Sukses

Mengapa Zona Pendaratan Wahana InSight NASA di Mars Berbentuk Lonjong?

Inilah alasan tempat mendarat wahana InSight milik NASA di Mars berbentuk oval.

Liputan6.com, Washington DC - Wahana InSight milik NASA berhasil menginjakkan kakinya di Mars pada hari ini, Selasa (27 November) atau Senin 26 November waktu Amerika Serikat.

Robot yang dibuat khusus untuk misi Planet Merah tersebut mendarat pukul 14.47 waktu AS bagian timur (Selasa, pukul 02.47 dini hari WIB).

Selama berada di Mars, wahana dengan dimensi 6 × 1,56 × 1,0 meter ini akan membantu NASA untuk mempelajari "Marsquakes" dan inti dari planet keempat terdekat dengan matahari ini.

Dikutip dari Live Science, Selasa (27/11/2018), daerah pendaratan InSight berada di suatu area yang berbentuk oval (lonjong) besar, tempat yang sangat datar, dan wilayah yang aman: Elysium Planitia.

Permukaaan rata itu dianggap cukup membantu robot seharga US$ 850 juta itu. Tetapi mengapa bentuk ovalnya amat luas?

"InSight sebenarnya bisa mendarat di mana saja, di wilayah yang lonjong sekitar 81 mil (130 kilometer) dari 17 mil (27 km) dari titik lebarnya," kata ilmuwan Jet Propulsion Laboratory, Matt Golombek.

"Setiap wahana yang meninjau atmosfer Mars dengan kecepatan tinggi, akan memiliki zona pendaratan elips," imbuh Golombek.

Meskipun demikian, InSight berada di lokasi pendaratan yang lebih besar, karena akan menggunakan sistem pendaratan yang kurang tepat dan lebih murah, ketimbang rover Curiosity yang kembali ke Bumi pada tahun 2012, atau rover Mars 2020 diperkirakan akan meluncur pada dekade berikutnya.

Golombek menjelaskan, bentuk elips tersebut merupakan hasil dari dua faktor, yakni Sudut di mana InSight memasuki atmosfer Mars dan guncangan yang tak dapat diprediksi.

Memasuki atmosfer dengan kecepatan tinggi membuat InSight mampu mengumpulkan cukup udara untuk memperlambat laju geraknya, tanpa membakar atau menabrak permukaan planet.

"Untuk menjalankan trik ini, InSight harus menghantam atmosfer Mars pada sudut 12 derajat," papar Golombek. "Itu artinya, ia memiliki banyak momentum lateral yang akan membawanya jauh di atas permukaan Mars, bahkan ketika ia jatuh ke bawah."

Ketika jatuh, InSight akan bergoyang-goyang, didorong oleh arus tak terduga di udara Mars. Arus itu akan menggoyahkan sisi samping InSight, sehingga sulit untuk memprediksi dengan tepat di mana wahana ini akan berakhir.

Untungnya, NASA telah secara obsesif memeriksa seluruh zona pendaratan dan percaya bahwa InSight akan cukup aman untuk mendarat dengan aman.

Untuk mencapai Mars, InSight melaju sejauh 301 juta mil (setara 484 juta kilometer) dengan kecepatan tertinggi 6.200 mil per jam (sekitar 9.997 kilometer per jam) di ruang angkasa, yang diikuti oleh dua satelit kubus.

Pesawat ruang angkasa berukuran koper, yang disebut MarCO, adalah satelit kubus pertama yang terbang ke angkasa luar. MarCO berbagi data tentang InSight ketika memasuki atmosfer Mars untuk pendaratan.

Satelit kubus MarCO juga mengucapkan selamat tinggal kepada InSight setelah mendarat dan misi mereka sendiri berakhir. MarCO-B mengambil gambar Mars dari jarak 4.700 mil (setara 7563 kilometer) jauhnya selama sesi pelepasan pada pukul 3.10 sore waktu timur AS, setelah membantu bangun komunikasi dengan kontrol misi tentang pendaratan.

