Sukses

Cakup Hampir Sepertiga Ekonomi Global, Kesepakatan RCEP Jadi Harapan Kerja Sama Kawasan

Perjanjian RCEP yang melibatkan 10 negara ASEAN dan sejumlah negara lainnya mencakup hampir sepertiga ekonomi global.

Liputan6.com, Jakarta - Lima belas negara telah membentuk blok perdagangan terbesar di dunia, yang mencakup hampir sepertiga dari ekonomi global.

Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional (RCEP) terdiri dari 10 negara Asia Tenggara, serta Korea Selatan, China, Jepang, Australia, dan Selandia Baru. Negosiasi RCEP sendiri telah dimulai pada 2012. 

Mengutip BBC, Senin (16/11/2020), pakta tersebut dipandang sebagai perpanjangan dari pengaruh China di wilayah tersebut.

Kesepakatan itu mengecualikan AS, yang menarik diri dari pakta perdagangan Asia-Pasifik pada 2017. Presiden Donald Trump menarik negaranya keluar dari Trans-Pacific Partnership (TPP) tak lama setelah menjabat. 

Kesepakatan RCEP akan melibatkan 12 negara dan didukung oleh pendahulu Trump, Barack Obama sebagai cara untuk melawan kekuatan China yang melonjak di wilayah tersebut.

Kesepakatan itu ditandatangani pada hari Minggu, di sela-sela pertemuan Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (Asean), yang diselenggarakan oleh Vietnam.

"Saya senang untuk mengatakan bahwa setelah delapan tahun kerja keras, sampai hari ini, kami secara resmi telah menyelesaikan negosiasi RCEP untuk penandatanganan," kata Perdana Menteri Vietnam Nguyen Xuan Phuc.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tanda Tangan Kesepakatan

Para pejabat pun secara bergiliran menandatangani salinan perjanjian dan memamerkannya di depan kamera selama KTT virtual.

Para pemimpin berharap kesepakatan itu akan membantu memacu pemulihan dari pandemi virus corona.

"Dalam situasi global saat ini, fakta bahwa RCEP telah ditandatangani setelah delapan tahun negosiasi membawa secercah cahaya dan harapan di tengah awan," kata Perdana Menteri China Li Keqiang.

Li menggambarkan perjanjian itu sebagai "kemenangan multilateralisme dan perdagangan bebas".

India juga menjadi bagian dari negosiasi tersebut, tetapi kemudian menarik diri tahun lalu karena kekhawatiran bahwa tarif yang lebih rendah dapat merugikan produsen lokal. Penandatangan kesepakatan mengatakan pintu tetap terbuka bagi India untuk bergabung di masa depan.

Anggota RCEP membentuk hampir sepertiga dari populasi dunia dan menyumbang 29% dari produk domestik bruto global.

Blok perdagangan bebas baru akan lebih besar daripada Perjanjian AS-Meksiko-Kanada dan Uni Eropa.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.