Sukses

Bukan Jeff Bezos, Apa Benar Vladimir Putin Orang Terkaya di Dunia?

Seorang pemodal asal Amerika Serikat mengatakan, orang terkaya di dunia yang dimaksud adalah orang lain, dan itu bukanlah Jeff Bezos atau Bill Gates.

Liputan6.com, Jakarta - Pemilik Amazon.com, Jeff Bezos menjadi pemberitaan utama pekan ini karena dianggap sebagai orang terkaya di dunia dengan jumlah kekayaan mencapai USD 131 miliar.

Namun, seorang pemodal asal Amerika Serikat mengatakan, orang terkaya di dunia yang dimaksud adalah orang lain, dan itu bukanlah Bill Gates maupun Jeff Bezos.

Dilansir dari laman Newsweek.com, Kamis (7/3/2019), Bill Browder, CEO Hermitage Capital Management mengatakan, Presiden Rusia Vladimir Putin adalah orang terkaya di dunia. Bahkan hartanya diduga lebih banyak dari pada gabungan Bezos dan Gates.

"Saya yakin, total kekayaan Putin mencapai US$ 200 miliar," kata Browder kepada Senate Judiciary Committee Amerika Serikat.

Perusahaan milik Bill Browder pernah menjadi investor terbesar di Rusia. Pada tahun 2008, perusahaan Browder mempekerjakan pengacaranya Sergei Magnistsky untuk menginvestigasi korupsi pajak pemerintah.

Magnitsky menemukan ada kasus penipuan pajak yang dilakukan oknum pemerintahan senilai US$ 230 juta. Namun, pihak berwenang Rusia memenjarakan Magnitsky tak lama setelah penemuan tersebut. Pengacara itu meninggal di dalam penjara setahun kemudian. Ada dugaan ia disiksa selama dalam kurungan.

Kasus korupsi bernilai jutaan dolar itu seketika dibantah oleh Kremlin. Pihaknya secara konsisten menentang tuduhan itu dan mengaku tak pernah melakukan transaksi bisnis tersebut.

Browder mengklaim, kekayaan Putin yang dirahasiakan itu bersumber dari kesepakatan Rusia dengan beberapa pejabat terkaya Rusia pada awal tahun 2000-an.

"Awalnya Putin sempat berseteru dengan kelompok oligarki penguasa Rusia saat pertama kali ia berkuasa," ujar Browder -- saat itu Putin memenjarakan pria terkaya Rusia sekaligus oposisi Putin, Mikhail Khodorkovsky pada tahun 2003.

Oligarki adalah bentuk pemerintahan yang kekuasaan politiknya secara efektif dipegang oleh kelompok elite kecil dari masyarakat, baik dibedakan menurut kekayaan, keluarga, atau militer.

"Ketika Anda diadili di Moskow, ada tingkat keyakinan sebesar 99,7 persen yang akan menempatkan Anda ke dalam penjara karena menuding pemerintahan," tambahnya.

Penahanan Khodorkovsky saat posisi politiknya sebagai oposisi Presiden Vladimir Putin mencuat, ternyata malah menyudutkan Kremlin. Saat itu menimbulkan analisis bahwa Kremlin ingin menyingkirkan lawan-lawan politiknya, serta berusaha menguasai perusahaan milik Khodorkovsky

Bill Browder pernah menjadi pemegang saham Gazprom, Surgutneftegas dan perusahaan-perusahaan milik negara lainnya pada 1990-an. Ia juga mengatakan, kekayaan Putin sangat bergantung pada kesepakatan pengusaha Rusia dengan negara. Hal tersebut yang membuat Putin bisa jadi masuk dalam jajaran orang terkaya di dunia.

Pada tahun 2012, Amerika Serikat menjatuhkan sanksi kepada pejabat yang bertanggung jawab atas kematian Sergei Magnitsky. Selain sanksi, AS menghentikan kebijakan adopsi anak-anak Rusia oleh warga AS.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Sanksi itu dikenal dengan Magnitsky Act

Browder mengatakan, Putin memiliki kepentingan pribadi untuk mencabut sanksi tersebut. Sebab ia tak percaya bahwa Putin memperoleh uang dari pihak oligarki.

"Tujuan rezim Putin adalah melakukan kejahatan yang mengerikan untuk memperoleh uang tersebut. Ia tak ingin kehilangan uang-uangnya," kata Browder.

Browder menuduh beberapa kekayaan jutaan dolar Putin tersebut ada di beberapa bank di Amerika Serikat. Ia juga mengklaim Rusia melakukan usaha untuk mencabut UU Magnitsky agar uang kembali masuk ke kantong orang nomor satu Negeri Beruang Merah itu.

Di antara tim kuasa hukum yang terlibat dalam pencabutan UU Magnitsky adalah Natalia Veselnitskaya. Perempuan itu sempat melobi Donald Trump Jr agar UU itu dicabut. Pertemuan itu menjadi skandal dalam pemerintahan Trump karena dilakukan pada masa kampanye pilpres AS tahun 2016. Saat itu, miliarder nyentrik baru saja menjadi nominasi kuat di Partai Republik.

Meski demikian, menurut laporan pemerintah Rusia, Presiden Putin memperoleh US$ 133 ribu dolar dalam setahun dan memiliki sebuah apartemen sederhana di Moskow.

Meskipun popularitas Putin sangat tinggi di kalangan orang Rusia, ternyata korupsi adalah keluhan yang paling sering dibicarakan oleh para pemilih.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.