Sukses

Jurus Taiwan Melawan Penimbun Masker Saat Wabah Virus Corona

Para penimbun masker bermunculan di tengah wabah Virus Corona.

Liputan6.com, Jakarta - Merebaknya Virus Corona ternyata memberikan efek terhadap penjualan masker. Ambil contoh konsumen yang memborong masker di Hong Kong. 

Ada pula kabar masyarakat rela mengantre hingga berjam-jam untuk mendapatkan masker. Menko Perekonomian Airlangga Hartarto juga menyatakan masker-masker produksi Indonesia sudah diborong China.

Stok masker di Taiwan juga sedang menipis, dan Taiwan bukan negara yang fokus pada produksi masker, alias memilih impor masker.

Untuk menghindari kekacauan pasar, pemerintah Taiwan pun langsung membeli masker dari pabrik lokal untuk kemudian dibagikan lagi.

"Pemerintah membeli sebagian besar masker dari pabrik dan mendistribusikan masker-masker itu ke pusat-pusat medis. Pengendalian pun lebih baik dan harganya bagus," ucap pemimpin perwakilan Taiwan di Indonesia, John Chen, kepada Liputan6.com, Jumat (7/2/2020). 

Lewat kebijakan pemerintah Taiwan, harga masker tetap terjaga seharga sekitar Rp 20 ribu per lembar. 

Selain itu, Taiwan tidak khawatir terkait masalah pangan. Berbeda dari Hong Kong yang banyak impor dari China, pemerintah Taiwan mengimpor dari negara-negara lain, termasuk Indonesia. 

"Kami mengimpor cukup banyak sayuran dari Indonesia dan kami mengimpor daging dari Australia, Selandia Baru, dan negara-negara Eropa," jelas John Chen.   

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kasus Virus Corona di Taiwan

Sejauh ini ada 16 kasus Virus Corona di Taiwan. John Chen memastikan bahwa penyebaran itu kebanyakan bukan penularan lokal, melainkan mereka yang baru berkunjung ke China atau penularan satu rumah.

Lebih lanjut, ia berkata warga di Taiwan tidak mengalami panik akibat Virus Corona, walau ada perasaan cemas. Taiwan disebut siap melawan Virus Corona karena berpengalaman melawan SARS yang merebak pada 2013. 

"Kami memiliki orang-orang yang terlatih dengan baik di pelayanan medis. Dan beberapa tahun lalu pada 2003 kita menderita akibat SARS, dan orang-orang (di Taiwan) mendapat pengalaman yang sangat bagus dari pertempuran kita melawan SARS di 2003, itulah mengapa kita memiliki langkah-langkah yang luar biasa," ujarnya. 

Pihak Taiwan juga disebut memiliki ilmuwan-ilmuwan yang terus berkomunikasi dengan pakar di negara maju seperti Amerika Serikat dan Jepang. Taiwan pun sudah kurang peduli dengan WHO yang dituding tidak melibatkan Taiwan dalam isu Virus Corona. 

"(Taiwan) tidak bergantung pada China, tidak bergantung pada WHO," ucap John Chen.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.