Sukses

24 Juli 1959: Debat Dapur Pemimpin Uni Soviet Nikita Khrushchev dan Wapres AS Richard Nixon

Perdebatan antara AS dan Uni Soviet pernah terjadi. Kala itu Nikita Khrushchev dan Richard Nixon terlibat adu mulut.

Liputan6.com, Moskow - Pemimpin Uni Soviet Nikita Khrushchev dan Wakil Presiden Amerika Serikat Richard Nixon bertukar kata dengan nada tegang tentang komunisme versus kapitalisme.

Dikutip dari laman BBC, Sabtu (24/7/2021), kejadian bermula kala kedua pria itu mengunjungi pameran dagang AS di Taman Sokolniki Moskow, Uni Soviet menjelang pembukaannya di malam hari.

Mereka berhenti di depan dapur buatan untuk pameran yang memajang jenis produk terbaru seperti mesin cuci, pemanggang roti, dan juicer.

Nikita Khrushchev membubarkan pameran dan berkata: "Anda orang Amerika berharap bahwa orang-orang Soviet akan kagum. Tidak demikian. Kami memiliki semua hal ini di tempat kami."

Nixon menjawab: "Kami tidak bertujuan untuk mengejutkan rakyat Soviet. Kami tidak ingin keputusan dibuat di atas kemauan pemerintah yang mengatakan bahwa semua rumah harus dibangun dengan cara yang sama."

Wartawan Uni Soviet dan AS, pejabat pemerintah serta pekerja yang juga hadir dalam acara itu tampak 'kagum' dan kemudian mulai bertepuk tangan untuk pemimpin masing-masing.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Debat Dapur

Insiden ini pada akhirnya disebut sebagai "debat dapur".

Dan insiden ini terjadi selama masa meningkatnya ketegangan dalam Perang Dingin, dimulai dengan peluncuran Sputnik Rusia pada tahun 1957 dan berakhir dengan urusan pesawat mata-mata U-2 pada tahun 1960.

Perusahaan Amerika Ampex memfilmkan pertukaran pandangan ini pada perekam kaset video.

Pada 1 Agustus, Khrushchev mengizinkan Nixon berbicara di televisi nasional Soviet.

Dalam sebuah peristiwa yang belum pernah terjadi sebelumnya di Uni Soviet, Nixon mengkritik komunisme dan memperingatkan terhadap segala upaya untuk menyebarkan ideologi di luar perbatasan Uni Soviet.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.