Sukses

Joe Biden: Warga AS Tidak Akan Dipaksa Terima Vaksin COVID-19

Joe Biden menyampaikan bahwa warga AS tidak wajib untuk menerima vaksinasi. Namun, dirinya bersedia untuk divaksin di depan umum untuk membangun kepercayaan masyarakat.

Liputan6.com, Washington D.C. - Presiden terpilih Amerika Serikat Joe Biden mengatakan, orang Amerika tidak akan dipaksa untuk mengambil vaksin COVID-19 ketika itu sudah tersedia di AS.

Pernyataan itu datang ketika Pusat Pengendalian Penyakit (CDC) sempat mendesak "penggunaan masker universal" di dalam ruangan, kecuali ketika orang Amerika berada di rumah mereka sendiri. CDC mengatakan AS telah "memasuki fase penularan virus tingkat tinggi".

Pada Jumat 4 Desember 2020, AS mencatat lebih dari 2.500 kematian dan hampir 225.000 kasus baru. Data itu telah mengkonfirmasi 14,3 juta kasus dan lebih dari 278.000 kematian.

Biden yang akan menjabat pada 20 Januari 2021 nantijuga mengatakan bahwa ia mengharapkan pelantikannya menjadi acara berskala kecil tanpa kerumunan besar karena AS masih dilanda COVID-19.

"Dugaan saya adalah masih akan ada upacara panggung tapi saya tidak tahu bagaimana semuanya akan berlangsung," imbuhnya.

Produsen obat, Pfizer, mengatakan bahwa vaksinnya telah terbukti 95% efektif dalam uji klinis dan Moderna yang mengatakan suntikannya 94% efektif, telah mengajukan permohonan ke Food and Drug Administration untuk mendistribusikan obat mereka di AS.

Di lain sisi, Inggris menjadi negara pertama di dunia yang menyetujui vaksin Pfizer.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Pandangan Joe Biden Tentang Vaksin COVID-19

Sebelumnya, Wakil Presiden Mike Pence mengatakan bahwa selama kunjungan ke CDC Atlanta, persetujuan federal untuk vaksin COVID-19 bisa jadi terbit "satu setengah minggu lagi".

Berbicara di Wilmington, Joe Biden mengatakan  tidak perlu mewajibkan vaksin COVID-19.

"Saya akan melakukan segala daya saya sebagai presiden untuk mendorong orang melakukan hal yang benar dan ketika mereka melakukannya, tunjukkan bahwa itu penting," katanya.

Pew Research Center mengatakan bahwa hanya 60% orang Amerika saat ini yang siap untuk menerima vaksin COVID-19, naik dari 51% saat survei di bulan September.

Biden juga mengatakan bahwa dirinya dengan senang hati akan mengambil vaksin di depan umum untuk menghilangkan kekhawatiran potensial tentang keamanannya. Tiga mantan presiden AS yakni Barack Obama, George W Bush dan Bill Clinton juga mengaku siap untuk disuntik di depan umum.

Biden juga mengulangi seruannya agar orang Amerika memakai masker selama 100 hari, tindakan yang menurutnya dikombinasikan dengan distribusi vaksin akan membuat kematian "semakin berkurang".

"Harapan saya adalah mereka kemudian akan cenderung mengatakan bahwa tugas patriotik untuk terus maju dan melindungi orang lain layak untuk dilakukan," ujar Biden.

 

Reporter: Ruben Irwandi

3 dari 3 halaman

Infografis Vaksin Covid-19 dan Rencana Vaksinasi di Indonesia

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.