Sukses

Korea Selatan Dekati Israel untuk Lawan COVID-19

Korea Selatan (Korsel) juga mendapat 700 ribu dosis vaksin Pfizer dari Israel.

Liputan6.com, Seoul - Presiden Korea Selatan (Korsel) Moon Jae-in berbicara dengan Perdana Menteri baru Israel Naftali Bennett. Ini adalah percakapan telepon pertama setelah Bennett menjabat dan COVID-19 menjadi bahasan utama.

Dilansir Yonhap, Jumat (17/6/2021), Presiden Moon membahas pengiriman vaksin Pfizer dari Israel. Totalnya, ada 700 ribu vaksin kiriman Israel dalam kerja sama bilateral vaccine swap.

"Pertukaran ini akan menjadi pemicu agar persahabatan dan kepercayaan di antara dua negara dapat lebih dalam lagi," ujar Presiden Moon.

Petugas kesehatan di Korsel juga sudah menyuntikan vaksin pemberian Israel. Moon berkata kerja sama ini merupakan teladan dari kerja sama internasional.

PM Bennett juga memuji Korea Selatan yang dinilai efektif menangani COVID-19 dari pertama muncul. Israel pun ingin belajar dari Korsel.

Presiden Moon lantas menyebut kerja sama kontrol virus yang berhasil di Korsel, serta vaksinasi di Israel dapat membuat adanya respons COVID-19 yang lebih baik.

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Pfizer Juga Sudah Lolos Uji BPOM

Sementara di Indonesia, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Republik Indonesia hari ini, Kamis (15/7/2021), mengumumkan Emergency Use Authorization (EUA) untuk vaksin COVID-19 Pfizer atau Comirnaty.

"Badan POM pada hari Rabu, 14 Juli 2021 telah menerbitkan Emergency Use Authorization untuk vaksin Comirnaty yang diproduksi oleh Pfizer dan BioNTech dengan platform mRNA," kata Kepala BPOM Penny K. Lukito.

Penny mengatakan bahwa vaksin virus corona ini dapat diberikan untuk mereka yang sudah berusia 12 tahun ke atas, dengan dua kali penyuntikkan dalam rentang waktu tiga minggu.

BPOM juga menyatakan telah melakukan kajian bersama Tim Ahli Komite Penilai Vaksin COVID-19 dan ITAGI, mengenai keamanan dan efikasinya vaksin Pfizer tersebut. 

Penny mengatakan bahwa secara keamanan, vaksin dapat ditoleransi di semua kelompok usia.

"Kejadian reaksi yang paling sering timbul dari penggunaan vaksin ini antara lain nyeri pada tempat suntikan, kelelahan, sakit kepala, nyeri otot, nyeri sendi, dan demam," kata Penny.

Sementara, berdasarkan uji klinis fase tiga, vaksin Pfizer memiliki efikasi 95,5 persen pada usia 16 tahun ke atas, dan pada usia remaja 12-15 tahun mencapai 100 persen.

Sebelumnya, BPOM telah memberikan izin penggunaan darurat vaksin COVID-19 CoronaVac Sinovac, vaksin Sinovac Biofarma, AstraZeneca, Sinopharm, serta Moderna.

3 dari 3 halaman

Infografis COVID-19:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.