Sukses

Ndakasi si Gorila Selfie yang Viral Telah Menemui Ajalnya

Ndakasi, gorila gunung betina yang sempat viral karena swafotonya dengan penjaga hutan meninggal akibat sakit.

Liputan6.com, Brazzaville - Ndakasi, seekor gorila gunung betina yang viral setelah berswafoto santai dengan penjaga hutan, telah meninggal setelah sakit diusia 14 tahun.

Dilansir dari laman BBC, Jumat (8/10/2021), Ndakasi meninggal dalam pelukan salah satu penjaga yang menyelamatkannya saat masih bayi, Andrea Bauma, di panti asuhan gorila di Virunga – taman nasional tertua di Afrika – di Republik Demokratik Kongo.

Bauma menyelamatkan Ndakasi saat berusia 2 bulan di tahun 2007 setelah pemburu membunuh orang tuanya. Ndakasi masih menempel pada ibunya yang sudah meninggal ketika ia ditemukan.

Tanpa keluarga, penjaga hutan memutuskan bahwa terlalu berbahaya jika membiarkan Ndakasi kembali ke alam liar. Ia dibesarkan di panti asuhan, di mana Buama adalah manajernya.

Ndakasi menjadi terkenal secara global pada tahun 2019 ketika ia dan gorila gunung betina lain, Ndeze melakukan swafoto bersama penjaga hutan lain.

Mereka mencoba meniru penjaga yang membesarkan mereka, jelas seorang pihak berwenang taman.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kelangsungan Hidup Gorila Gunung Terancam

Penjaga taman dan para gorila semakin dekat. Bauma mengatakan ia mencintai Ndakasi seperti putrinya sendiri.

“Kami berbagi tempat tidur yang sama, saya bermain dengannya, memberinya makan, dapat dikatakan bahwa saya adalah ibunya.”

Gorila gunung mayoritas hidup di hutan di taman nasional Uganda, Rwanda dan Kongo. Namun, perubahan iklim, pemburuanliar, dan perambahan manusia menimbulkan ancaman bagi kelangsungan hidup mereka.

Kongo Timur, tempat Virunga berada, terperosok dalam konflik antara pemerintah dan berbagai kelompok bersenjata. Beberapa dari kelompok bersenjata ini berbasis di taman, di mana mereka sering berburu hewan.

Pada hari Kamis, Bauma mengatakan mengenal Ndakasi telah membantunya untuk memahami bahwa hubungan antara manusia dan kera besar dan mengapa segala upaya harus dilakukan untuk melindungi mereka.

"Saya mencintainya seperti anak kecil," katanya, menambahkan: "Kepribadiannya yang ceria membawa senyum ke wajah saya setiap kali saya berinteraksi dengannya."

 

Reporter: Ielyfia Prasetio

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.