Sukses

Korea Selatan Mulai Proses Penjemputan 380 Warga Afghanistan

Korea Selatan sedang memproses penjemputan sekitar 380 warga Afghanistan - untuk difasilitasi tinggal di wilayah Korea Selatan.

Liputan6.com, Seoul - Korea Selatan akan mengangkut sekitar 380 warga Afghanistan pekan ini, untuk tinggal di wilayahnya. 

Diketahui bahwa Korea Selatan tengah mengevakuasi orang-orang yang membantu upaya Seoul dalam membangun kembali Afghanistan yang dilanda perang.

Dilansir dari laman Yonhap News Agency, Rabu (25/8/2021) pesawat militer Korea Selatan yang membawa para pengungsi diperkirakan akan berangkat dari ibu kota Pakistan, Islamabad ke bandara Kabul dan mendarat di Bandara Internasional Incheon, barat Seoul, pada Kamis (26/8) waktu setempat, kata Wakil Menteri Luar Negeri Kedua Choi Jong-moon.

"Mempertimbangkan tanggung jawab moral atas situasi serius yang dihadapi rekan-rekan kami yang bekerja bersama kami, tanggung jawab kami sebagai anggota komunitas internasional dan status global sebagai negara yang menjunjung tinggi hak asasi manusia, serta fakta bahwa negara-negara lain juga telah mengangkut warga Afghanistan, kami memutuskan pada Agustus untuk merangkul mereka di negara kami," tutur Choi Jong-moon dalam konferensi pers.

"Ketika situasi di Afghanistan memburuk, mereka telah mengajukan banding ke kedutaan kami di Afghanistan untuk masalah keamanan dan meminta bantuan untuk penerbangan ke Korea," terangnya.

Ditambahkannya juga bahwa "Orang-orang Afghanistan akan datang bukan sebagai pengungsi tetapi sebagai orang-orang dengan jasa khusus".

Korea Selatan mengirim tiga pesawat angkut militer ke Islamabad pada Senin (23/8), untuk menerbangkan warga Afghanistan keluar dari Kabul, di tengah kekhawatiran pengaruh kelompok militan Taliban.

Diketahui, di antara mereka yang dijemput terdapat pekerja medis, pelatih kejuruan, ahli IT dan penerjemah yang bekerja untuk kedutaan Korea Selatan dan staf di fasilitas kemanusiaan dan bantuan di Afghanistan, serta anggota keluarga mereka.

Banyak dari mereka bekerja di rumah sakit dan pusat pelatihan kerja Korea Selatan di Afghanistan, yang sekarang ditutup.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Difasilitasi Tes COVID-19 dan Karantina di Korea Selatan

Warga Afghanistan yang dijemput ke Korea Selatan akan datang dengan visa jangka pendek, yang akan beralih ke visa jangka panjang, menurut para pejabat Korea Selatan.

Namun, masih belum diketahui secara jelas apakah mereka ingin menetap di Korea Selatan atau mencari peluang lain di luar negeri.

Setibanya di sana, mereka akan difasilitasi tes COVID-19 dan ditempatkan di bawah karantina di fasilitas yang diberikan pemerintah di provinsi selatan Jincheon, yang berlokasi sekitar 91 kilometer dari Seoul.

Mereka juga akan menjalani pemeriksaan lagi untuk mengkonfirmasi identitas mereka, menurut seorang pejabat kementerian luar negeri Korea Selatan.

"Kami sudah saling kenal selama dua tahun atau bahkan delapan tahun tanpa masalah," kata pejabat itu.

"Kami memahami warga dapat mengalami masalah, tetapi pemerintah akan melakukan upaya terbaik untuk meyakinkan mereka," jelasnya.

Evakuasi berlangsung setelah Korea Selatan menutup sementara kedutaannya di Afghanistan dan mengevakuasi staf diplomatiknya ke Qatar, karena kondisi keamanan yang memburuk di tengah penarikan pasukan AS yang sedang berlangsung dan kembalinya Taliban di Kabul.

"Evakuasi warga Afghanistan adalah masalah di mana martabat dan kehormatan nasional negara itu dipertaruhkan," kata Ethan Hee-Seok Shin dari Transitional Justice Working Group (TJWG).

"Jika misi itu tidak berjalan dengan baik, Korea Selatan kemungkinan akan kesulitan menemukan pendukung di wilayah rawan risiko lainnya," imbuhnya.

 

3 dari 3 halaman

Infografis 8 Tips Nyaman Pakai Masker Cegah COVID-19

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.