Sukses

Pakai Kacamata dan Berjenggot Berisiko Terinfeksi Corona COVID-19? Ini Kata Ahli

Bagaimana penjelasan para ahli soal penggunaan kacamata dan memelihara jenggot yang disebut dapat meningkatkan infeksi Virus Corona COVID-19?

Liputan6.com, Jakarta - Dalam memerangi pandemi Virus Corona COVID-19, para ahli selalu menekankan kepada semua orang untuk tidak menyentuh wajahnya terlebih sebelum diawali dengan mencuci tangan. 

Tetapi bagi mereka yang mengenakan kacamata atau jika Anda seorang pria dengan rambut wajah yang cukup banyak, mungkin lebih mudah dikatakan daripada dilakukan. Demikian seperti dikutip dari laman Channel News Asia, Jumat (24/4/2020). 

Untuk permasalahan kacamata, apakah Anda harus beralih ke lensa kontak untuk menghindari secara teratur mendorong ini ke hidung Anda yang berkeringat?

Sebaliknya, para ahli seperti Dr Daniel Ting dari Singapore National Eye Centre mendorong orang untuk menggunakan kacamata guna meminimalkan kontak tangan-ke-mata.

"Beberapa studi ilmiah menunjukkan bahwa virus dapat ditularkan melalui kontak dengan permukaan mata," kata konsultan dengan Departemen Retina Bedah.

Jika Anda memakai lensa kontak, kemungkinan Anda menyentuh mata sebenarnya lebih tinggi daripada pemakai lensa non-kontak, kata American Academy of Ophthalmology (AAO) .

"Mengganti kacamata ketimbang menggunakan lensa kontak dapat mengurangi iritasi dan memaksa Anda untuk berhenti sebelum menyentuh mata Anda," kata Dr Sonal Tuli dari AAO.

Dr Ting menambahkan: "Ini adalah kesempatan besar untuk memberi mata istirahat ketika waktu paparan terhadap layar digital akan meningkat secara signifikan selama periode wabah ini".

Saksikan Video Pilihan di Bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Bagaimana dengan Pria Berjenggot?

Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), rambut wajah dapat mengganggu efektivitas pemakaian masker. 

Tindakan pencegahan yang sama juga digemakan oleh Eksekutif Kesehatan dan Keselamatan Inggris, yang mencatat di situs webnya bahwa "jika ada celah di sekitar tepi topeng, udara 'kotor' akan melewati celah ini dan masuk ke paru-paru Anda".

Pada dasarnya, jika rambut wajah Anda bisa berada di dalam masker, Anda masih aman. 

Selain itu, memiliki janggut atau rambut wajah tidak "menjebak" virus menjadi lebih dekat dengan wajah Anda, kata Dr Monee Thomas, dermatolog bersertifikat yang berbasis di Houston.

"Jenggot memiliki banyak flora yang sama dengan kulit wajah. Oleh karena itu, sebagian besar tindakan pencegahan yang sama dilakukan pada wajah agar tetap bersih dan sehat juga harus diterapkan pada jenggot," katanya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.