Sukses

AS - China Gelar Perundingan Baru soal Perang Dagang, Donald Trump Optimis

Para juru runding AS dan China mengadakan perundingan perdagangan, Senin 7 Januari 2019 di Beijing.

Liputan6.com, Beijing - Para juru runding Amerika Serikat dan China mengadakan perundingan perdagangan, Senin 7 Januari 2019 di Beijing, sementara kedua ekonomi terbesar di dunia itu berupaya mencari resolusi atas perang dagang yang berkelanjutan.

Pertemuan itu dijadwalkan berlangsung selama dua hari, dan kedua pihak menyatakan optimisme.

Presiden AS Donald Trump pekan lalu mengatakan, "Sepertinya kita akan meraih perjanjian dengan China," demikian seperti dikutip dari VOA Indonesia, Senin (7/1/2019).

Sementara juru bicara Kementerian Luar Negeri China Lu Kang mengatakan para juru runding itu akan mengadakan "diskusi yang positif dan konstruktif."

Tahun lalu, Trump menerapkan kenaikan tarif hingga 25 persen terhadap barang-barang China senilai US$ 250 miliar, atau setara Rp 3.515 triliun.

China membalas dengan menaikkan tarif terhadap barang-barang AS bernilai US$ 110 miliar, setara dengan Rp 1.546 triliun.

Presiden Trump dan Presiden China Xi Jinping setuju untuk menghentikan kenaikan tarif lebih lanjut selama 90 hari mulai 1 Januari 2019.

 

Simak video pilihan berikut:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Trump Optimis

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menyatakan, negosiasi perdagangan dengan China berjalan sangat baik. Ekonomi China kini melemah memberi alasan pemerintahan China untuk menuju kesepakatan penyelesaian perang dagang.

Trump menyatakan, penerapan tarif impor AS telah merugikan China. "Saya pikir China ingin menyelesaikannya. Ekonomi mereka tidak baik. Saya pikir itu memberi mereka insentif besar untuk bernegosiasi," ujar dia Senin 7 Januari 2019.

Saat ditanya mengenai apa yang dia harapkan pada pembicaraan minggu ini di Beijing, Donald Trump tampaknya optimistis. "Pembicaraan China berjalan sangat baik. Saya benar-benar yakin mereka ingin buat kesepakatan," ujar dia.

Sebelumnya China memangkas persyaratan cadangan bank di tengah melambatnya pertumbuhan di dalam negeri dan tekanan dari tarif AS.

Sebelumnya, masing-masing pemimpin Amerika Serikat (AS) dan China menyatakan ada kemajuan di antara komunikasi kedua negara pada Sabtu 29 Desember, setelah pembicaraan telepon tentang upaya penyelesaian perang dagang yang mengguncang pasar global.

"(Kami) Baru saja melakukan pembicaraan yang panjang dan sangat baik dengan Presiden Xi dari China," kicau Presiden AS Donald Trump di Twiiter.

"Kesepakatan berjalan dengan sangat baik. Jika dibuat, itu akan sangat komprehensif, mencakup semua subjek, area, dan titik perselisihan. Kemajuan besar sedang dibuat," lanjut Trump, sebagaimana dikutip dari The Straits Times pada Senin 31 Desember 2018.

Washington dan Beijing saling memberlakukan tarif senilai lebih dari US$ 300 miliar (setara Rp 4.395 triliun) dalam total perdagangan dua arah awal tahun ini. Hal tersebut mengunci konflik yang berdampak pada menurunnya keuntungan, yang mengancam keseimbangan pasar global.

Di lain pihak, Xi Jinping mengatakan bahwa pemimpin kedua negara menginginkan "kemajuan yang stabil" dalam hubungan mereka, lapor kantor berita Xinhua.

"Saya berharap kedua pihak akan bertemu di tengah jalan, bekerja keras, dan berusaha untuk mencapai kesepakatan yang saling menguntungkan dan bermanfaat bagi dunia secepat mungkin," kata Xi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.