Sukses

Kasus COVID-19 di India Tembus 7 Juta, Akankah Jadi Nomor 1 di Dunia?

Kasus COVID-19 di India terus melesat dan diprediksi akan menggeser AS dari posisi 1 dengan kasus terbanyak.

Liputan6.com, New Delhi - Kasus COVID-19 di India terus melesat dan sudah tembus 7 juta. Saat ini kasus di India adalah yang nomor satu di Asia, dan diperkirakan bisa menggeser posisi Amerika Serikat di nomor satu dunia. 

Kementerian Kesehatan India pada hari Minggu (11/10) mencatat ada 74.383 kasus baru dalam 24 jam terakhir. Kementerian juga mencatat tambahan 108 kematian baru sehingga totalnya ada 108.334 pasien meninggal. 

Total kasus COVID-19 di India sudah makin dekat dengan kasus di AS, selisihnya hanya sekitar 700 ribu. India diprediksi bisa melewati AS dalam beberapa pekan ke depan. 

Meski demikian, jumlah kematian di Asia Selatan dan Asia Tenggara masih relatif lebih rendah ketimbang kematian di Amerika Serikat dan Eropa.

Pakar kesehatan di India menyebut kepadatan penduduk menjadi tantangan menekan COVID-19.

"Kami dapat memperlambat kenaikan kurva, tetapi saya setuju bahwa kita belum bisa menurunkannya secara agresif. Itu terkait kepadatan penduduk, keanekaragaman negara kita, dan tantangan-tantangan sosio-ekonomi di negara kita," ujar pakar kesehatan pemerintah India Dr. Randeep Guleria seperti dikutip AP News, Senin (12/10/2020). 

Sebagian ahli meragukan angka kematian di India karena buruknya pelaporan dan infrastruktur kesehatan, serta testing yang belum mencukupi.

Rata-rata, India mencatat 70 ribu kasus COVID-19 baru pada Oktober ini, namun itu lebih rendah ketimbang September lalu yang mencatat rekor 97 ribu kasus baru dalam sehari. Kementerian Kesehatan India mencatat tingkat kesembuhan di India mencapai 85 persen.

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tak Tertib Social Distancing

Ada ketimpangan dalam sumber daya kesehatan di India. Hampir 600 juta orang India berada di area perkampungan. Masalah lain adalah masih kurangnya kedisiplinan.

Pakar virus Dr. T. Jacob John menyorot warga India yang cenderung ogah memakai masker atau mengikuti social distancing.

Hoaks yang bertebaran mengenai obat palsu pun menimbulkan masalah baru.

"Hasil dari hal ini adalah orang-orang menjadi tak puas dan mulai mengambil kesimpulan sendiri," ujar John.

Dr. Guleria dari pemerintah India berkata kedisiplinan bisa membantu negaranya meraih new normal pada tahun depan. Bila itu terjadi, maka virusnya lebih terkendali, travel lebih mudah, dan masyarakat lebih aman.

"Jika kita bisa melakukan tindakan yang baik dalam hal jaga jarak fisik dan masker, mungkin awal tahun depan kita bisa meraih new normal," ujarnya.

Targetnya, India akan menyediakan vaksin ke 250 juta orang pada Juli 2021. Pemerintah pun bertekad mendapatkan hingga 500 juta vaksin yang mudah didapatkan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.