Sukses

Ini Fakta di Balik Bau Hujan yang Menenangkan

Sering menikmati bau dari hujan yang turun? Berikut faktanya.

Liputan6.com, Jakarta - Orang-orang, khususnya kaum milenial sering mengaku menikmati bau hujan yang turun ke tanah. Apakah Anda juga salah satu orang yang menikmati aroma khas tersebut?

Sebenarnya, hujan sendiri tidak pernah memiliki aroma, sebagaimana air pada umumnya yang tidak berbau dan tak pula berasa.

Namun memang, beberapa saat sebelum hujan datang terdapat aroma unik yang dikenal sebagai "petrichor" yang menembus udara. Dengan demikian, istilah "bau hujan" yang biasa terdapat dalam puisi ataupun postingan media sosial bukan isapan jempol biasa.

Sebagian orang Barat akan menyebutnya sebagai aroma musky yang segar, dan biasanya memang menenangkan sebagaimana dilansir dari Discovermagazine.com pada Minggu (16/6/2019), yang pernah dipublikasikan sebelumnya dalam The Conversation.

Dari Mana Asal Bau Ini?

Bau hujan ini sebenarnya berasal dari tanah yang lembab. Ilmuwan Australia pertama kali mendokumentasikan proses pembentukan petrichor pada tahun 1964 silam, kemudian para ilmuwan dari Massachusetts Institute of Technology mempelajari lebih lanjut mekanisme ini pada tahun 2010-an.

Petrichor adalah kombinasi senyawa kimia yang harum. Beberapa berasal dari minyak atau cairan khusus yang dibuat oleh tanaman, di mana yang paling utama berkontribusi adalah actinobacteria.

Mikroorganisme kecil tersebut dapat ditemukan di daerah pedesaan dan perkotaan serta di lingkungan laut.

Makhluk itu membusuk mati atau membusuk yang mampu menumbuhkan tanaman dan organisme lain. Produk sampingan dari aktivitas mikroorganisme ini adalah senyawa organik yang disebut geosmin, yang berkontribusi terhadap pembuatan bau hujan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Geosmin Sejenis Alkohol

Senyawa bernama Geosmin yang berkontribusi pada bau hujan tersebut adalah jenis alkohol, seperti alkohol gosok. Molekul alkohol cenderung memiliki aroma yang kuat, begitu pula struktur kimia geosmin yang kompleks membuatnya sangat menyengat di udara.

Tepat sebelum hujan turun, geosmin banyak terbentuk. Hal itu dikarenakan sebelum air turun dari langit, udara menjadi lembab begitupun dengan tanah.Proses itu mempercepat aktivitas actinobacteria yang menekan laju pembentukan geosmin.

Akhirnya, ketika hujan jatuh di tanah, geosmin ini akan berhamburan keluar mengeluarkan partikel lain yang disebut dengan aerosol. Aerosol inilah yang akan meluruhkan bau-bau segar yang berasal dari geosmin.

Jika guyuran itu deras, aroma "bau hujan" akan bergerak dengan lebih cepat melawan angin. Dengan demikian, orang di tempat yang berdekatan akan merasa diingatkan bahwa hujan akan segera datang.

Jika curah hujan cukup deras, aroma petrichor dapat bergerak dengan cepat melawan angin dan mengingatkan orang bahwa hujan akan segera datang.

3 dari 3 halaman

Kenapa Bau Hujan Bisa Bikin Nostalgia?

Bau tertentu dapat membuat kita bernostalgia tentang momen yang pernah terjadi di masa lalu, tak terkecuali bau hujan. Ternyata yang membuat kita bernostalgia dengan bau tersebut tak hanya didukung perasaan emosional semata.

Otak memainkan peran penting, antara bau dan nuansa nostalgia, dilansir dari Doctor NDTV. Terdapat bagian otak yang bertugas menyimpan ingatan jangka panjang, khususnya dari bau yang tercium.

Bagian itu bernama korteks piriformis, bagian dari otak yang berperan menyimpan kenangan (nostalgia). Namun, mekanisme ini hanya bekerja dari hasil interaksi dengan area otak lainnya.

Proses stimulasi buatan berfungsi menyimpan kenangan pada otak. Memori dibuat saat saraf-saraf pada otak berkomunikasi satu sama lain melalui proses yang disebut plastisitas sinaptik.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini