Sukses

Kabur dari Lokasi Virus Corona, Pria Ini Nekat Dayung Bak Kayu di Sungai Yangtze

Pria asal Huangmei, Hubei, ketahuan melintasi Sungai Yangtze dengan transportasi ilegal bak kayu. Ia hendak keluar dari tempat tinggalnya yang kini jadi pusat wabah Virus Corona.

Liputan6.com, Hubei - Seorang pria asal Hubei ditahan gara-gara ditemukan mendayung bak kayu melintasi Sungai Yatze untuk keluar dari tempat tinggalnya yang kini jadi pusat wabah Virus Corona.

Menurut laporan media setempat pada Minggu 2 Februari 2020, seorang penduduk dari Provinsi Hubei yang dilanda Virus Corona, ditahan sesaat karena ketahuan menerobos perbatasan perjalanan di seberang sungai terpanjang di China dengan menggunakan bak kayu.

Pria yang berasal dari daerah Huangmei, di bawah administrasi Kota Huanggang di Hubei, mengatakan kepada polisi hari Rabu bahwa ia memutuskan untuk mengambil cara transportasi tak biasa karena harus bekerja di Jiujiang, sebuah kota dengan penduduk 5 juta orang di seberang Sungai Yatze. Demikian dilansir dari South China Morning Post, Senin (3/2/2020).

Namun, sebelum pria itu sampai di tujuan, dia dicegat oleh pihak berwenang dan dikirim pulang, seperti yang dilaporkan oleh Southern Metropolis News. Jembatan dan transportasi kapal feri antara Huangmei dan Hubei juga telah ditutup sejak 26 Januari.

Sebuah foto yang menunjukkan pria itu membawa ember dan tumpuan kecil untuk dibawanya saat perjalanan telah beredar di media daring, salah satunya media China, Weibo. Pihak polisi juga mengatakan bahwa patroli di sepanjang Sungai Yatze telah ditingkatkan.

Dikarenakan Virus Corona yang telah menyebar dari Wuhan, para pejabat telah mengambil langkah-langkah agresif untuk menahan wabah itu, salah satunya dengan memaksakan isolasi setidaknya pada 15 kota di Hubei dan membatasi layanan transportasi umum.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Peningkatan Langkah-Langkah

China telah mengambil langkah-langkah yang belum pernah terjadi sebelumnya untuk mengendalikan wabah Virus Corona, yang diyakini berasal dari pasar makanan laut di Wuhan, dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menyatakannya sebagai darurat kesehatan global. 

Namun, masih belum jelas seberapa efektif tindakan darurat dalam menghentikan penyebaran Virus Corona ini, dengan laporan kasus di semua 31 provinsi, wilayah dan kota di China, serta di berbagai negara di luar negeri. Di China, pihak berwenang telah waspada setelah adanya laporan orang-orang yang berusaha menghindari pembatasan perjalanan.

Seperti kasus lainnya, pada Sabtu, pihak polisi Shanghai mengatakan bahwa mereka mencari seorang pria dari Xiaogan, sebuah kota besar di Hubei yang juga dikunci, setelah pria itu diduga menaiki sebuah kapal tanker minyak ilegal di sebuah pelabuhan di shanghai.

Dua kapal tanker minyak ilegal dicegat di perairan dekat pusat keuangan globali, dan petugas patroli terkejut ketika seorang anggota dari provinsi selatan Fujian mulai batuk hebat, dan setelah dikarantina, kemudian dikonfirmasi bahwa ia menderita flu biasa.

Melalui pemberitahuan, Kantor Pencegahan Virus Corona di Jiujang mengimbau, "Untuk menegakkan pencegahan penyakit, Jiujiang telah memberlakukan kontrol lalu lintas yang ketat, tetapi (kami) menemukan bahwa ada beberapa mobil ilegal dan kapal pertanian, atau bahkan bak untuk menyeberangi sungai telah diulangi, menimbulkan risiko yang sangat tinggi untuk pengendalian penyakit."

 

Reporter: Jihan Fairuzzia 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.