Sukses

Angkatan Laut China Bakal Ikut Bantu Proses Pengangkatan KRI Nanggala-402

Angkatan Laut China bakal turut membantu proses pengangkatan KRI Nanggala-402 dari dalam laut.

Liputan6.com, Jakarta - Kapal angkatan laut China telah tiba di Bali untuk membantu mengangkut kapal selam yang tenggelam bulan lalu hingga menewaskan 53 awak. 

Bantuan tersebut tiba setelah kapal asing lainnya dari Australia, Singapura dan Malaysia meninggalkan nusantara, usai membantu pihak berwenang Indonesia menemukan kapal yang tertimpa musibah tersebut.

Mengutip Channel News Asia, Selasa (4/5/2021), KRI Nanggala-402 - satu dari lima kapal selam di armada Indonesia - menghilang bulan lalu saat dijadwalkan untuk mengikuti latihan torpedo langsung.

Sebuah kendaraan penyelamat bawah air yang dipasok oleh negara tetangga Singapura memberikan konfirmasi visual bahwa kapal selam buatan Jerman itu tergeletak di dasar laut sedalam lebih dari 800 meter, pecah menjadi tiga bagian, mengkonfirmasikan tidak ada harapan untuk menemukan yang selamat.

Dua kapal penyelamat China bersiaga di perairan lepas Bali, sementara yang ketiga dilaporkan tiba Selasa 4 Mei malam, kata angkatan laut Indonesia, menambahkan bahwa pejabat angkatan laut China di Bali membantu memeriksa data yang dikumpulkan di kapal selam tersebut.

Ketiga kapal penyelamat bisa menyelam hingga kedalaman 4.500 meter.

Simak Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Bantuan dari China

Angkatan Laut Indonesia mengatakan Duta Besar China untuk Indonesia menawarkan bantuan kepada Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.

Tawaran itu pun disambut baik oleh pemerintah Indonesia, kata Angkatan Laut Indonesia dalam sebuah pernyataan.

Kapal Satgas Pengatur Hulu Migas SKK Migas, yang digunakan untuk operasi pengeboran, juga akan bergabung dalam operasi penyelamatan. Kapal ini memiliki crane dengan kapasitas 1.200 metrik ton.

Pekan lalu, angkatan laut mengatakan magnet bertenaga tinggi dan balon udara di antara opsi yang memungkinkan untuk mengangkat kapal selam. Robot bawah laut juga akan digunakan dalam operasi tersebut, katanya.

Sejauh ini pihak militer belum memberikan penjelasan resmi atas tenggelamnya kapal selam berusia puluhan tahun itu, yang dikirim ke Tanah Air pada tahun 1981.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.