Sukses

Taliban Kuasai Istana Presiden, Jerman Setop Bantuan Pembangunan

Jerman menangguhkan bantuan pembangunan ke Afghanistan, setelah Taliban mengambil alih negara itu.

Liputan6.com, Berlin - Jerman telah menangguhkan bantuan pembangunannya ke Afghanistan setelah Taliban mengambil alih seluruh wilayah negara itu, termasuk istana kepresidenan.

Dilansir dari laman Associated Press, Rabu (18/8/2021) Menteri Pembangunan Jerman, Gerd Mueller mengatakan kepada surat kabar harian Rheinische Post pada Selasa (16/8) bahwa "bantuan pembangunan yang dikelola negara saat ini telah ditangguhkan."

Mueller menambahkan bahwa semua pejabat Jerman dan internasional dari badan pembangunan Jerman, GIZ telah meninggalkan Afghanistan.

Jerman kini juga sedang berusaha untuk mengevakuasi staf lokal di Afghanistan.

Kantor berita Jerman, dpa, melaporkan bahwa hingga saat ini Afghanistan merupakan negara yang paling banyak menerima bantuan pembangunan dari Jerman di dunia.

Badan tersebut melaporkan bahwa pemerintah Jerman telah merencanakan untuk memberikan sekitar 250 juta euro dalam bantuan pembangunan pada 2021, tetapi dana itu belum dikeluarkan.

Bantuan finansial dari Jerman lainnya, yang tidak terkait langsung dengan bantuan pembangunan, akan mencakup dukungan untuk pelatihan polisi atau bantuan kemanusiaan di Afghanistan.

Tidak diketahui secara jelas total bantuan yang telah diberikan Jerman ke Afghanistan.

Laporan dpa menyebutkan bahwa secara keseluruhan, semua bantuan finansial Jerman untuk Afghanistan bakal bertambah hingga 430 juta euro pada 2021.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Bandara Ricuh, Pesawat Pertama Jerman Hanya Evakuasi 7 Orang dari Kabul Afghanistan

Penerbangan pertama pesawat militer Jerman yang mendarat di Kabul sejak pengambilalihan Taliban, hanya sempat mengevakuasi tujuh orang.

Sedikitnya jumlah orang yang dievakuasi itu dikarenakan kekacauan di bandara Ibu Kota Afghanistan.

Jerman, yang memiliki kontingen militer terbesar kedua di Afghanistan setelah AS, ingin menerbangkan ribuan warga negara ganda Jerman-Afghanistan serta aktivis hak, pengacara dan orang-orang yang bekerja dengan pasukan asing ke luar Afghanistan, seperti dikutip dari Channel News Asia.

Menteri Pertahanan Jerman, Annegret Kramp-Karrenbauer mengatakan bahwa pesawat angkut jenis A400M melakukan "pendaratan berbahaya" pada Senin malam (16/8) waktu setempat, dengan tujuan utamanya membawa tentara Jerman untuk mengamankan evakuasi.

"Kami memiliki situasi yang sangat kacau, berbahaya dan kompleks di bandara," kata Kramp-Karrenbauer kepada penyiar ARD.

"Kami hanya punya sedikit waktu, jadi kami hanya membawa orang-orang yang ada di lokasi," terangnya.

Diketahui bahwa ribuan warga di Kabul mulai memadati bandara, berusaha untuk menyelamatkan diri - ketika kelompok militan Taliban, mulai menguasai wilayah di seluruh Afghanistan, termasuk istana kepresidenan negara itu.

3 dari 3 halaman

Infografis Taliban Rebut Kabul, Afghanistan Genting

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.