Sukses

Dalam Pengasingan di Kanada, Aktivis HAM Pakistan yang Hilang Tewas Misterius

Karima Baloch, aktivis HAM yang diketahui tengah mengasingkan diri di Kanada ditemukan tewas misterius.

Liputan6.com, Toronto - Hilang selama berhari-hari, seorang aktivis hak asasi manusia Pakistan ditemukan tewas di Toronto, Kanada.

Aktivis HAM Karima Baloch yang berusia 37 tahun diketahui tengah mengasingkan diri di Kanada. Sudah lima tahun. Ia berkampanye untuk hak asasi manusia di wilayah Balochistan, Pakistan yang bermasalah.

BBC melaporkan Baloch meninggalkan Pakistan pada 2015 setelah dituduh melakukan terorisme. Balochistan telah lama menjadi tempat tinggal bagi gerakan separatis pemberontak.

Menurut laporan BBC, sebelum ke Kanada, Baloch adalah pemimpin perempuan pertama Organisasi Mahasiswa Baloch, yang sekarang dilarang.

Mengutip VOA Indonesia, Kamis (23/12/2020), sejauh ini polisi Toronto mengatakan ia hilang pada Minggu 20 Desember 2020. Kendati demikian penyebab kematiannya masih misterius, belum diumumkan.

 

Saksikan Juga Video Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Tak Yakin Bunuh Diri

Suami Baloch, Hammal Haider, kepada surat kabar Inggris The Guardian mengatakan Baloch berjalan-jalan di Center Island, Toronto dan tidak pernah kembali.

"Saya tidak yakin itu tindakan bunuh diri," katanya kepada The Guardian.

"Ia adalah perempuan yang kuat dan ia meninggalkan rumah dalam suasana hati yang baik. Kami tidak bisa mengesampingkan tindak kekerasan karena hidupnya terancam. Ia meninggalkan Pakistan karena rumahnya digerebek lebih dari dua kali. Pamannya dibunuh. Ia diancam untuk tidak melakukan kegiatan dan kegiatan politik, tetapi tidak melakukannya dan melarikan diri ke Kanada," imbuh Haider.

Temannya, Lateef Johar Baloch, kepada BBC mengatakan Baloch baru-baru ini mendapat ancaman dari orang yang tidak dikenal bahwa seseorang akan "memberinya pelajaran".

Saudara perempuan Baloch, Mahganj Baloch, menyebut kematian itu sebagai "tragedi bagi keluarga" dan gerakan nasional Baloch.

Gerakan Nasional Balochistan mengumumkan masa berkabung selama 40 hari setelah mengetahui kematian Baloch.

3 dari 3 halaman

Infografis Varian Baru Virus Corona COVID-19 Hantui Inggris

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.