Sukses

1-11-1986: Pembunuhan PM India Indira Gandhi Berujung Konflik Sektarian

Kekerasan agama telah terjadi di beberapa bagian India setelah pembunuhan Perdana Menteri Indira Gandhi .

Liputan6.com, Delhi - Kekerasan agama terjadi di beberapa bagian India pada 1 November 1986, menyusul pembunuhan Perdana Menteri Indira Gandhi sehari sebelumnya oleh anggota pengawalnya dari Sikh. Polisi dan pasukan tambahan telah dikerahkan di ibu kota India, Delhi, setelah massa yang marah membakar empat kuil Sikh.

Beberapa bisnis milik Sikh juga diserang dan batu dilemparkan ke mobil yang membawa Presiden India Zai Singh, seorang Sikh, dari bandara.

Semua pertemuan lebih dari empat orang dilarang di Delhi dan tentara disiagakan.

Kerusuhan juga dilaporkan di daerah lain di India, demikian seperti dikutip dari BBC On This Day, Minggu (1/11/2020).

Yang paling serius terjadi di kota Agartala di timur laut yang terpencil di mana jam malam diberlakukan setelah massa menyerang kantor polisi yang percaya bahwa orang Sikh telah berlindung di dalam.

Keamanan diperketat dan pihak berwenang telah bergerak untuk mencegah serangan terhadap komunitas Sikh yang terisolasi.

Seorang perdana menteri baru, putra Nyonya Gandhi, Rajiv, dilantik 12 jam setelah kematian ibunya.

Dalam siaran larut malam di India, Rajiv Gandhi meminta ketenangan.

"Kita harus tetap tenang dan menahan diri secara maksimal. Kita tidak boleh membiarkan emosi kita menguasai kita," kata Rajiv.

Simak video pilihan berikut:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

16 Peluru

Indira Gandhi ditembak pukul 09.00 waktu setempat kemarin oleh dua pengawalnya dari Sikh.

Dia menerima 16 luka peluru dari jarak dekat di dada dan perut.

Salah satu pembunuh ditembak mati di tempat oleh penjaga lainnya; yang lainnya terluka kritis.

Para pemimpin dari seluruh dunia berkumpul di Delhi untuk menghadiri pemakaman Nyonya Gandhi pada beberapa hari setelah insiden.

Sekitar 1.000 orang, sebagian besar Sikh, tewas dalam empat hari kerusuhan setelah pembunuhan Indira Gandhi.

Lebih dari 35.000 Sikh melarikan diri ke kamp pengungsi khusus yang didirikan di Delhi.

Ribuan juga meninggalkan kota utara Kanpur yang mengalami kerusuhan paling kejam.

Pembunuhan Nyonya Gandhi mengikuti kemarahan Sikh pada bulan Juni ketika kuil tersuci mereka, Kuil Emas di Amritsar, diserbu atas perintahnya oleh pasukan India dalam operasi melawan separatis Punjabi Sikh.

Pada Januari 1986, pengawal Satwant Singh yang masih hidup, dan dua pria lainnya dijatuhi hukuman mati atas pembunuhan Nyonya Gandhi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.