Sukses

Pemerintah Xinjiang Pastikan Kamp Muslim Uighur Tak Sebarkan Virus Corona

Pemerintah Daerah Otonomi Xinjiang memastikan kamp pendidikan vokasi yang banyak dihuni etnis Muslim Uighur itu tidak menyebarkan Virus Corona.

Liputan6.com, Xinjiang - Virus Corona mewabah di Wuhan di China sejak akhir Desember 2019. Namun, Pemerintah Daerah Otonomi Xinjiang memastikan kamp pendidikan vokasi di wilayah paling barat China yang banyak dihuni etnis Muslim Uighur itu tidak menyebarkan Virus Corona.

Tidak ada penularan virus itu dalam skala besar di lingkungan lembaga pendidikan dan pelatihan keterampilan karena peserta didiknya sudah lulus sejak tahun kemarin, demikian pernyataan juru bicara Pemerintah Daerah Otonomi Xinjiang Ilijan Anayt.

"Misinformasi, seperti pusat pendidikan dan pelatihan keterampilan di Xinjiang berisiko menyebarkan virus corona, lalu ada juga berita Pemerintah China memanfaatkan Virus Corona untuk membantai sejuta Muslim di kamp-kamp vokasi. Semuanya rekayasa dan fitnah sehingga dengan tegas kami menentangnya," kata Ilijan yang beretnis Uighur itu seperti dikutip laman berita ECNS, Selasa (25/2/2020).

Dalam konferensi pers pada 9 Desember 2019, Gubernur Xinjiang Shohrat Zakir menyatakan, didirikannya beberapa kamp vokasi di daerahnya itu bertujuan untuk menangkal terorisme dan radikalisme.

Dia merasa yakin keberadaan kamp-kamp tersebut sangat efektif sehingga wilayah yang berbatasan langsung dengan Rusia, Kazakhstan, Uzbekistan, Tajikistan, Afghanistan, Pakistan, dan India itu sudah tidak ada lagi terorisme sejak tiga tahun terakhir.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Upaya Xinjiang

Sejak wabah Virus Corona COVID-19 mewabah, Xinjiang telah melakukan upaya pengendalian dan pencegahan sebagaimana arahan Komite Sentral Partai Komunis China (CPC).

Semua warga dari kelompok etnis mana pun harus terjaga kesehatannya, demikian Ilijan.

"Kami telah melakukan upaya-upaya pencegahan dan pengendalian. Tidak ada kasus Virus Corona yang terjadi di kamp vokasi dan penjara di Xinjiang," ujarnya.

Sebagaimana data Komisi Kesehatan Nasional China (NHC) yang dilansir Antara, menyebutkan bahwa di Xinjiang terdapat 76 kasus Virus Corona COVID-19, sebanyak dua orang di antaranya meninggal dunia dan 30 lainnya dinyatakan sembuh.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.