Sukses

Rekor Banjir di 5 Negara Bagian AS, 3 Orang Tewas

Tiga orang tewas dalam rekor banjir di sejumlah negara bagian Amerika Serikat.

Liputan6.com, Nebraska - Pencairan salju dan hujan lebat telah memicu banjir tinggi di sejumlah negara bagian Amerika Serikat --Midwestern. Hal itu menyebabkan ribuan orang dievakuasi.

Tiga orang tewas, termasuk seorang pria yang menurut pejabat berusaha menyelamatkan orang asing dari air banjir AS yang amat dingin.

Banjir pemecah rekor ini terjadi di lima negara bagaian AS dan memicu deklarasi darurat. Beberapa komunitas bahkan terputus dari bantuan luar.

Banjir ini terjadi akibat badai musim dingin kuat yang menghantam AS pekan lalu.

Fenomena cuaca seperti badai yang oleh para ilmuwan disebut sebagai "siklon bom" menghantam Pegunungan Rocky barat dan Central Plains AS pekan lalu, mengguyur kawasan yang dihuni jutaan orang Amerika di Iowa, Nebraska, Wisconsin, Minnesota dan South Dakota dengan salju dan hujan yang membeku.

Dalam sebuah pernyataan, Gubernur Wisconsin Tony Evers menjelaskan bahwa "suhu dan hujan yang hangat dalam beberapa hari terakhir telah menyebabkan banyak salju dan es mencair sehingga mengakibatkan banjir, es terbelah, dan debit sungai serta anak sungai meningkat".

Sungai Missouri  dilaporkan telah mencapai tingkat rekor tertinggi di beberapa lokasi, termasuk di Iowa dan Nebraska, yang paling parah dilanda banjir.

Penduduk di Kota Bartlett dan Thurman diperintahkan untuk mengungsi pada hari Minggu karena tanggul meluap.

Tiga orang tewas, dan dua orang lainnya hilang selama berhari-hari.

Korban Banjir

Aleido Rojas Galan, 52, hanyut dalam sebuah kendaraan di Iowa barat daya pada hari Jumat, sementara James Wilke yang berusia 50 tahun tewas di Nebraska ketika sebuah jembatan ambruk saat ia mencoba membantu pengendara lain.

Dua pria lainnya masih dinyatakan hilang.

Pada hari Minggu, polisi di Platte County, Nebraska, mengkonfirmasi Betty Hamernik yang berusia 80 tahun meninggal setelah kru darurat tidak dapat mencapai rumahnya yang terendam banjir.

Direktur Manajemen Darurat Distrik Fremont, Mike Crecelius mengatakan kepada Associated Press bahwa bukan hanya tanggul dan tepian sungai yang meluap, tetapi kecepatan debit airnya berpotensi membahayakan.

"Ini bukan kenaikan bertahap," kata Crecelius. "Airnya mengalir cepat dan tidak ada yang bisa memperlambatnya."

 

 

Saksikan juga video berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tak Berdampak ke Situs Nuklir AS

Pada hari Jumat, Stasiun Nuklir Cooper, sebuah pembangkit nuklir di Nebraska selatan, menyatakan kekhawatirannya ketika Sungai Missouri meluap dan berpotensi membahayakan fasilitas itu.

Tetapi pada hari Senin, fasilitas nuklir itu masih beroperasi pada kapasitas normal, setelah pekerja mengisi karung pasir di sepanjang tanggul sungai.

Limpasan sungai akibat salju besar di Pegunungan Rocky, termasuk di negara bagian Colorado yang mengalami sejumlah longsoran salju yang tidak biasa karena kondisi "siklon bom". 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.