Sukses

Menang Pemilu AS 2020, Joe Biden dan Kamala Harris Mulai Transisi Pemerintahan

Setelah berhasil memenangkan Pemilu AS 2020, Joe Biden-Kamala Harris telah memulai transisi mereka dengan penanganan COVID-19 dan pemulihan ekonomi sebagai prioritas.

Liputan6.com, Washington D.C- Presiden terpilih dalam pemilu Amerika Serikat 2020, Joe Biden telah memulai transisi dari kemenangannya meski pesaingnya, Donald Trump masih menolak untuk mengakui kekalahan dan meragukan hasil pemilihan.

Biden dan Wakil Presiden AS terpilih, Kamala Harris meluncurkan situs web transisi mereka, yaitu BuildBackBetter.com, akun Twitter @Transition46, seperti dikutip dari AFP, Senin (9/11/2020).

Sebelumnya, Biden telah mengumumkan rencana menunjuk satuan tugas COVID-19 untuk mengatasi pandemi Virus Corona, yang telah menyebabkan 273.000 lebih orang di AS meninggal dunia.

Biden, yang akan berusia 78 tahun pada 20 November mendatang adalah kandidat tertua yang pernah terpilih untuk menjabat sebagai Presiden AS.

Harris (56 tahun), senator dari California pun menjadi perempuan pertama, keturunan kulit hitam dan Asia Selatan pertama yang terpilih sebagai Wakil Presiden AS.

Situs web transisi Biden mencantumkan empat prioritasnya, yakni terkait COVID-19, pemulihan ekonomi, kesetaraan rasial, dan perubahan iklim.

"Tim yang dibentuk akan menghadapi tantangan ini pada Hari Pertama," kata situs web tersebut, mengacu pada 20 Januari 2021, ketika Biden akan dilantik sebagai Presiden ke-46 AS.

Tak hanya itu, Biden juga telah mengumumkan rencana untuk AS bergabung kembali dengan kesepakatan Paris.

Adapun perintah eksekutif pada hari pertamanya menjabat sebagai presiden dimana ia akan mencabut larangan perjalanan ke AS dari sebagian besar negara Muslim.

Saksikan Video Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Mantan Presiden AS George W. Bush Sampaikan Dukungan dan Ucapan Selamat

Selain itu, Joe Biden juga telah berjanji untuk menunjuk kabinet yang mencerminkan keragaman dalam pemerintahan, meskipun hal itu mungkin sulit mendapatkan persetujuan dari beberapa pihak dan jika Partai Republik mempertahankan kendali Senat - hasil yang akan bergantung pada putaran kedua di Georgia pada Januari 2021.

Dalam laman Twitter-nya, Donald Trump meragukan kemenangan Biden dengan menuliskan: "Sejak kapan Lamestream Media menyebut siapa presiden kita selanjutnya?". 

Kandidat dari Partai Republik tersebut juga berencana untuk mengajukan serangkaian tuntutan hukum dalam beberapa pekan mendatang, menurut pengacaranya Rudy Giuliani, yang menyebutkan bahwa iia memiliki "banyak bukti" terkait penipuan dalam pemilu.

Tetapi, mantan Presiden AS George W. Bush menyatakan "hasilnya jelas" dalam pemilu dan menambahkan bahwa ia telah menyerukan "Presiden terpilih" yakni Biden dan Harris dan menyampaikan ucapan selamatnya.

"Rakyat Amerika dapat memiliki keyakinan bahwa pemilihan ini pada dasarnya adil ... Kita harus bersatu demi keluarga dan tetangga kita, dan untuk bangsa kita dan kedepannya," tutur Bush.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.