Sukses

Sebulan Aturan Jam Malam Afghanistan, Demi Setop Serangan Taliban

Pemerintah Afghanistan menetapkan aturan jam malam untuk mencegah serangan Taliban.

Liputan6.com, Kabul - Pemerintah Afghanistan memberlakukan jam malam selama sebulan di hampir seluruh negara dalam upaya untuk menghentikan Taliban dari menyerang kota-kota.

Mengutip BBC, Senin (26/7/2021), pertempuran antara Taliban dan pasukan pemerintah Afghanistan telah meningkat selama dua bulan terakhir ketika pasukan internasional ditarik keluar dari negara itu.

Kelompok militan diperkirakan telah menguasai hingga setengah dari seluruh wilayah.

Ketika pasukan AS telah ditarik, Taliban telah membuat kemajuan pesat. Pihaknya berhasil  merebut kembali penyeberangan perbatasan dan daerah pedesaan.

Ada kekhawatiran bahwa dengan pembicaraan damai yang berjalan lambat, fokus pertempuran akan semakin beralih ke pusat-pusat kota yang lebih padat penduduknya. Itu telah mendorong seorang komandan tinggi Amerika untuk mengatakan AS akan terus melakukan serangan udara untuk mendukung pasukan Afghanistan. 

Jenderal Kenneth MacKenzie mengatakan kemenangan Taliban tidak bisa dihindari. 

Namun dia tidak mengatakan apakah serangan itu akan berlanjut setelah misi militer AS berakhir pada 31 Agustus.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Cegah Serangan Taliban

Taliban - milisi fundamentalis yang didorong keluar dari kekuasaan oleh invasi AS hampir 20 tahun lalu - juga telah merebut jalan-jalan utama karena berusaha untuk memotong rute pasokan.

Anggotanya telah mendekati sejumlah kota besar, tetapi belum dapat menangkap satu pun.

Jam malam melarang semua pergerakan dari pukul 22:00 hingga 04:00 (17:30-23:30 GMT), selain di ibu kota Kabul dan dua provinsi lainnya.

Kementerian dalam negeri mengatakan jam malam baru adalah "untuk mengekang kekerasan dan membatasi gerakan Taliban", menambahkan bahwa Kabul, Panjshir dan Nangarhar dikecualikan.

Ketika Taliban terus maju, bentrokan sengit telah terjadi minggu ini di luar kota Kandahar. 

Sebagai tanggapan, AS melancarkan serangan udara terhadap gerilyawan di daerah itu pada hari Kamis. 

Tetapi dengan operasi AS di Afghanistan yang secara resmi berakhir pada 31 Agustus, ada kekhawatiran tentang bulan-bulan mendatang.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.