Sukses

WHO: Virus Corona Terancam Jadi Pandemi, Namun Bisa Dilawan

WHO masih belum mengklasifikasikan Virus Corona COVID-19 sebagai pandemi.

Liputan6.com, Jenewa - World Health Organizatio (WHO) masih enggan menyebut Virus Corona (COVID-19) sebagai pandemi. Mereka hanya menyebut virus ini hampir seperti pandemi. 

Pada konferensi pers yang dilaksanakan di Jenewa pada Senin kemarin waktu setempat, pihak WHO angkat bicara tentang jumlah keseluruhan kasus yang sudah menembus 110 ribu di seluruh dunia. Virus ini juga telah menyebar ke lebih dari 100 negara. 

Dirjen WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus berkata masyarakat masih bisa melawan Virus Corona. Apabila virus ini menjadi pandemi pun maka tetap bisa dikendalikan.

"Sekarang Virus Corona memiliki pijakan di banyak negara, ancaman pandemi telah menjadi sangat nyata. Tetapi ini akan menjadi pandemi pertama dalam sejarah yang dapat dikendalikan " ujar Dirjen WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus dalam konferensi pers yang disiarkan langsung di Twitter, seperti dikutip Selasa (10/3/2020). 

Tedros juga menyorot fakta bahwa banyak pasien yang sudah sembuh. Ia mencontohkan dari 80 ribu kasus di China sebanyak 70 persen berhasil sembuh. 

Penanganan Virus Corona secara sigap bisa menjadi kunci agar pasien bisa sembuh dan penyebaran melambat. 

"Kita harus ingat bahwa dengan aksi tegas dan dini, kita bisa memperlambat virus dan mencegah infeksi. Di antara mereka yang terinfeksi, mayoritas akan sembuh," kata Tedros. 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Singapura Menjadi Teladan

Tedros menyampaikan bahwa Singapura menjadi teladan dalam penangangan Virus Corona. Aksi Perdana Menteri Lee Hsien Loong yang transparan dalam menangani virus mendapatkan pujian WHO. Pemimpin Singapura pun sering memposting video terkait Virus Corona.

"Singapura adalah teladan bagus dengan memakai pendekatan seluruh badan pemerintah, video-video reguler Perdana Menteri Lee Hsien Loong membantu menjelaskan risiko-risiko ini dan menenangkan masyarakat," ujar Tedros. 

Negara lain yang ia puji adalah Korea Selatan yang melakukan pengecekan virus secara besar-besaran, alhasil banyak kasus yang terdeteksi. Korsel sudah mengecek Virus Corona ke lebih dari 100 ribu orang.

Terkait bagian masyarakat yang rentan Virus Corona, WHO menyebut ereka adalah lansia, pasien dengan penyakit sebelumnya, pasien kanker yang sedang kemoterapi. WHO meminta agar orang-orang itu dapat dilindungi seluruh lapisan masyarakat.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.