Sukses

Tempuh 7 Bulan Perjalanan, Wahana NASA Peneliti Planet Mars Berhasil Mendarat

Setelah menempuh tujuh bulan perjalanan melintasi ruang angkasa, wahana NASA, InSight, berhasil mendarat sempurna di Planet Mars.

Liputan6.com, Washington DC - Setelah tujuh bulan perjalanan melalui angkasa, misi NASA InSight telah tiba di Planet Mars. Beberapa menit setelah mendarat, unit tersebut mengirim "beep" --bunyi panggilan-- resmi ke NASA untuk memberi sinyal bahwa robot tersebut aktif dalam kondisi baik, termasuk mengirimkan foto permukaan planet tempat pendaratan.

Dikutip dari CNN pada Selasa (27/11/2018), suasana di ruang kontrol Jet Propulsion Laboratory NASA mendadak riuh oleh tepuk tangan dan sorak-sorai setelah pendaratan InSight dikonfirmasi.

Pendaratan itu ditonton di seluruh dunia dan bahkan disiarkan langsung di menara Pasar Saham Nasdaq di Times Square, New York, Amerika Serikat.

Selama konferensi pers NASA pasca-pendaratan, para astronot di Stasiun Luar Angkasa Internasional dipanggil untuk memberi selamat kepada tim misi dan mengatakan mereka "merasa sangat bangga dan takjub" ketika menonton liputan.

"Hari ini, kami berhasil mendarat di Mars untuk kedelapan kalinya dalam sejarah manusia," kata Jim Bridenstine, pemimpin utama NASA.

"InSight akan mempelajari bagian dalam Mars dan kelak mengajarkan kita ilmu berharga, setelah kita berhasil mengirim astronot ke Bulan dan kemudian segera ke Mars. Prestasi ini mewakili kecerdasan Amerika dan mitra internasional kami, dan itu berfungsi sebagai bukti dedikasi dan ketekunan tim kami," lanjutnya bangga.

Bridenstine mengatakan bahwa Wakil Presiden Amerika Serikat (AS), Mike Pence telah menyampaikan secara langsung ucapan selamat kepada seluruh tim.

InSight, yang merupakan akronimi dari Interior Exploration using Seismic Investigations, Geodesy and Heat Transport (Eksplorasi Interior menggunakan Investigasi Seismik, Geodesi, dan Transportasi Panas), akan menjelajahi bagian Mars yang paling sedikit diketahui, yakni bagian lapisan dalamnya.

Wahana ini diluncurkan pada 5 Mei lalu, dan akan menghabiskan waktu sekitar dua tahun untuk menjelajah lapisan dalam Planet Mars. Riset ambisius ini diharapkan mampu menguak sejarah pembentukan Planet Merah, dan kemungkinan kehidupan di sana.

"Kami telah mempelajari Mars dari orbit dan pengamatan jauh permukaannya sejak 1965, belajar tentang cuaca, atmosfer, geologi dan kimia setempat," kata Lori Glaze, direktur operasional pada Divisi Ilmu Planet di Direktorat Misi Sains NASA.

"Sekarang kita akhirnya akan menjelajahi di dalam Mars dan memperdalam pemahaman kita tentang tetangga terestrial kita, ketika NASA mempersiapkan untuk mengirim penjelajah manusia lebih jauh ke tata surya," sambungnya.

 

Simak video pilihan berikut: 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Pendaratan dengan Manuver Rumit

Untuk mencapai Mars, InSight melaju sejauh 301 juta mil (setara 484 juta kilometer) dengan kecepatan tertinggi 6.200 mil per jam (sekitar 9.997 kilometer per jam) di ruang angkasa, yang diikuti oleh dua satelit kubus.

Pesawat ruang angkasa berukuran koper, yang disebut MarCO, adalah satelit kubus pertama yang terbang ke angkasa luar. MarCO berbagi data tentang InSight ketika memasuki atmosfer Mars untuk pendaratan.

Satelit kubus MarCO juga mengucapkan selamat tinggal kepada InSight setelah mendarat dan misi mereka sendiri berakhir. MarCO-B mengambil gambar Mars dari jarak 4.700 mil (setara 7563 kilometer) jauhnya selama sesi pelepasan pada pukul 3.10 sore waktu timur AS, setelah membantu bangun komunikasi dengan kontrol misi tentang pendaratan.

InSight secara robotik memandu dirinya sendiri melalui pendaratan dengan manuver yang rumit.

Insinyur NASA tidak menyebutnya "tujuh menit teror" tanpa alasan. Dalam waktu kurang dari yang dibutuhkan untuk merebus telur, InSight melambat dari 12.300 mil/jam (setara 19.794 kkm/jam) menjadi 5 mil/jam (atau 8 km/jam) sebelum dengan lembut mendarat di permukaan Mars, menurut NASA.

"Sementara sebagian besar negara itu menikmati perayaan Thanksgiving bersama keluarga dan teman-teman mereka, tim InSight sibuk membuat persiapan akhir untuk pendaratan Senin," kata Tom Hoffman dari JPL, manajer proyek InSight.

"Mendarat di Mars itu sulit dan membutuhkan banyak pengorbanan pribadi, seperti kehilangan momen perayaan Thanksgiving, tetapi membuat InSight berhasil sangat berharga, hasil upaya luar biasa," tambahnya bersemangat.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.