Sukses

Top 3: Ekonomi Arab Saudi Bangkit Berkat Sukses Tangani COVID-19

Top 3 global: pujian IMF atas ekonomi Arab Saudi, jumlah kasus harian COVID-19 di dunia, kelemahan vaksin Sinovac lawan varian Gamma.

Liputan6.com, Riyadh - IMF memuji Arab Saudi karena menangani COVID-19 dengan respons yang tegas dan cepat, alhasil ekonomi mereka ikut pulih. Sektor swasta juga diprediksi memimpin perbaikan ekonomi di Saudi. 

Komentar positif IMF kepada Arab Saudi menjadi berita terpopuler di kanal global Liputan6.com pada Sabtu (10/7/2021). 

Berita lain yang populer masih terkait COVID-19. Mulai dari tingginya kasus di Indonesia, serta lemahnya vaksin Sinovac melawan varian Gamma dari Brasil. 

Berikut daftar artikelnya:

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

1. Pemulihan Ekonomi Arab Saudi

IMF menyebut ekonomi Arab Saudi pada 2021 akan membaik dari dampak pandemi COVID-19. Pertumbuhan sektor non-minyak juga tumuh 4,3 persen.

Dilaporkan Saudi Gazette, Jumat (9/7), IMF memuji respons cepat dan tegas pemerintah Saudi terhadap COVID-19, serta dengan membantu meringankan dampaknya ke masyarakat dan perusahaan.

Baca selengkapnya...

3 dari 5 halaman

2. Kasus COVID-19 di Indonesia

Kasus COVID-19 dunia tercatat terus bertambah dari hari ke hari. Per Jumat (9/7/2021), sudah 185.573.594. Dengan angka kematian mencapai 4.010.729 dan vaksinasi yang terdata mencapai 3.356.247.321.

Demikian menurut data yang dikumpulkan Johns Hopkins University. Amerika Serikat masih menduduki puncak kasus COVID-19, dan Indonesia di urutan ke-16.

Baca selengkapnya...

4 dari 5 halaman

3. Vaksin Sinovac Tak Kuat Lawan Varian Gamma

 Vaksin COVID-19 Sinovac, 'alat' utama dalam perang Brasil melawan pandemi, dianggap kurang efektif terhadap varian Gamma yang pertama kali terdeteksi di negara Amerika Selatan tersebut.

Para peneliti menemukan bahwa antibodi yang dihasilkan oleh vaksin bekerja kurang baik terhadap varian Gamma, demikian dikutip dari laman Channel News Asia, Jumat (9/7).

5 dari 5 halaman

Infografis COVID-19:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.