Sukses

Manusia Disebut Jadi Sebab 469 Spesies Burung Punah dalam 50.000 Tahun Terakhir

Menurut peneliti sekitar 10-20 persen spesies unggas dunia lenyap, dan diyakini bahwa kepunahan besar tersebut terutama disebabkan oleh manusia.

Liputan6.com, Yerusalem - Menurut Universitas Tel Aviv (TAU) pada Selasa 10 Agustus 2021, sejumlah peneliti Israel mengungkapkan setidaknya 469 spesies burung telah punah dalam 50.000 tahun terakhir. Alasannya, sebagian besar disebabkan oleh manusia.

Laporan Xinhua, Kamis (12/8/2021) menyebut, temuan tersebut dimasukkan dalam penelitian yang dilakukan oleh TAU dan Institut Ilmu Pengetahuan Weizmann (Weizmann Institute of Science), dan diterbitkan dalam Journal of Biogeography.

Melalui temuan tersebut, para peneliti meyakini bahwa kepunahan besar tersebut terutama disebabkan oleh manusia yang memburu burung untuk dimakan, atau hewan yang dibawa manusia ke pulau-pulau yang pada akhirnya menjadi pemangsa bagi burung dan telurnya. Hal ini menyebabkan lenyapnya sekitar 10-20 persen spesies unggas dunia, sebut para peneliti.

Para peneliti juga dapat membuat daftar 469 spesies burung yang punah selama 50.000 tahun terakhir itu, namun mereka menambahkan bahwa jumlah sebenarnya jauh lebih tinggi.

Sebagian besar spesies burung yang punah memiliki beberapa ciri kesamaan, yakni berukuran besar, hidup di pulau-pulau, dan banyak dari mereka tidak dapat terbang.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Bermula dari Temuan Fosil

Temuan ini terutama didasarkan pada fosil-fosil burung yang ditemukan di situs-situs manusia, dan pada fakta bahwa sebagian besar kepunahan burung terjadi tak lama setelah invasi manusia.

"Kami berharap temuan kami ini dapat menjadi sinyal peringatan tentang spesies burung yang saat ini terancam punah, dan oleh sebab itu penting untuk memeriksa apakah mereka memiliki ciri yang serupa," ujar para peneliti menyimpulkan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.