Sukses

24-2-1868: Andrew Johnson Jadi Presiden Pertama AS yang Dimakzulkan DPR

Tepat 152 tahun yang lalu, Dewan Perwakilan Rakyat AS memberikan suara terhadap 11 artikel tentang pemakzulan terhadap Presiden Andrew Johnson.

Liputan6.com, Jakarta - Tepat 152 tahun yang lalu, Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) AS memberikan suara terhadap 11 artikel tentang pemakzulan terhadap Presiden Andrew Johnson.

Dari 11 artikel, sembilan di antaranya mengutip tentang penghapusan Edwin M. Stanton yakni Sekretaris Perang Johnson merupakan sebuah pelanggaran terhadap Tenure of Office Act, demikian dilansir History, Senin (24/2/2020).

Keputusan yang diambil DPR AS ini menjadikan Presiden Johnson presiden pertama yang dimakzulkan dalam sejarah Amerika Serikat.

Saat meledaknya Perang Sipil 1861, Andrew Johnson, seorang senator dari Tennessee, adalah satu-satunya senator AS dari negara bagian yang memisahkan diri dan tetap loyal kepada persatuan.

Pada 1862, Presiden Abraham Lincoln mengangkatnya menjadi gubernur militer Tennessee, dan pada 1864 ia terpilih sebagai wakil presiden Amerika Serikat.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Kebijakan Rekonstruksi

Disumpah sebagai presiden setelah pembunuhan Lincoln pada April 1865, Presiden Johnson memberlakukan kebijakan Rekonstruksi termasuk amnesti total terhadap mantan Konfederasi, yakni sebuah program pemulihan cepat status negara bagian AS untuk negara bagian yang tertutup, dan persetujuan pemerintah-pemerintah Selatan yang baru, yang dapat membuat undang-undang "Kode Hitam" dan melindungi sistem perbudakan dalam semua hal kecuali namanya.

Kongres yang didominasi oleh Partai Republik sangat menentang program Rekonstruksi Johnson dan pada Maret 1867 meloloskan Tenure of Office Act atas veto presiden.

RUU itu melarang presiden mengeluarkan pejabat yang dikonfirmasi oleh Senat tanpa persetujuan senator dan dirancang untuk melindungi anggota Kabinet Johnson seperti Sekretaris Perang Edwin M. Stanton, yang telah menjadi radikal Republik terkemuka dalam pemerintahan Lincoln.

Pada musim gugur 1867, Presiden Johnson berusaha menguji konstitusionalitas tindakan tersebut dengan mengganti Stanton dengan Jenderal Ulysses S. Grant.

Namun, Mahkamah Agung AS menolak untuk memutuskan kasus ini, dan Grant mengembalikan jabatannya ke Stanton setelah Senat mengeluarkan kebijakan untuk memprotes pemecatan tersebut.

3 dari 3 halaman

Dimakzulkan

Pada 21 Februari 1868, Johnson memutuskan untuk menyingkirkan dirinya dari Stanton untuk selamanya dan mengangkat Jenderal Lorenzo Thomas, seorang individu yang jauh lebih tidak disukai Kongres daripada Grant, sebagai sekretaris perang.

Stanton menolak untuk menyerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat, yang telah membahas pemakzulan setelah pemberhentian pertama Stanton oleh Johnson, memulai proses pemakzulan formal terhadap presiden.

Pada 24 Februari, Johnson dimakzulkan, dan pada 13 Maret pengadilan pemakzulannya dimulai di Senat di bawah arahan Ketua Mahkamah Agung AS, Salmon P. Chase.

Persidangan berakhir pada 26 Mei dengan lawan Johnson gagal mencapai mayoritas dua pertiga untuk menghukumnya.

 

Reporter: Deslita Krissanta Sibuea

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.