Sukses

Peternakan di Korea Selatan Digegerkan dengan Kasus Flu Babi Afrika

Korea Selatan melaporkan kasus baru virus flu babi afrika (African Swine Flu) di sebuah peternakan lokal di Provinsi Gangwon.

Liputan6.com, Seoul - Korea Selatan digegerkan dengan temuan kasus baru virus flu babi afrika (African Swine Flu) di sebuah peternakan lokal di Provinsi Gangwon pada Kamis (26/8) waktu setempat.

Temuan kasus baru flu babi afrika (ASF) itu terjadi di tengah kekhawatiran yang berkepanjangan atas penyakit hewan yang fatal di Korea Selatan.

Menurut keterangan dari Kementerian Pertanian, Pangan, dan Urusan Pedesaan Korea Selatan, kasus ASF terbaru dilaporkan dari Hongcheon, 102 kilometer timur Seoul, seperti dikutip dari laman Yonhap News Agency, Kamis (26/8/2021).

Peternakan itu diketahui memelihara 2.300 babi, dan tidak ada peternakan babi lainnya dalam jarak 10 kilometer.

Menanggapi temuan kasus tersebut, otoritas kesehatan setempat telah melakukan pemeriksaan di semua peternakan babi di Provinsi Gangwon.

Awal bulan ini, Korea Selatan telah mengkonfirmasi kasus ASF untuk pertama kalinya dalam sekitar tiga bulan di wilayah Goseong, yang diikuti oleh kasus lain di Inje pekan lalu. Kedua wilayah tersebut berada di Provinsi Gangwon.

ASF tidak mempengaruhi manusia tetapi mematikan bagi babi. Saat ini tidak ada vaksin atau obat untuk penyakit ini.

Penyakit hewan yang fatal itu sebelumnya memberikan dampak berat bagi industri peternakan babi lokal di Korea Selatan pada 2019, ketika 14 peternakan terpapar.

Lebih dari 150.000 babi di Korea Selatan dimusnahkan pada saat itu.

Dua peternakan lainnya di negara itu juga melaporkan kasus ASF 2020 lalu.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Korea Selatan Keluarkan Peringatan Potensi Wabah ASF di Peternakan Lokal

Korea Selatan telah memperingatkan potensi wabah ASF di peternakan-peternakan lokalnya, karena babi hutan yang lahir di musim semi telah memperluas aktivitas mereka ke area yang lebih luas.

"Mengingat babi hutan biasanya hidup dalam kelompok yang terdiri dari lima atau enam orang, kemungkinan virus telah menyebar di Provinsi Gyeonggi dan Gangwon," kata Kementerian Pertanian, Pangan, dan Urusan Pedesaan Korea Selatan dalam sebuah pernyataan.

Sejak Juni 2021, Korea Selatan mengidentifikasi 158 kasus ASF di antara babi hutan - naik 70 persen dari periode yang sama pada 2020.

Kementerian itu juga mengungkapkan bahwa wabah ASF terbaru kemungkinan tidak akan berdampak langsung pada pasokan produk daging babi lokal.

Jumlah daging babi yang dipasok ke pasar-pasar di Korea Selatan pada Agustus 2021 diperkirakan mencapai 1,41 juta unit - naik 5 persen dari tahun sebelumnya.

3 dari 3 halaman

Infografis Yuk Hindari 9 Kesalahan Ketika Gunakan Masker Cegah COVID-19

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.