Sukses

Kerusuhan Bersenjata di Penjara Ekuador, 4 Tahanan Tewas

Sebanyak empat tahanan tewas dalam sebuah kerusuhan bersenjata di Ekuador pada hari Kamis waktu setempat.

Liputan6.com, Quito - Setidaknya enam narapidana tewas di sebuah penjara Ekuador. Hal itu terjadi setelah aksi kekerasan antar geng-geng yang bersaing, lapor para pejabat dan media setempat pada Kamis 30 Mei.

Lima tahanan ditembak mati, dan satu lainnya tewas karena tepanggang api, kata Alfredo Munoz, direktur penjara di Kota Guayaquil, yang ditangguhkan jabatannya oleh pemerintah Ekuador, tidak lama setelah insiden.

Empat belas narapidana lainnya mengalami luka parah, lapor surat kabar La Hura, sebagaimana dikutip dari Al Jazeera pada Jumat (31/5/2019).

"Kekerasan pecah ketika pembunuhan seorang tahanan oleh tahanan lain memancing keributan," jelas Munoz.

"Lima dari korban telah diidentifikasi, sementara yang keenam tetap tidak diketahui karena jenazahnya dibakar," lanjutnya.

Empat tersangka dalang kekerasan juga berhasil diidentifikasi, berserta penyitaan senjata api dan tajam dari dalam kompleks penjara, kata seorang pejabat keamanan setempat.

Sementara di luar tembok, para keluarga tahanan melakukan aksi protes mendesak transparansi informasi tentang kerabat mereka di dalam penjara.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Dipicu Krisis Lembaga Pemasyarakatan Setempat

Insiden tersebut terjadi sebulan setelah pemerintah Ekuador mengumumkan krisis di lembaga pemasyarakatan negara itu.

Pada hari Senin, tiga tahanan melarikan diri dari penjara yang sama, di mana tidak sampai sepekan sebelumnya, dua narapidana dilaporkan tewas akibat kekerasan serupa.

Menurut angka resmi, saat ini ada sekitar 38.500 tahanan yang mendekam di seluruh penjara Ekuador, di mana kapasitas maksimalnya tidak lebih dari 28.000 orang.

Sejak beberapa tahun lalu, pemerintah setempat berusaha melakukan penyesuaian anggaran dan reformasi hukum untuk mengatasi masalah tersebut, namun selalu mengalami kendala oleh masih buruknya birokrasi dan korupsi yang merajalela.

3 dari 3 halaman

Kejadian Hampir Serupa Dialami Brasil

Masalah hampir serupa juga dialami oleh Brasil, yang belum lama ini mengalamai kekerasan penjara terburuk dalam sejarah negara itu. Sebanyak 55 tahanan dilaporkan tewas akibat tanda-tanda asfiksia, atau mati lemas karena kekurangan oksigen.

Keseluruhan korban tewas merupakan buntut dari kekerasan dua hari beruntun dalam beberapa penjara terpisah di Brasil utara, kata pihak berwenang setempat, Senin 27 Mei 2019.

Mayoritas korban ditemukan tewas di Institut Penal Antonio Trindade dekat Manaus, ibu kota negara bagian Amazonas, di mana fasilitas tersebut berada.

Sebagai tanggapan, pemerintah federal Brasil mengatakan telah mengirim bala bantuan untuk meningkatkan keamanan di penjara-penjara negara bagian, guna mengindari risiko meluasnya kerusuhan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini