Dari total itu, 171 pasien dirawat karena COVID-19 dan 135 untuk penyakit non-COVID-19.

Singapura mengatakan sebelumnya bahwa mereka dapat membuka lebih banyak tempat tidur untuk pasien COVID-19 jika diperlukan.

Menteri Kesehatan Ong Ye Kung mengatakan pekan lalu pemerintah sedang berupaya meningkatkan jumlah tempat tidur ICU yang tersedia di rumah sakit umum untuk merawat pasien COVID-19 menjadi 300.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kapasitas ICU Diawasi dengan Ketat

Kapasitas tempat tidur ICU diawasi dengan ketat saat pihak berwenang memperingatkan adanya risiko sistem perawatan kesehatan Singapura yang mengalami kewalahan.

Tingkat pemanfaatan saat ini telah meningkat dari sekitar dua pertiga, angka yang dikutip kurang dari seminggu yang lalu.

"Rumah sakit dan petugas kesehatan kami terus berada di bawah tekanan luar biasa," kata Ong pekan lalu.

Dia mengatakan, akan lebih banyak tempat tidur ICU dibuka jika diperlukan, ini akan mempengaruhi layanan normal dan perawatan medis.

Pasien ICU rata-rata tinggal 15 hari, dan ada yang sampai sebulan, katanya.

Singapura melaporkan 3.174 kasus baru Covid-19 pada Senin lalu. Ada 14 kematian akibat komplikasi terkait virus, semuanya melibatkan orang dengan kondisi medis yang mendasarinya, menurut kementerian.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.