InSight secara robotik memandu dirinya sendiri melalui pendaratan dengan manuver yang rumit.

Insinyur NASA tidak menyebutnya "tujuh menit teror" tanpa alasan. Dalam waktu kurang dari yang dibutuhkan untuk merebus telur, InSight melambat dari 12.300 mil/jam (setara 19.794 kkm/jam) menjadi 5 mil/jam (atau 8 km/jam) sebelum dengan lembut mendarat di permukaan Mars, menurut NASA.

"Sementara sebagian besar negara itu menikmati perayaan Thanksgiving bersama keluarga dan teman-teman mereka, tim InSight sibuk membuat persiapan akhir untuk pendaratan Senin," kata Tom Hoffman dari JPL, manajer proyek InSight.

"Mendarat di Mars itu sulit dan membutuhkan banyak pengorbanan pribadi, seperti kehilangan momen perayaan Thanksgiving, tetapi membuat InSight berhasil sangat berharga, hasil upaya luar biasa," tambahnya bersemangat.

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tempuh 7 Bulan Perjalanan

Setelah tujuh bulan perjalanan melalui angkasa, misi NASA InSight telah tiba di Planet Mars. Beberapa menit setelah mendarat, unit tersebut mengirim "beep" --bunyi panggilan-- resmi ke NASA untuk memberi sinyal bahwa robot tersebut aktif dalam kondisi baik, termasuk mengirimkan foto permukaan planet tempat pendaratan.

Suasana di ruang kontrol Jet Propulsion Laboratory NASA mendadak riuh oleh tepuk tangan dan sorak-sorai setelah pendaratan InSight dikonfirmasi.

Pendaratan itu ditonton di seluruh dunia dan bahkan disiarkan langsung di menara Pasar Saham Nasdaq di Times Square, New York, Amerika Serikat.

Selama konferensi pers NASA pasca-pendaratan, para astronot di Stasiun Luar Angkasa Internasional dipanggil untuk memberi selamat kepada tim misi dan mengatakan mereka "merasa sangat bangga dan takjub" ketika menonton liputan.

"Hari ini, kami berhasil mendarat di Mars untuk kedelapan kalinya dalam sejarah manusia," kata Jim Bridenstine, pemimpin utama NASA.

"InSight akan mempelajari bagian dalam Mars dan kelak mengajarkan kita ilmu berharga, setelah kita berhasil mengirim astronot ke Bulan dan kemudian segera ke Mars. Prestasi ini mewakili kecerdasan Amerika dan mitra internasional kami, dan itu berfungsi sebagai bukti dedikasi dan ketekunan tim kami," lanjutnya bangga.

Bridenstine mengatakan bahwa Wakil Presiden Amerika Serikat (AS), Mike Pence telah menyampaikan secara langsung ucapan selamat kepada seluruh tim.

InSight, yang merupakan akronimi dari Interior Exploration using Seismic Investigations, Geodesy and Heat Transport (Eksplorasi Interior menggunakan Investigasi Seismik, Geodesi, dan Transportasi Panas), akan menjelajahi bagian Mars yang paling sedikit diketahui, yakni bagian lapisan dalamnya.

Wahana ini diluncurkan pada 5 Mei lalu, dan akan menghabiskan waktu sekitar dua tahun untuk menjelajah lapisan dalam Planet Mars. Riset ambisius ini diharapkan mampu menguak sejarah pembentukan Planet Merah, dan kemungkinan kehidupan di sana.

"Kami telah mempelajari Mars dari orbit dan pengamatan jauh permukaannya sejak 1965, belajar tentang cuaca, atmosfer, geologi dan kimia setempat," kata Lori Glaze, direktur operasional pada Divisi Ilmu Planet di Direktorat Misi Sains NASA.

"Sekarang kita akhirnya akan menjelajahi di dalam Mars dan memperdalam pemahaman kita tentang tetangga terestrial kita, ketika NASA mempersiapkan untuk mengirim penjelajah manusia lebih jauh ke tata surya," sambungnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.