Sukses

Kuda Lumping hingga Tari Merak Unjuk Gigi di Festival Budaya Belanda

Kuda lumping, tari merak, dan nasi kuning dibawa ke festival Belanda.

Liputan6.com, Best - Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI memperkenalkan kuda lumping, tari merak, dan nasi kuning di festival budaya Belanda. Ajang budaya tersebut berlangsung di Cultuurspoor Best di kota Best. 

Cultuurspoor Best merupakan bagian dari Open Dag yang dirayakan rutin oleh kota-kota Belanda. Kehadiran kuda lumping dan tarik merak berhasil membuat penasaran para warga lokal. 

Seperti tertuang dalam keterangan tertulisnya yang diterima Rabu (16/9/2020), Kuasa Usaha ad Interim (KUAI) KBRI Den Haag, Fikri Cassidy menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah Kota Best dan Cultuurspoor Best yang telah mengintegrasikan kursus Bahasa Indonesia dan kursus tari tradisional Indonesia ke dalam program mereka.

Beliau juga menyampaikan KBRI Den Haag akan terus mendukung dan menghadirkan program-program promosi kebudayaan Indonesia pada masa yang akan datang. Tidak hanya di kota Best, tetapi juga kota-kota lainnya di Belanda dengan didukung pula oleh program Rumah Budaya Indonesia (RBI) Den Haag.

Apresiasi dan animo yang tinggi dari masyarakat Best disampaikan oleh Wakil Walikota Best  Ria van der Hamsvoord-Huijber dan Direktur Cultuurspoor, Ingrid van Beek dalam sambutannya.

Setelah menikmati suguhan tarian dan kuliner, pengunjung juga dapat langsung mengikuti workshop tari Kuda Lumping di studio tari yang tersedia di tempat tersebut.

Acara Open dag dan kedua kursus bertema Indonesia itu juga didukung oleh dua institusi yang dimotori oleh masyarakat dan diaspora Indonesia di Belanda, yaitu Stichting Hibiscus dan Sanggar Tari Madaloka.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kursus Budaya

Partisipasi Indonesia pada Cultuurspoor Best ini sekaligus menandai dibukanya program kursus Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA) tingkat dasar dan kursus tari tradisional Indonesia.

Kedua program ini bisa diikuti secara gratis dan merupakan salah satu wujud dari diplomasi budaya yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia melalui KBRI Den Haag. 

Dalam waktu dekat, KBRI Den Haag berencana merealisasikan kegiatan yang sempat tertunda karena Covid-19, yakni memasukkan BIPA menjadi bagian dari kegiatan ekstra kurikuler di Heerbeeck College Best dan Stedelijk College Eindhoven.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.